Beras Pasar Murah Dikenakan Biaya Angkut

Deni Djohan, telisik indonesia
Rabu, 06 Mei 2020
0 dilihat
Beras Pasar Murah Dikenakan Biaya Angkut
Ilustrasi seorang pejabat daerah bersama calo yang sukses mengkebiri hak rakyat. Foto: Repro Modus Aceh

" Tapi bukan dari pemerintah. Sewa angkut dari mobil yang sopirnya teman saya. "

BUTON SELATAN, TELISIK.ID - Masih saja ada pihak yang berupaya mencari keuntungan di masa pandemi COVID-19 ini. Warga yang membeli beras ke Pemda Buton Selatan (Busel) seharga Rp 9 ribu perkilogram, harus membayar tambahan biaya antar ke rumah sebesar Rp 10 ribu.

Hal ini dikeluhkan salah satu warga Kelurahan Jaya Bakti, Kecamatan Sampolawa, Alfian. Kata dia, selain harga beras, mereka juga dikenakan ongkos angkut sampai ke rumah sebesar Rp 10 ribu.

"Tapi bukan dari pemerintah. Sewa angkut dari mobil yang sopirnya teman saya," kata Alfian saat dikonfirmasi wartawan ini melalui sambungan teleponnya, Selasa (5/5/2020).

Ia mengaku tak mengetahui adanya pemberlakuan biaya tambahan itu. Celakanya, biaya tersebut disamaratakan antara mereka yang mengangkut satu karung dengan yang mengangkut tiga karung.

"Jadi dia ini ambil dari kantor kelurahan baru diantarkan ke rumah kita masing-masing. Itu atas perintah dari kepala kampung," ungkapnya.

Ia juga tak mengetahui apakah ada instruksi langsung dari pemerintah kelurahan. Sebab saat pengantaran, tak terlihat ada pegawai kelurahan maupun panitia.

"Tapi kepala kampung hanya bilang begitu bahwa masyarakat yang di Lingkungan Waibonto segera diantarkan berasnya," bebernya.

Baca juga: Terkendala Biaya Operasional, Warga Kaledupa dan Binongko Belum Nikmati Listrik 24 Jam

Yang lebih dikesalkan, sopir pengantar hanya menyimpan beras mereka begitu saja di pinggir jalan. Padahal, mereka sudah membayar sewa angkut.

"Kalau kejadian biaya angkut ini diketahui oleh pihak kelurahan," tuturnya.

Sementara Lurah Jaya Bakti, La Ode Dirham yang mengetahui informasi tersebut, membantah.

"Kalau di lingkungan saya tidak ada biaya itu. Tidak tau kalau di tempat lain," bantah La Ode Dirham.

Ia melanjutkan, pengambilan beras itu langsung diantar di tempat yang sebelumnya ditumpuk di kantor kelurahan.

Ia melanjutkan, pendistribusian beras tersebut langsung diantar ke rumah warga. Namun sebelum didistribusikan, beras tersebut lebih dulu dikumpulkan di kantor kelurahan.

"Jadi tidak ada biaya antar itu ya," jelasnya.

Kata dia, seluruh stok sudah tersalurkan kepada warga. Jumlah yang tersalur sebanyak 4.795 kg khusus untuk wilayah Kelurahan Jaya Bakti dengan total harga sebesar Rp 43.955.

Reporter: Deni Djohan

Editor: Rani

Baca Juga