Ciptakan Generasi Emas, SMAN 1 Tiworo Kepulauan Kolaborasi Bersama Orang Tua

Putri Wulandari, telisik indonesia
Senin, 15 Juli 2024
0 dilihat
Ciptakan Generasi Emas, SMAN 1 Tiworo Kepulauan Kolaborasi Bersama Orang Tua
Guru SMA Negeri 1 Tiworo Kepulauan bersama orang tua saat penerimaan dan penyerahan 194 siswa baru. Foto: Putri Wulandari/Telisik

" Mencetak generasi emas melalui pendidikan, SMA Negeri 1 Tiworo Kepulauan (Tikep) mengajak orang tua siswa bekerja sama dalam mendidik anak "

MUNA BARAT, TELISIK.ID - Mencetak generasi emas melalui pendidikan, SMA Negeri 1 Tiworo Kepulauan (Tikep) mengajak orang tua siswa bekerja sama dalam mendidik anak.

Diketahui, penerimaan siswa baru saat ini tengah dilaksanakan secara nasional tak terkecuali dengan SMA Negeri 1 Tiworo Kepulauan.

Dalam penerimaan siswa baru di SMA Negeri 1 Tiworo Kepulauan, langsung disaksikan oleh orang tua siswa yang disambut dengan beberapa tarian seperti tari kreasi, tari Pendet, tari P5, kemudian silat, dan pembacaan puisi.

Kasek SMA Negeri 1 Tikep, Gasir mengatakan, penerimaan siswa baru diadakan dengan penampilan tarian budaya dengan tujuan untuk mengasah bakat para siswa dalam bidang seni.

Terlebih sekolah yang dipimpin olehnya memiliki kemajemukan sehingga ini juga bagian dalam memperkenalkan dan mempertahankan budaya bagi generasi muda, sebab jika tidak dilatih terus menerus budaya tersebut akan luntur.

"Siswa terus dibimbing untuk persiapan OSN dan O2SN seperti yang ditampilkan yaitu silat," ujarnya.

Baca Juga: Ini Rangkaian Acara Perayaan HUT ke-10 Muna Barat, Pedangdut Kania Permatasari Jadi Guest Star

Selanjutnya, Wakasek Kesiswaan, La Ode Alimu mengatakan, penerimaan yang dilakukan oleh pihak sekolah dengan mengundang orang tua siswa menunjukkan sebagai bukti penyerahan anak untuk dibina oleh sekolah selama kurang lebih 3 tahun.

Untuk itu, pihak sekolah mengajak orang tua siswa untuk berkolaborasi dalam membina karakter siswa, pasalnya jika hanya mengharapkan pembinaan dari sekolah tidak akan efektif, karena pembinaan di sekolah hanya terhitung dari pukul 07.00 hingga 01.45, sementara waktu terlama itu dihabiskan di rumah.

"Kami juga mengadakan ekstrakurikuler untuk menyeimbangkan antara akademik dan non akademik, sehingga waktu sore hari siswa digunakan secara efektif," ujarnya, Senin (15/7/2024).

Kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan yaitu seni dan olahraga, kursus bahasa inggris, pengajian, Pramuka, dan lainnya dengan catatan tidak ada pungutan biaya.

Sehingga ia mengharapkan, kegiatan ekstrakurikuler akan selalu diikuti oleh siswa, baik kelas 10, 11, dan 12.

Untuk itu, ia berharap agar seluruh orang tua siswa terutama bagi siswa yang baru menempuh sekolah di SMA Negeri 1 Tikep untuk selalu mensupport anak-anaknya dalam melakukan kegiatan yang bernilai positif.

Ia menambahkan, dalam kemajemukan di lingkungan sekolah, pihaknya juga selalu menggelar pentas seni dengan menampilkan tari-tarian, misalnya tarian  yang masuk dalam p5 atau projek penguatan profil pelajar pancasila merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar.

P5 diterapkan dalam kurikulum merdeka untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila kepada pelajar Indonesia, serta memiliki empat prinsi yaitu holistic, kontekstual, berfokus pada peserta didik dan eksploratif.

Baca Juga: Ratusan Legalitas Profesi Terbit di Muna Barat, Didominasi Pendidikan dan Kesehatan

Hal ini bertujuan untuk membantu guru mengembangkan kapasitas, membangun akhlak mulia siswa dan menemukan atas banyaknya pertanyaan tentang siswa dengan kompetensi seperti yang diharapkan oleh sistem pendidikan Indonesia. Sehingga dengan P5 memiliki beberapa manfaat yang sangat baik bagi peserta didik maupun bagi pendidik.

Manfaat P5 bagi peserta didik dapat mengembangkan keterampilan, sikap, dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam mengerjakan proyek pada periode waktu tertentu. Kemudian salah satu manfaat P5 bagi pendidik ialah P5 dapat mengembangkan kompetensi sebagai pendidik yang terbuka untuk berkolaborasi dengan pendidik dari mata pelajaran lain untuk memperkaya hasil pembelajaran.

Sementara itu, salah satu perwakilan orang tua murid, Nasir mengatakan, sekolah sebagai lembaga pendidikan sehingga perlunya koordinasi antara orang tua dan pihak sekolah.

Kolaborasi yang dilakukan ini kata dia, untuk mencetak siswa yang berprestasi untuk Indonesia emas ke depannya.

"Kami orang tua bukan hanya mengharapkan sekolah untuk membina anak-anak tetapi kami juga membina dan terus memberikan support bagi anak untuk tetap mengasah kemampuan," pungkasnya. (B-Adv)

Penulis: Putri Wulandari

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga