BKKBN Sulawesi Tenggara Sosialisasi Panduan Verifikasi dan Validasi Data Keluarga Berisiko Stunting di Kolaka Utara
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Rabu, 01 Juni 2022
0 dilihat
Suasana sosialisasi Panduan Verifikasi dan Validasi Data Keluarga Berisiko Stunting di Kolaka Utara. Foto: Dok. BKKBN Sultra
" Kegiatan Sosialisasi Panduan Verifikasi dan Validasi Data Keluarga Berisiko Stunting dan New Siga dihadiri warga dari 15 kecamatan se-Kabupaten Kolaka Utara "
KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara terus melakukan upaya percepatan penurunan angka stunting.
BKKBN Sulawesi Tenggara melalui Koordinator Bidang Adpin, Agus Salim, SE. MM mengatakan, ini dilakukan bersama Tim Sub Koordinator Bidang Data dan Informasi, melaksanakan kegiatan sosialisasi Pembinaan Panduan Verifikasi dan Validasi Data Keluarga Berisiko Stunting dan New Siga di Kabupaten Kolaka Utara.
Kegiatan Sosialisasi Panduan Verifikasi dan Validasi Data Keluarga Berisiko Stunting dan New Siga dihadiri warga dari 15 kecamatan se-Kabupaten Kolaka Utara, Selasa (31/5/2022).
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Kolaka Utara diwakili oleh Sekertaris Dinas, Kamal Mustafah, S.Pi, mengharapkan kepada semua peserta untuk benar-benar mengikuti sosialisasi dengan baik dan dipahami.
"Harapan kami, jumlah keluarga berisiko stunting dapat ditekan seminimal mungkin. Dengan diadakannya sosialisasi ini, kami berharap ke depannya peserta PKB dan Tenaga Pengelola Operator Data khususnya di Kabupaten Kolaka Utara dapat bekerja secara optimal," kata Kamal Mustafah dalam sambutannya.
Di samping itu, Koordinator bidang Adpin Agus Salim, SE. MM, yang memimpin acara tersebut menjelaskan, sosialisasi dilakukan dalam rangka memberikan pengetahuan kepada peserta tentang mekanisme pengisian dan penginputan instrument formulir keluarga risiko stunting (R/1/KRS).
Hal ini dilakukan melalui aplikasi berbasis excel maupun App Sheet pada aplikasi android dengan baik dan benar, sehingga dapat menghasilkan data keluarga risiko stunting secara valid dan akurat yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan penajaman intervensi terhadap keluarga berisiko stunting.
Agus menambahkan, kegiatan verifikasi dan validasi ini bertujuan untuk menyinkronkan kembali data keluarga risiko stunting pada pendataan keluarga tahun 2021 (PK21) yang dimungkinkan dapat terjadi perubahan pada tahun ini.
“Mengingat PK21 telah dilaksanakan sebelumnya, maka perlu adanya verifikasi dan validasi data untuk mencocokkan kembali apakah data keluarga berisiko stunting saat ini masih sama atau sudah mengalami perubahan," ujarnya.
Lebih lanjut kata dia, data keluarga berisiko stunting yang dinamis dapat berubah dari waktu ke waktu, sehingga diperlukan verifikasi dan validasi data sasaran keluarga risiko stunting secara valid dan akurat.
"Nantinya dari data tersebut dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan penajaman intervensi terhadap keluarga beresiko stunting," tambahnya. (B-Adv)