Catat, Ini Panduan Orang Tua untuk Melindungi Anak saat Gunung Meletus
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Selasa, 07 Desember 2021
0 dilihat
Suasana saat Gunung Semeru meletus mengeluarkan abu vulkanik atau erupsi. Foto: Repro okezone.com
" Saat gunung meletus, anak mesti dihindarkan dari paparan erupsi gunung berapi karena dapat meningkatkan risiko sejumlah penyakit "
JAKARTA, TELISIK.ID - Masyarakat Indonesia kembali berduka. Bencana kembali menimpa sebagian daerah di Tanah Air, salah satunya adalah meletusnya Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021).
Mengutip wikipedia.org, letusan gunung merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Peristiwa ini berhubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi.
Setelah meletus, Gunung Semeru kembali menimbulkan erupsi pada Senin (6/12/2021).
Saat aktivitas vulkanis yang masih tinggi, masyarakat setempat sebisa mungkin menjaga diri dari dampak bencana tersebut. Khususnya orang tua, mereka diminta untuk tetap waspada melindungi diri dan juga anak mereka.
Saat gunung meletus, anak mesti mendapat perhatian khusus karena termasuk dalam kelompok yang rentan. Paparan erupsi gunung berapi dapat meningkatkan risiko sejumlah penyakit pada anak.
Baca Juga: Cara Mudah Kecilkan Perut Buncit Tanpa Olahraga
Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi, orang tua dapat melakukan sejumlah cara untuk melindungi anak saat gunung meletus.
Melansir cnnindonesia.com, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan sejumlah panduan orang tua untuk melindungi anak saat gunung meletus.
Berikut rekomendasi dari IDAI untuk orang tua dalam melindungi anak:
1. Memantau kondisi
Orang tua harus terus memantau dan mematuhi peringatan dari pemerintah saat terjadi bencana. Bila dianjurkan oleh pemerintah untuk mengungsi, maka lakukan segera. Bawa perlengkapan emergensi seperti obat-obatan saat mengungsi.
Hindari mengungsi di daerah hilir letusan. Sebaiknya mengungsi di posko yang sudah ditetapkan pemerintah. Pantau juga kondisi kualitas udara di lingkungan yang berhubungan dengan abu vulkanik.
2. Buat aktivitas yang menyenangkan
Cegah anak beraktivitas di luar ruangan karena dapat terpapar abu vulkanik. IDAI menyarankan agar anak sebaiknya bermain dan beraktivitas dalam ruangan.
Agar tidak bosan, orang tua disarankan untuk membuat aktivitas yang menyenangkan seperti bermain bersama anak.
3. Bersihkan rumah
Bersihkan pula halaman dan rumah secara teratur. Rumah yang terpapar abu dan materian vulkanis dapat membahayakan kondisi kesehatan penghuni rumah.
4. Memakai masker
Jika harus keluar rumah, gunakan masker untuk mengurangi paparan abu vulkanis. Pastikan anak yang sudah bisa mengenakan masker untuk memakainya dengan benar.
5. Pakaian panjang
Baca Juga: Tren Bermain Gadget di Kalangan Anak Usia Dini Akibatkan Gangguan Penglihatan
Gunakan pula baju dan celana panjang untuk meminimalisir kontak dengan abu letusan gunung berapi. Abu vulkanis yang mengenai kulit dapat menimbulkan iritasi.
6. Kacamata
Kacamata juga bisa digunakan untuk mencegah iritasi mata akibat abu vulkanis yang pekat.
7. Protokol kesehatan
Di masa pandemi COVID-19 ini, tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari infeksi virus corona. (C)
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Haerani Hambali