BKKBN Gelar Minilokakarya Upaya Percepatan Penurunan Stunting

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Jumat, 09 Desember 2022
0 dilihat
BKKBN Gelar Minilokakarya Upaya Percepatan Penurunan Stunting
BKKBN Sulawesi Tenggara ikuti minilokakarya upaya percepatan penurunan stunting tingkat Kota Baubau. Foto: Dok. BKKBN Sulawesi Tenggara

" Badan Kependudukan Keluarga Berencana (BKKBN) Sulawesi Tenggara terus melakukan upaya untuk percepatan penurunan stunting, di antaranya melalui minilokakarya "

KENDARI, TELISIK.ID - Badan Kependudukan Keluarga Berencana (BKKBN) Sulawesi Tenggara terus melakukan upaya untuk percepatan penurunan stunting, di antaranya melalui minilokakarya.

Kepala BKKBN Sulawesi Tenggara, Asmar mengatakan, minilokakarya merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk percepatan penurunan stunting dengan mengadakan rapat koordinasi di tingkat kecamatan.

Di mana kata dia, rapat tersebut melibatkan banyak pihak mulai dari pemeritah desa, pemerintah daerah setempat, dinas Kesehatan, termasuk pihak BKKBN itu sendiri.

Baca Juga: Lowongan Kerja Kendari: PT Prima Tunggal Mandiri Buka 8 Posisi untuk Lulusan SMA hingga S1

“Jadi di rapat minilokakarya itu kita membahas langkah strategis apa yang harus dilakukan secara bersama untuk percepatan penurunan stunting di daerah tersebut,” katanya kepada Telisik.id, Kamis (8/12/2022).

BKKBN Sulawesi Tenggara ikuti minilokakarya upaya percepatan penurunan stunting tingkat Kota Baubau. Foto: Dok. BKKBN Sulawesi Tenggara

 

Lebih lanjut, ia menambahkan, keterlibatan berbagai pihak ini dilakukan karena pada dasarnya masalah stunting ini menjadi tanggung jawab bersama. Sebab stunting bukan hanya persoalan kekurangan gizi, tapi juga pengaruh lingkungan, kesehatan dan sebagainya.

“Kami berharap dari rapat itu bisa menjadi langsung strategis untuk menurunkan angka stunting, dan dapat dilakukan sebaik-baiknya,” ungkapnya.

Salah satu rapat minilokakarya yang dilakukan baru-baru ini yakni di Kota Baubau, 30 November 2022 lalu. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Camat Wolio, Lurah se- Kecamatan Wolio, Kepala Puskesmas Bataraguru, OPD KB Kota Baubau, Kapolsek dan Danramil Kecamatan Wolio serta Ketua TP PKK Kecamatan Wolio.

Menurut Camat Wolio, Samsuri mengatakan, melalui minilokakarya ini pihaknya kembali melakukan evaluasi pelaksanaan program percepatan penurunan stunting di Kecamatan Wolio dan di Baubau.

Di mana ada beberapa kasus yang ditemukan berupa kasus gizi buruk yakni di Kelurahan Wale dan Bataraguru.

“Ini menjadi tanggungjawab kita bersama yang sudah diamanahkan oleh Bapak Presiden dan Bapak Wali Kota Baubau,” Samsuri.

Saat ini, terdapat 126 balita berisiko stunting atau sekitar 45,8 persen balita yang ada, yakni di Bataraguru 86 balita, Tomba 27 balita, Wale 13 balita. Di mana tiga kelurahan ini merupakan wilayah yang sangat padat penduduk, adanya kasus gizi buruk yang terjadi di wilayah Kecamatan Wolio umumnya karena disebabkan kondisi ekonomi. Selain itu juga karena disebabkan oleh pola hidup dari keluarga.

"Kasus gizi buruk di Kecamatan Wolio dalam hal ini Kelurahan Bataraguru sejumlah lima kasus gizi buruk sudah menjadi prioritas utama Bapak Wali Kota Baubau untuk melakukan intervensi secara maksimal," kata Kepala Puskesmas Bataraguru, Ajaluddin.

Semantara itu, Koordinator Bidang Adpin Perwakilan BKKBN Sulawesi Tenggara, Agus Salim menyampaikan, berdasarkan Peraturan BKKBN Nomor 12 Tahun 2021 bahwa untuk melaksanakan strategi nasional percepatan penurunan stunting (RAN PASTI), perlu menyusun rencana aksi nasional melalui pendekatan keluarga berisiko stunting.

Baca Juga: Pemkot Kendari Kerahkan Aparatnya Bersihkan Teluk Kendari

Percepatan penurunan stunting ini juga sesuai Perpres No 72 Tahun 2021 yang diharapkan dapat membantu pemerintah daerah di seluruh wilayah.

“Jadi ini merupakan tugas bersama yang harus kita laksanakan sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing, sehingga target yang diinginkan dapat tercapai,” ujarnya.

Data pendataan keluarga yang setelah dilakukan verivali data ditemukan sebanyak 1.106 keluarga yang berisiko stunting yang ada di Kecamatan Wolio.

Diketahui, minilokakarya percepatan penurunan stunting ini merupakan kegiatan pemaparan data keluarga beresiko stunting, khususnya di Kecamatan Wolio. (A-Adv)

Penulis: Fitrah Nugraha

Editor: Kardin 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga