Damkar Kendari Butuh Tambahan Unit Kendaraan dan Personel
Erni Yanti, telisik indonesia
Kamis, 23 Januari 2025
0 dilihat
Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Kendari, Junaidin Umar. Foto: Erni Yanti/Telisik
" Sepanjang tahun 2024, Kota Kendari tercatat mengalami sekitar 119 kasus kebakaran yang meliputi rumah, lahan, hingga akibat arus pendek listrik. Kejadian-kejadian ini mayoritas disebabkan oleh kelalaian manusia "
KENDARI, TELISIK.ID – Sepanjang tahun 2024, Kota Kendari tercatat mengalami sekitar 119 kasus kebakaran yang meliputi rumah, lahan, hingga akibat arus pendek listrik. Kejadian-kejadian ini mayoritas disebabkan oleh kelalaian manusia.
Meski telah menyiapkan berbagai strategi untuk menangani kebakaran, seperti mendirikan tandon air di lokasi-lokasi strategis, Damkar Kendari masih menghadapi kendala sumber daya yang tersedia masih terbatas.
Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Kendari, Junaidin Umar, mengungkap bahwa Damkar Kendari hanya memiliki tujuh unit kendaraan pemadam kebakaran yang siap operasional.
Sementara untuk memenuhi standar pelayanan minimal, idealnya dibutuhkan lebih dari 30 unit kendaraan pemadam.
Damkar Kendari juga menghadapi kendala dalam hal jumlah personel, yang kini terdaftar adalah 153 orang. Junaidin menegaskan, untuk memberikan pelayanan yang optimal, masih diperlukan lebih banyak personel yang terlatih.
Baca Juga: Disperindag Sebut Tak Ada Anggaran Perbaikan Pasar Sentral Kendari, Pasca Pengunjung Jatuh dari Lantai Dua
“Meskipun keterbatasan SDM menjadi tantangan, kami terus berupaya memberikan pelatihan secara berkala kepada petugas. Kami tetap berkomitmen untuk siap siaga 24 jam,” ujar Junaidin, Rabu (22/1/2024).
Kendati begitu, masyarakat diminta lebih waspada terhadap potensi kebakaran di sekitar tempat tinggal. Selalu pastikan kompor dimatikan setelah digunakan, periksa peralatan listrik, dan pastikan benda-benda yang dapat menimbulkan api jauh dari jangkauan anak-anak.
Damkar Kota Kendari terus memberikan edukasi sejak dini kepada masyarakat mengenai bahaya kebakaran dan tindakan preventif yang harus dilakukan.
Program edukasi ini menyasar berbagai kalangan, mulai dari siswa-siswi pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga SD, dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menggunakan api dan menjaga keselamatan di rumah.
Junaidin mengatakan kebakaran yang terjadi di Kota Kendari sebagian besar disebabkan oleh faktor kelalaian manusia, seperti arus pendek listrik.
Kebakaran lahan juga menjadi perhatian serius, yang sering terjadi pada musim kemarau, terutama akibat pembakaran lahan untuk pertanian.
“Sebagian besar kebakaran di kawasan perumahan disebabkan oleh arus pendek listrik. Selain itu, kebakaran lahan sering kali disebabkan oleh pembakaran yang sengaja dilakukan oleh orang untuk membuka lahan,” jelas Junaidin.
“Kami melakukan penyuluhan secara berkala di kantor-kantor dan kelompok masyarakat,” imbuh Junaidin.
Baca Juga: Badan Karantina Sultra Tolak 600 Kg Daging Ayam Masuk Baubau
Penyuluhan yang dilakukan, menurut Junaidin, agar masyarakat lebih memahami perlunya tindakan preventif, seperti mematikan kompor atau peralatan listrik yang tidak digunakan, serta menjauhkan benda-benda yang dapat menimbulkan api dari jangkauan anak-anak.
Kebakaran lahan di kawasan hutan juga menjadi masalah besar, terutama saat musim kemarau. Junaidin menyebut kebakaran ini sebagian besar disebabkan oleh kelalaian manusia atau pembakaran yang disengaja.
Junaidin mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam menangani api, terutama di musim panas, karena kebakaran yang dimulai dari pembakaran lahan dapat dengan mudah meluas.
Selain menangani kebakaran, tim Damkar Kendari juga sering menangani kasus penyelamatan non-kebakaran, seperti menyelamatkan hewan yang masuk rumah, termasuk ular.
“Kami sering mendapatkan laporan dari masyarakat mengenai masalah ular yang masuk rumah. Ini juga bagian dari tugas kami sebagai penyelamat,” kata Junaidin. (C)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS