Buku KIR Akan Diganti Menjadi Smart Card, Terintegrasi dengan Kemenhub

Ones Lawolo, telisik indonesia
Jumat, 18 September 2020
0 dilihat
Buku KIR Akan Diganti Menjadi Smart Card, Terintegrasi dengan Kemenhub
Kadishub Kota Medan, Iswar Lubis. Foto: Ones Lawolo/Telisik

" Smart Card ini nanti mirip dengan E-KTP yang mudah dibawa dalam dompet. Penggunaan dan identitas kendaraan akan di-online-kan juga melalui aplikasi cek KIR. "

MEDAN, TELISIK.ID - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan akan melakukan penggantian buku KIR menjadi Smart Card, yang akan diberikan kepada pemilik kendaraan yang lulus uji kelayakan kendaraan.

Penggantian buku KIR tersebut dibuat untuk menghindari adanya dugaan kecurangan KIR yang palsu. Apalagi, penggantian KIR tersebut sesuai penetapan Kemenhub RI.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Iswar Lubis ketika ditemui Telisik.id di ruang kerjanya mengatakan, penggantian buku KIR menjadi Smart Card bagi kendaraan yang lulus uji, bertujuan untuk memudahkan para pengguna sistem Smart Card yang sudah terintegrasi dengan Kemenhub RI.

"Smart Card ini nanti mirip dengan E-KTP yang mudah dibawa dalam dompet. Penggunaan dan identitas kendaraan akan di-online-kan juga melalui aplikasi cek KIR," kata Iswar Lubis kepada Telisik.id, Jumat (18/9/2020).

Baca juga: Nakes Positif COVID-19, Puskesmas di Konsel Tutup

Dijelaskannya, penggantian buku KIR menjadi Smart Card, pihaknya telah mengajukan permohonan perubahan Perwali, agar nantinya pengadaan Smart Card diatur dalam Peraturan Wali Kota Medan.

"Buku KIR lama sudah ada peraturan wali kotanya, lalu Smart Card ini juga harus diatur dalam peraturan wali kota. Perubahan itu telah kami ajukan, semoga cepat diproses," ujarnya.

Kemudian, kata Iswar Lubis, apabila Smart Card ini ada yang menggunakan sebelum terbit peraturan wali kota, Smart Card tersebut dianggap palsu.

"Smart Card itu kita harus buat dalam Peraturan Wali Kota Medan. Sebelum terbit peraturan itu, Smart Card dianggap palsu. Begitu juga buku KIR yang lama itu, bisa dianggap palsu karena sudah tidak dicetak lagi," pungkasnya.

Reporter: Ones Lawolo

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Baca Juga