Cegah Stunting, BKKBN Sulawesi Tenggara Imbau Jaga Pola Makan Sehat untuk Pertumbuhan Optimal Anak
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Kamis, 17 Agustus 2023
0 dilihat
Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Tenggara, Asmar saat memberikan arahan dalam rapat kerja. Foto: Facebook BKKBN Sultra
" BKKBN Sulawesi Tenggara memberikan arahan penting terkait pemberian makanan bagi pertumbuhan anak yang optimal. Hal ini dilakukan untuk mencegah kasus stunting baru "
KENDARI, TELISIK.ID - Pencegahan stunting terus dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menjaga pola makan sehat untuk mengoptimalkan pertumbuhan anak.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara memberikan arahan penting terkait pemberian makanan bagi pertumbuhan anak yang optimal. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kasus stunting baru yang muncul.
Salah satu arahan pencegahan stunting tersebut adalah memberikan anak bubur dengan campuran protein hewani, sesuai arahan Kementerian Kesehatan. Protein hewani diyakini mampu membantu perkembangan fisik dan otak anak.
Menurut Kepala BKKBN Sulawesi Tenggara, Asmar, periode pertumbuhan yang dikenal sebagai "golden age" adalah saat anak berusia 0 atau masih dalam kandungan, hingga 2 tahun atau sekitar 1.000 hari pertama kehidupan.
“Pada fase kritis ini, nutrisi dan pemenuhan gizi anak memainkan peran sentral dalam mencegah stunting, masalah pertumbuhan yang bisa mempengaruhi anak di kemudian hari,” katanya kepada Telisik.id saat ditemui di ruang kerjanya, belum lama ini.
Lebih lanjut, Asmar mengingatkan, memberikan anak bubur yang mengandung protein hewani sangatlah penting. Kementerian Kesehatan merekomendasikan hal ini karena protein hewani memiliki peran signifikan dalam mendukung perkembangan fisik dan kognitif anak.
Selain pemberian makanan yang tepat, pentingnya peranan Air Susu Ibu (ASI) dan Makanan Pendamping ASI (Mpasi) juga disoroti.
"ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan serta pemberian MPASI yang tepat sangatlah penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi anak," ujarnya.
Sebagai tambahan, dikutip dari kemkes.go.id, masalah stunting dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dari segi jumlah dan kualitas gizi, serta seringkali tidak beragam.
Istilah “Isi Piringku” dengan gizi seimbang perlu diperkenalkan dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan, memperbanyak sumber protein sangat dianjurkan, di samping tetap membiasakan mengonsumsi buah dan sayur.
Dalam satu porsi makan, setengah piring diisi oleh sayur dan buah, setengahnya lagi diisi dengan sumber protein (baik nabati maupun hewani) dengan proporsi lebih banyak daripada karbohidrat. (B-Adv)