BKKBN Sulawesi Tenggara Dorong Produk Makanan Lokal Bergizi Cegah Stunting

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Minggu, 10 September 2023
0 dilihat
BKKBN Sulawesi Tenggara Dorong Produk Makanan Lokal Bergizi Cegah Stunting
BKKBN gelar dashat di kampung keluarga berkualitas, yang berlokasi di Desa Mataiwoi, Kecamatan Ngapa, Kabupaten Kolaka Utara. Foto: Ist.

" Dalam upaya mengatasi masalah stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah mempromosikan penggunaan produk makanan lokal yang bergizi. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi pencegahan stunting yang lebih luas "

KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Dalam upaya mengatasi masalah stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah mempromosikan penggunaan produk makanan lokal yang bergizi. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi pencegahan stunting yang lebih luas.

Pada Kamis (7/9/2023) lalu, BKKBN menyelenggarakan dapur sehat atasi stunting (dashat) di Kampung Keluarga Berkualitas, yang berlokasi di Desa Mataiwoi, Kecamatan Ngapa, Kabupaten Kolaka Utara.

Acara itu dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk pengurus pokja Kampung KB, pengurus dashat, kader rumah dataku, Babinsa, Babinkamtibmas, dan melibatkan keluarga yang berisiko mengalami stunting.

Baca Juga: Cegah Stunting, BKKBN Sulawesi Tenggara Imbau Jaga Pola Makan Sehat untuk Pertumbuhan Optimal Anak

Ketua Tim Pengawasan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara, Saidah menyatakan, angka stunting di Kabupaten Kolaka Utara mencapai 24.8%. Untuk mencapai target angka stunting sebesar 14% sesuai arahan Presiden Republik Indonesia, diperlukan strategi konkret.

Suasana pelaksanaan dashat di kampung keluarga berkualitas, yang berlokasi di Desa Mataiwoi, Kecamatan Ngapa, Kabupaten Kolaka Utara. Foto: Ist.

 

Salah satu penyebab stunting adalah kurangnya akses terhadap makanan bergizi. Selain itu, pola asuh orang tua dalam memberikan makanan bergizi kepada bayi dan anak juga memegang peranan penting dalam pencegahan stunting.

Dashat merupakan program pemberdayaan masyarakat dalam rangka pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga yang berisiko mengalami stunting, terutama keluarga yang kurang mampu.

Program ini menggunakan sumberdaya lokal, termasuk bahan pangan lokal, untuk memastikan masyarakat dapat mengonsumsi makanan bergizi yang terjangkau.

Saidah juga menjelaskan, dashat mencakup edukasi perbaikan gizi dan konsumsi pangan bagi ibu hamil, ibu menyusui, serta balita. Masyarakat akan diberi sosialisasi mengenai pangan lokal yang terjangkau, lezat, dan bergizi tinggi, yang dapat dipadukan dengan berbagai kegiatan kemitraan, baik dalam model pengelolaan sosial, komersial, maupun kombinasi keduanya.

Andi Isnaeni, yang mewakili Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kolaka Utara, menambahkan, salah satu cara untuk meningkatkan gizi keluarga adalah dengan memanfaatkan pangan lokal seperti daun kelor.

Baca Juga: BKKBN Sulawesi Tenggara Dorong Ibu Hamil Penuhi Nutrisi Cegah Stunting

Daun kelor dapat diolah menjadi hidangan yang menarik seperti puding, kue bolu, martabak, dan es krim. Hal ini menjadi langkah kreatif untuk menyajikan makanan bergizi kepada keluarga.

"Mengetahui jenis makanan bergizi yang tepat untuk anak-anak kita akan mendorong kita sebagai orang tua untuk memastikan anak-anak kita mendapatkan makanan yang tepat," jelas Andi Isnaeni.

Langkah-langkah seperti ini dari BKKBN memberikan harapan untuk mengatasi masalah stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak di Indonesia. Dengan mendorong pemahaman tentang pentingnya makanan bergizi dan memanfaatkan sumberdaya lokal, diharapkan angka stunting dapat terus berkurang di masa mendatang. (B-Adv)

Penulis: Fitrah Nugraha

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga