BPBD Ingatkan 5 Wilayah di Buton Selatan Berpotensi Langganan Fenomena Hidrometeorologi
Ali Iskandar Majid, telisik indonesia
Rabu, 16 Juli 2025
0 dilihat
Alun-alun Kabupaten Buton Selatan yang menjadi salah satu ikon bagi daerah setempat. Foto: Ali Iskandar Majid/Telisik
" Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buton Selatan mengingatkan lima titik di wilayah setempat berpotensi menjadi langganan fenomena hidrometeorologi atau iklim/cuaca ekstrem "

BUTON SELATAN, TELISIK.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buton Selatan mengingatkan lima titik di wilayah setempat berpotensi menjadi langganan fenomena hidrometeorologi atau iklim/cuaca ekstrem.
Lima titik wilayah yang dimaksud yakni Desa Gunung Sejuk, Jaya Bakti, Katilombu, Todombulu, Masiri, Kolowu, dan area SMAN 4 Sampolawa yang berpotensi memicu hidrometeorologi sepanjang musim kemarau tahun ini.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Buton Selatan, Suharuddin Singka, mengungkapkan dalam enam bulan terakhir wilayah Buton Selatan telah terjadi fenomena hidrometeorologi yang menyebabkan banjir, tanah longsor, abrasi dan gelombang tinggi.
Baca Juga: Pemkab Buton Selatan Jual 3 Ton Beras di Bawah Harga Pasar
Sebanyak 100 kepala keluarga terkena dampak dari banjir bandang yang diakibatkan oleh fenomena tersebut.
Saat ini BPBD menangulangi abrasi yang hampir menelan setengah dari wilayah SMA Negeri 4 Sampolawa.
“Peristiwa tersebut tidak lepas dari hidrometeorologi yang memicu intensitas curah hujan yang tinggi dan gelompang air laut yang tinggi sehingga abrasi pada tebing tersebut semakin parah,” jelas Suharuddin, Rabu (16/7/2025).
Suharuddin mengatakan, beberapa bencana alam tersebut ada yang telah menjadi langganan setiap tahunnya.
Untuk itu, diperlukan kerja sama dan partisipasi antara pemerintah desa (pemdes) setempat dengan warga sekitar untuk bersama menangani bencana alam yang sering terjadi saat musim hujan.
“Kejadian atau peristiwa yang terjadi setiap tahunnya, kejadian seperti itu seharusnya menjadi tanggung jawan pemdes setempat dengan melakukan gotong royong dengan warganya,” harap Suharuddin.
Berdasarkan peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Buton Selatan terancam dengan cuaca ekstrem dengan curah hujan yang tinggi.
Suharuddin mengimbau masyarakat Buton Selatan, yang rata-rata berprofesi sebagai petani dan nelayan, memperhatikan kondisi cuaca serta tidak berpergian sendiri ke kebun maupun hendak melaut.
“Utamanya membawa identitas seperti KTP dan lain sebagainya. Masyarakat juga diimbau tetap waspada terhadap hewan buas seperti ular piton yang belum lama ini menewaskan satu orang warga asal Kelurahan Majapahit,” ujar Suharuddin.
Baca Juga: Dua Kadis Dipuji di Festival Liangkabori, Bupati dan Wabup Muna Kena Prank Kades
Sementara itu, Prakirawan BMKG Baubau, Yamin Saleh Saidu, menyampaikan bahwa mulai dari 1 – 20 Juli 2025 intensitas hujan terjadi sedang di wilayah Buton Selatan dengan 50 – 150 meter dasarian.
“Dilihat dari dinamika atmosfer untuk satu minggu ke depan berpotensi hujan, namun berbeda dengan periode Juni 2025 lalu,” kata Yamin.
Untuk ketinggian gelombang, sebab saat ini masuk musim angin timur, ketinggian gelombang pada Kecamatan Kadatua – Siompu berkisar 1 meter dan masih kategori aman. Sementara itu kecepatan angin berada pada kisaran 5 knot dari arah timur laut – tenggara. (B)
Penulis: Ali Iskandar Majid
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS