Dampak Sampah Plastik di Laut: Rusak Ekosistem dan jadi Mikroplastik Berbahaya
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Sabtu, 21 September 2024
0 dilihat
Tim Plastic Odyssey, kapal asal Prancis saat ikut melakukan pengangkutan sampah di pesisir Teluk Kendari. Foto: Ist.
" Sampah plastik yang dibuang ke laut semakin menjadi ancaman serius bagi lingkungan. Plastik yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari tanah, laut, dan udara, serta berdampak buruk bagi kesehatan manusia dan kelestarian ekosistem "
KENDARI, TELISIK.ID - Sampah plastik yang dibuang ke laut semakin menjadi ancaman serius bagi lingkungan. Plastik yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari tanah, laut, dan udara, serta berdampak buruk bagi kesehatan manusia dan kelestarian ekosistem.
Hal tersebut disampaikan Purnomo Setiawan, Waste Management Leader Naturevolution. Menurutnya, plastik yang berakhir di laut akan terurai menjadi mikroplastik yang berbahaya bagi hewan laut dan dapat masuk ke dalam rantai makanan manusia.
Kata dia, sudah banyak penelitian yang dilakukan terhadap ikan laut. Dimana ikan-ikan ini banyak terdapat banyak mikroplastik dalam tubuhnya, sehingga ketika dikonsumsi oleh manusia melalui ikan ini, maka itu cukup berbahaya bagi kesehatan.
“Sampah-sampah plastik ini sudah juga sudah sampai ke lautan lepas hingga ke tepi laut negara lain,” katanya, belum lama ini.
Baca Juga: Persiapan Mukernas Kesthuri, Upaya Tingkatkan Pelayanan dan Kenyamanan
Oleh karena itu, lanjut dia, beberapa lembaga peduli sampah yang melakukan edukasi terhadap pengelolaan sampah plastik ini di Indonesia, salah satunya Plastic Odyssey, kapal asal Prancis yang membawa misi memerangi polusi plastik saat berlabuh di Pelabuhan Nusantara Kota Kendari pada Jumat (21/6/2024).
Sawaluddin, Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan Sub Koordinator Kebersihan Teluk dan Pesisir Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kendari, mengungkapkan bahwa sekitar 80 persen sampah yang terkumpul di pesisir adalah sampah plastik.
Jenis sampah ini, kata dia, mencakup botol plastik, kemasan makanan ringan, dan styrofoam. Masalah ini semakin parah saat musim hujan, karena sampah dari hulu terbawa aliran sungai hingga bermuara di teluk.
Sawaluddin menambahkan, tantangan terbesar dalam penanganan sampah di pesisir adalah kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan.
Kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan, baik di sungai maupun di laut, menyebabkan sampah terus menumpuk di pesisir.
DLHK Kendari berharap masyarakat dapat lebih peduli dan aktif menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah di laut. Kesadaran ini sangat penting demi kelestarian ekosistem pesisir dan menjaga keindahan teluk, yang juga menjadi salah satu ikon wisata di kota Kendari.
Baca Juga: Ribuan Masyarakat Kota Kendari Ikuti Jalan Santai SKI-Sudirman, Ada Hadiah 3 Unit Motor
Sementara itu, Sekretaris DLHK Kendari, Muhammad Rusmin, menekankan bahwa upaya pemerintah dalam menangani sampah pesisir harus didukung oleh partisipasi masyarakat.
Meskipun pemerintah telah menyediakan petugas untuk mengangkut sampah setiap hari, masalah ini tidak akan terselesaikan tanpa dukungan aktif dari masyarakat.
Rusmin juga menyoroti pentingnya edukasi dan sosialisasi mengenai dampak buruk sampah terhadap lingkungan. Jika masyarakat hanya peduli setelah terjadi bencana, seperti banjir akibat penumpukan sampah, maka upaya pencegahan akan sia-sia.
Dengan meningkatnya kesadaran dan tindakan nyata dari semua pihak, diharapkan masalah sampah plastik yang mencemari laut dapat dikendalikan dan kelestarian lingkungan pesisir terjaga. (A)
Penulis: Fitrah Nugraha
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS