Buton Selatan Berambisi jadi Lumbung Padi, Petani Diminta Buktikan Ribuan Ton Produksi

Ali Iskandar Majid, telisik indonesia
Minggu, 07 September 2025
0 dilihat
Buton Selatan Berambisi jadi Lumbung Padi, Petani Diminta Buktikan Ribuan Ton Produksi
Bupati Buton Selatan, Muhammad Adios saat menggiling padi menjadi gabah di Balai Pengeluhan Pertanian, Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan. Foto: Ist.

" Tantangan besar menanti para petani di Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan. Pemerintah daerah menargetkan produksi gabah di wilayah ini bisa mencapai 3.000 ton per tahun dengan memaksimalkan pengelolaan lahan sawah seluas lebih dari 300 hektare "

BUTON SELATAN, TELISIK.ID – Tantangan besar menanti para petani di Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan. Pemerintah daerah menargetkan produksi gabah di wilayah ini bisa mencapai 3.000 ton per tahun dengan memaksimalkan pengelolaan lahan sawah seluas lebih dari 300 hektare.

Bupati Buton Selatan, Muhammad Adios, menegaskan bahwa sektor pertanian menjadi prioritas utama pemerintah daerah untuk mendorong swasembada pangan sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.

Menurutnya, kualitas tanah di Buton Selatan cukup subur dan hasil panennya mampu bersaing dengan daerah lain di Sulawesi Tenggara.

“Alhamdulillah, lahan kita mampu menghasilkan padi berkualitas. Ke depan setiap masyarakat bisa mengelola satu hektare sawah. Tahun 2026–2027 kita targetkan ada peningkatan signifikan di sektor pertanian,” ujar Adios, Minggu (7/9/2025).

Baca Juga: Potensi Tambang Miliaran, PAD Kolaka Utara Malah Seret

Strategi yang disiapkan pemerintah daerah mencakup identifikasi lahan potensial, pemberdayaan masyarakat untuk ikut menggarap sawah, hingga pemberian pendampingan teknis.

Saat ini, dari 300 hektare lahan yang tersedia, baru sekitar 3,5 hektare yang telah ditanami dan dipanen. Angka itu masih sangat kecil jika dibandingkan dengan potensi yang ada, sehingga pemerintah berencana memperluas area garapan secara bertahap.

Sekretaris Daerah Buton Selatan, La Ode Budiman, menjelaskan bahwa pemerintah akan melakukan pemetaan menyeluruh terhadap lahan sawah yang bisa dikelola masyarakat.

Dari pemetaan itu, lahan yang sesuai akan diberikan untuk digarap secara berkelanjutan. Potensi produksi yang besar ini diperkuat oleh perhitungan teknis dari Dinas Pertanian Buton Selatan.

Kepala Dinas Pertanian, La Ode Muhammad Idris, menuturkan bahwa satu hektare sawah rata-rata mampu menghasilkan empat ton gabah. Dengan asumsi itu, jika 300 hektare dikelola secara maksimal, total produksi bisa mencapai lebih dari 3.000 ton gabah per tahun.

Baca Juga: Stop Pembelian Randis Pejabat, Bupati Muna Fokus Tambah Armada Sampah

“Untuk hasil panen kali ini masih menunggu data resmi dari pihak statistik. Setelah ditimbang dan digiling, hasilnya akan segera diumumkan,” jelas Idris.

Selain itu, program ini juga dianggap mampu menciptakan peluang kerja baru. Dengan semakin banyaknya lahan yang digarap, kebutuhan tenaga kerja di sektor pertanian akan meningkat, sehingga masyarakat desa memiliki alternatif mata pencaharian yang lebih menjanjikan.

Pemerintah daerah optimistis strategi tersebut bisa berjalan dengan baik. Dukungan berbagai pihak, termasuk petani, perangkat desa, hingga pihak swasta, diharapkan mampu mempercepat tercapainya target 3.000 ton gabah per tahun.

Jika terealisasi, Sampolawa tidak hanya menopang kebutuhan pangan daerah, tetapi juga bisa menjadi penyuplai beras untuk wilayah sekitarnya. (B)

Penulis: Ali Iskandar Majid

Editor: Ahmad Jaelani

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga