Bustam Ikut Pilkada karena Panggilan Jiwa Ingin Bupati Bombana Putra Daerah

Riksan Jaya, telisik indonesia
Rabu, 24 April 2024
0 dilihat
Bustam Ikut Pilkada karena Panggilan Jiwa Ingin Bupati Bombana Putra Daerah
Berkas pendaftaran balon bupati Partai NasDem (kiri), salah seorang pendiri Kabupaten Bombana yang akan maju dalam pilkada, Bustam (tengah), dan berkas pendaftaran balon Partai PKS (kanan). Foto: Kolase

" Bustam mengungkapkan bahwa peningkatan kesejahteraan di Kabupaten Bombana menjadi perhatiannya sehingga terpanggil untuk maju dalam pemilihan bupati "

BOMBANA, TELISIK.ID - Salah seorang pendiri sekaligus putra daerah Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara yang merupakan anggota Komisi I DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara, Bustam, siap maju di kontestasi Pilkada Kabupaten Bombana.

Bustam membuktikan keseriusannya dengan mengambil formulir penjaringan di dua partai sekaligus, yakni PKS dan NasDem.

Dia mengaku merasa terpanggil sebagai putra daerah asli Kabupaten Bombana untuk maju dalam kontestasi pilkada, dikarenakan melihat kondisi Kabupaten Bombana yang membutuhkan sosok pemimpin yang membawa perubahan.

“Saya selaku putra daerah mencalonkan diri Bupati Bombana 2024-2029. Sekarang kan momentumnya pengambilan formulir dulu. LO saya mengambil formulir di dua partai, PKS dan NasDem pagi dan sore tadi,” sebut Bustam, Selasa (24/4/2024).

Bustam mengungkapkan bahwa peningkatan kesejahteraan di Kabupaten Bombana menjadi perhatiannya sehingga terpanggil untuk maju dalam pemilihan bupati.

“Kami sebagai putra daerah punya panggilan jiwa untuk bertarung di daerah sendiri, karena Bombana sejak terbentuk tahun 2003 sampai hari, saya pastikan kesenjangan dan kesejahteraan masih sangat miris untuk kita tingkatkan,” ungkapnya.

Sebagai mantan Ketua DPRD Kabupaten Bombana, dan sebagai salah satu pendiri Kabupaten Bombana, tentu dirinya sangat faham bagaimana kondisi dan masalah yang terjadi di Bombana. Dia mengaku sudah mempersiapkan program yang akan menjadi solusi atas permasalahan yang ada.

“Mantan Ketua DPRD pertama Kabupaten Bombana dan kami bagian dari pendiri daerah itu, yang jelas visi misi sudah kami siapkan,” ujarnya.

Namun fokus utama Bustam adalah menjadikan Kabupaten Bombana sebagai daerah yang maju, aman, sejahtera dan bermartabat, dirinya berfokus untuk mengembalikan kedaulatan daerah Kabupaten Bombana.

“Program, tentu visi misi saya mewujudkan Kabupaten Bombana yang maju, aman, sejahtera, dan bermartabat. Untuk mewujudkan visi kami ini, ada beberapa misi yang kami kembangkan. Saya ingin mengembalikan cita-cita leluhur sebagai pendiri daerah itu, untuk bagaimana berotonomi, kita sendiri yang atur bukan orang lain yang atur kita,” tambahnya.

Baca Juga: Masih Diinginkan Rakyat Bahri Mantan Pj Bupati Muna Barat Resmi Didaftarkan Balon Bupati di PDIP

Bustam merasa fasilitas jalan raya yang layak juga akan menjadi perhatian khusus bersamaan aspek lainnya untuk diselesaikan dalam jangka waktu dekat. Sebab dengan adanya fasilitas jalan yang baik, maka akan meningkatkan aspek-aspek yang lain, misalnya ekonomi.

“Aspek pendidikan kesehatan kemudian pembangunan ekonomi dan infrastruktur yang sampai hari ini masih jauh dari harapan rakyat. Bagaimana kita bisa menciptakan konektivitas antara masyarakat yang satu dan lainnya bisa didekatkan dalam hal produksi,” ujarnya.

