Berjuang di Tengah Wabah Corona, Pedagang di Bombana Rela Berjualan

Hir Abrianto, telisik indonesia
Sabtu, 04 April 2020
0 dilihat
Berjuang di Tengah Wabah Corona, Pedagang di Bombana Rela Berjualan
Tak mengenakan masker, penjual di pasar sore tetap melapak mengejar target Rp20 ribu/hari untuk bayaran cicilan bulanan. Foto: Hir/Telisik

" Saya takut juga kasian pada Corona, tapi saya rela pertaruhkan nyawa untuk tetap menjual karena setiap tanggal satu penagih utang datang mengetuk pintu rumahku. "

BOMBANA, TELISIK.ID - Pemerintah terus memberikan imbauan pada masyarakat untuk tetap berada di rumah untuk mencegah penyebaran COVID-19. Namun masih ada masyarakat yang tetap beraktifitas di luar rumah karena faktor ekonomi.

Mereka diantaranya pedagang di Pasar Sore Kecamatan Rumbia Kabupaten Bombana Waeba dan Erni. Setiap hari mereka harus terus berjualan untuk memperoleh penghasilan guna membiayai kebutuhan sehari-hari.

Seorang pedagang Erni mengaku, takut dengan ancaman virus Corona apalagi saat berjualan ia berada dikerumunan orang di pasar.

Baca juga: Langkah Ketua DPRD Kendari dan Pedagang Keliling Saat di Rumah Saja

"Saya takut juga kasian pada Corona, tapi saya rela pertaruhkan nyawa untuk tetap menjual karena setiap tanggal satu penagih utang datang mengetuk pintu rumahku,” ucapnya sambil memilah tomat jualannya.

Erni bersedia tinggal di rumah bersama anak dan suaminya, asalkan pemerintah bertanggung jawab terhadap kebutuhan sehari-harinya seperti listrik, air dan utang bank.

"Anak-anak saya tidak bisa makan kalau kami semua tinggal di rumah. Saya mau tinggal di rumah tapi pemerintah harus perhatikan kami," ucap Erni.

Baca juga: Wa Ina, Pedagang Sayur yang Tetap Berjualan di Tengah Wabah COVID-19

Penjual lainnya Wa Eba mengatakan, dirinya sudah sering mendengar kata Corona. Namun karena tuntutan membayar kredit atau cicilan pinjaman di bank dan harus mengumpulkan uang  Rp 20 ribu perharinya, sehingga penjual ubi ini mengaku nekat dan pasrah melakukan aktivitas di pasar ditengah ancaman wabah COVID-19.

“Kita juga pikirkan jaminan kita, dari pada diambil bank karena tidak bisa mi kita bayar cicilan,” ucapnya.

Untuk itu, mereka berharap kepada pemerintah daerah, Bupati Bombana H. Tafdil dan Wakil Bupati Johan untuk memperhatikan ekonomi mereka.

 

Reporter: Hir

Editor: Sumarlin

Artikel Terkait
Baca Juga