Demi Lelaki Biasa, Putri Jepang Mako Tinggalkan Istana
Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Rabu, 27 Oktober 2021
0 dilihat
Putri Jepang, Mako tinggalkan istana demi lelaki biasa. Foto: Repro Kompas
" Pernikahan adalah pilihan yang diperlukan bagi kami, untuk melanjutkan hidup kami sambil menghargai perasaan kami satu sama lain "
TOKYO, TELISIK.ID - Putri Jepang Mako akhirnya buka suara terkait keputusannya meninggalkan Istana dan menikahi rakyat biasa.
Ia yang mersmikan pernikahannya Selasa kemarin (26/10/2021) menyebut sang suami, Kei Komuro, seseorang yang tak tergantikan dalam hidupnya.
"Pernikahan adalah pilihan yang diperlukan bagi kami, untuk melanjutkan hidup kami sambil menghargai perasaan kami satu sama lain," katanya di hadapan wartawan sebagaimana dikutip dari Strait Times, Rabu (27/10/2021).
Ia menambahkan bahwa dia "lega" akhirnya bisa menikah. Dengan pernikahannya itu, keponakan tertua Kaisar Naruhito melepaskan gelar bangsawannya sesuai hukum kekaisaran Jepang.
Dilansir dari Cnbcindonesia, Komuro juga memberikan sanjungan ke sang istri. Ia mengatakan akhirnya bisa menghabiskan sisa hidupnya dengan sosok yang ia cintai.
Baca Juga: Penyerangan Brutal Masjid di Nigeria, 18 Orang Jemaah Dibunuh
Baca Juga: Kim Jong Un Dikudeta Adik Perempuannya, Benarkah?
Pasangan yang berusia 30 tahun itu, mengaku optimis dengan masa depan mereka. Di mana mereka dapat saling mendukung melalui suka dan duka, di sisi satu sama lain.
Sebelumnya sebuah jajak pendapat di media lokal Yomiuri menunjukkan separuh warga Jepang setuju pernikahan itu. Namun 33% menentang.
Sebelumnya saat konferensi pers digelar sekelompok warga berdemo menuntut pasangan itu. Komuro disebut telah melakukan "kejahatan".
Putri Mako dari Akishino adalah anak sulung Pangeran Akishino dan Putri Akishino. Dia merupakan cucu perempuan pertama dari Akihito dan Michiko. Saat ini Kontroversi Putri Mako yang sedang dihadapi yakni menikah dengan pria jelata, dan kemungkinan akan berakhir sebagai Keluarga Kekaisaran Jepang. (C)
Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Haerani Hambali