Bustam menyampaikan bahwa dalam pemerintahannya nanti, kepentingan masyarakat selalu menjadi pertimbangan utama dalam setiap pengambilan kebijakan dan pembuatan peraturan daerah.

“Saya ingin dalam memberikan pelayanan, yang dikedepankan adalah masyarakat,” tegasnya.

Dia juga mengutarakan bahwa sebagai daerah dengan sumber daya alam yang melimpah, Kepulauan Kabaena hingga saat ini masih jauh dari kata sejahtera.  Dia akan berusaha agar Kepulauan Kabaena bisa mendapatkan dan menikmati Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Sumber daya yang ada di Kabaena hari ini betul-betul bisa mendapatkan PAD, dan lain sebagainya, khususnya tambang di sana tidak terkelola semaksimalkan mungkin,” tandasnya.

Bahkan ia menilai pembangunan saat ini di Pulau Kabeena tidak merata dibandingkan dengan di Ibu kota Kabupaten Bombana.

“Salah satu alasannya yaitu pemerataan pembagunan. Tidak boleh terpusat di ibu kota kabupaten karena menurut kami indikator keberhasilan daerah bukan terangnya lampu mercusuar di Ibu kota, tapi bagaimana masyarakat di desa bisa makan, kebunnya mudah diakses kendaraan roda dua maupun roda empat,” pungkasnya.

Bustam mengaku hingga saat ini sudah ada beberapa figur yang tertarik untuk menjadi pasangannya di pemilihan Bupati Bombana, namun dirinya mengaku masih fokus di penjaringan partai politik.

“Pasangan belum ada yang pasti sudah ada (yang dilirik dan melirik) kita tunggu. Masih menjajaki pasang baliho di wilayah pemilihan, tapi yang pasti sebagai putra daerah, terpanggil untuk memimpin dan membantu masyarakat yang ada disini” katanya.

Dia menyebutkan bahwa dengan tiket yang disediakan oleh Partai PKS dan NasDem maka dirasa sudah cukup untuk maju dalam ajang pilkada.

Baca Juga: Dua Balon Gubernur Sulawesi Tenggara Bahtiar dan Hugua Bertemu, Sinyal Berpasangan?

“NasDem kan empat kursi, PKS tiga, berarti tujuh. Nah sementara di Bombana kan cukup lima kursi. Pengembalian formulir mungkin satu dua hari ini, besok saya akan jalan ke Bombana,” sebutnya.

Sebagai kader Partai Gerindra, Bustam belum bisa mendaftarkan diri di partainya sendiri, karena diketahui Partai Gerindra belum membuka penjaringan bakal calon kepala daerah.

“Saya kan dari Gerindra. Kalau partai saya hingga hari ini belum membuka penjaringan karena belum ada juknis dari DPW dan DPP,” imbuhnya.

Meski pernah gagal di Pilkada Bombana pada tahun 2010 silam, dirinya tidak berputus asa, sebab ia mengaku mempunyai niat besar untuk memajukan Kabupaten Bombana di tangan putra daerah sendiri.

“Sebagai anak daerah, ikut kompetisi sebagai calon bupati karena saya di tahun 2010 pernah jadi calon bupati, hanya belum beruntung karena memang target kami bukan untuk menang, tapi bagaimana bisa menaikkan putra daerah. Tapi hari ini kami akan mencoba kembali untuk bertarung sebagai anak daerah,” optimisnya.

Hingga saat ini, Bustam masih melakukan pendidikan politik ke masyarakat bahwa Kabupaten Bombana memiliki integritas tinggi dalam menentukan pilihan kepala daerah dan terhindar dari praktik politik uang.

“Mudah-mudahan masyarakat sadar akan hal ini. Sehingga kesan bupati yang terpilih yang banyak uangnya itu yang disuka. Jangan ada kesan suara masyarkat bombana bisa dibeli,” tegasnya. (A-Adv)

Penulis: Riksan Jaya

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga