Daftar Wilayah RI Berdampak La Nina hingga Awal 2026
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Kamis, 04 Desember 2025
0 dilihat
Fenomena La Nina diperkirakan memicu peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah Indonesia hingga awal 2026. Foto: Repro BPBD.
" Fenomena La Nina kembali memengaruhi dinamika cuaca Indonesia "

JAKARTA, TELISIK.ID - Fenomena La Nina kembali memengaruhi dinamika cuaca Indonesia, dengan potensi peningkatan curah hujan di berbagai wilayah hingga awal 2026 berdasarkan pemantauan terbaru BMKG terhadap indeks ENSO dan IOD.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa fenomena La Nina lemah saat ini sedang berlangsung di wilayah Indonesia dan diperkirakan bertahan hingga awal tahun 2026.
Berdasarkan pemantauan Dasarian III November, nilai indeks ENSO tercatat berada pada angka -0,80 yang menandakan fase La Nina lemah. Kondisi ini berpotensi memicu peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah, khususnya di kawasan Indonesia bagian tengah dan timur.
BMKG menegaskan bahwa meskipun tergolong lemah, La Nina tetap memerlukan kewaspadaan karena dapat berkontribusi terhadap anomali cuaca, terutama pada periode musim hujan.
Dalam laporan resminya, BMKG menyampaikan bahwa efek La Nina lemah meningkatkan peluang terjadinya hujan dengan kategori tinggi hingga sangat tinggi di beberapa wilayah.
“Kondisi ENSO La Nina Lemah menunjukkan potensi peningkatan hujan tinggi–sangat tinggi lebih dari 150 milimeter per dasarian di sebagian wilayah Indonesia bagian tengah dan timur,” tulis BMKG, seperti dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (4/12/2025).
BMKG juga memproyeksikan bahwa indeks ENSO akan terus melemah secara bertahap hingga mencapai kisaran -0,07 pada periode Maret–April–Mei 2026.
ENSO atau El Nino Southern Oscillation merupakan salah satu pola iklim global yang paling berpengaruh terhadap kondisi cuaca di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Siklus ini ditandai oleh pendinginan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur saat La Nina, serta pemanasan ketika El Nino. Pada fase La Nina, pasokan uap air ke wilayah Indonesia cenderung meningkat sehingga berpeluang memicu curah hujan yang lebih tinggi dibandingkan kondisi normal.
Berdasarkan pemetaan dampak yang dilakukan BMKG, terdapat sejumlah wilayah di Indonesia yang berpotensi terdampak langsung oleh kehadiran La Nina hingga awal 2026.
Baca Juga: La Nina Mengancam, Potensi Banjir Tanah Air di Tengah Musim Kemarau Agustus
Wilayah-wilayah tersebut tersebar di beberapa pulau besar dan kawasan timur Indonesia. Berikut daftar wilayah yang berpotensi terdampak La Nina:
1. Nusa Tenggara Barat
2. Nusa Tenggara Timur
3. Sebagian Kalimantan Tengah
4. Sebagian Kalimantan Timur
5. Sebagian Sulawesi Selatan
6. Sebagian Maluku
7. Sebagian Papua Tengah
8. Sebagian kecil Papua Selatan
Selain fenomena La Nina, BMKG juga mencatat adanya pengaruh dari Indian Ocean Dipole atau IOD dalam fase negatif pada periode yang sama. Pada Dasarian III November, indeks IOD tercatat berada pada angka -0,36.
Kondisi ini menunjukkan adanya aliran massa udara yang lebih aktif dari Samudra Hindia menuju wilayah Indonesia bagian barat. BMKG memprakirakan fase IOD negatif ini bertahan hingga November sebelum kembali memasuki fase netral.
IOD negatif dinilai dapat memperkuat peluang terjadinya hujan di wilayah Indonesia bagian barat karena meningkatnya pasokan uap air dari Samudra Hindia. Situasi ini berpotensi memperbesar peluang terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, terutama di wilayah pesisir dan dataran rendah yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia.
BMKG juga melaporkan bahwa saat ini sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan. Dari total 699 Zona Musim atau ZOM di seluruh Indonesia, tercatat sebanyak 526 ZOM atau sekitar 75,3 persen telah berada dalam periode musim hujan.
Sementara itu, sebanyak 60 ZOM atau 8,5 persen masih berada dalam musim kemarau, dan 113 ZOM lainnya atau sekitar 16,2 persen merupakan wilayah dengan pola satu musim.
Sejalan dengan kondisi IOD negatif, BMKG juga merilis daftar wilayah yang berpotensi mengalami peningkatan curah hujan akibat pengaruh dari Samudra Hindia. Wilayah yang masuk dalam kategori ini sebagian besar berada di kawasan barat Indonesia.
Berikut daftar wilayah yang berpotensi mengalami peningkatan curah hujan imbas IOD negatif:
1. Sebagian kecil Aceh
2. Sebagian Kalimantan Barat
3. Sebagian Kepulauan Bangka Belitung
4. Sebagian Banten bagian selatan
5. Sebagian Jawa Barat
6. Sebagian Jawa Tengah
7. Sebagian kecil Jawa Timur
8. Sebagian besar Bali
Baca Juga: Musim Kemarau Basah Berkat La Nina Lemah, Petani Untung Besar
Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, sebelumnya menjelaskan bahwa fenomena La Nina muncul bertepatan dengan periode menjelang puncak musim hujan di Indonesia.
Menurutnya, meskipun La Nina yang terjadi tergolong lemah, pengaruhnya tetap perlu diantisipasi, terutama di daerah rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
“La Nina lemah akan bertahan hingga awal tahun 2026, namun pada puncak musim hujan dampaknya terhadap penambahan curah hujan tidak terlalu signifikan. Meski begitu, curah hujan tinggi pada periode tersebut tetap perlu diwaspadai,” kata Faisal dalam apel kesiapsiagaan bencana, Selasa (4/11/2025), sebagaimana disampaikan melalui laman resmi BMKG.
BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah yang masuk dalam zona potensi terdampak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca dalam beberapa bulan ke depan.
Kewaspadaan ini terutama diperlukan di daerah dengan karakteristik topografi curam, wilayah aliran sungai, serta kawasan pesisir yang rawan banjir rob dan gelombang tinggi. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS