Desember, Pabrik Jagung di Muna Mulai Difungsikan
Sunaryo, telisik indonesia
Minggu, 13 November 2022
0 dilihat
Bupati Muna, LM Rusman Emba bersama Wabup, Bachrun Labuta, Sekda, Eddy Uga dan Kadis TPHP, La Ode Anwar Agigi meninjau pabrik jagung. Foto: Sunaryo/Telisik
" Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna terus menggenjot pembangunan pabrik jagung di Desa Bea, Kecamatan Kabawo "
MUNA, TELISIK.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna terus menggenjot pembangunan pabrik jagung di Desa Bea, Kecamatan Kabawo.
Saat ini, progres pembangunan pabrik yang menggunakan dana pinjaman program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp 14 miliar, sudah mencapai 90 persen.
Bupati Muna, LM Rusman Emba terus memantau proses pembangunannya. Sesuai keterangan pengawas pekerjaan, pembangunan akan rampung akhir November ini.
"Insya Allah, Desember sudah bisa difungsikan," kata Rusman, Minggu (13/11/2022).
Baca Juga: Cari Bibit Atlet, Pemda Muna Barat Gelar Kejuaraan Bulutangkis Bupati Cup I
Pembangunan pabrik jagung itu dalam rangka meningkatkan perekonomian petani. Kemudian, dari segi pemberdayaan masyarakat, terbukanya lapangan kerja baru.
"Dari aspek bisnis, Pemkab akan mendapatkan Pendapatan Asli daerah (PAD)," sebutnya.
Sementara itu, Kadis Tanaman Pangan Holtikultura Perkebunan (TPHP) Muna, La Ode Anwar Agigi menerangkan, pabrik yang dibangun dilengkapi dengan fasilitas berupa alat pengering multi guna (bisa jagung dan padi) dan alat pengolah lainnya, sehingga jagung yang dihasilkan berkualitas.
"Untuk pasaran, petani bisa langsung menjual jagungnya di pabrik. Ada investor dari PT Duta Nusa Agribisnis (DNA) yang akan menyerap produksi petani. Kita sudah kerja sama," kata Anwar.
Menurutnya, pengembangan jagung kuning dengan pendekatan hulu-hilir adalah bagian penting dari kebijakan Bupati, Rusman dan Wakil Bupati (Wabup), Bachrun Labuta untuk memposisikan jagung sebagai salah satu komoditas yang mampu mendorong kemajuan perekonomian daerah karena memiliki kelayakan teknis, sosial dan ekonomi.
Baca Juga: Deretan Fakta Mengejutkan 3 Provinsi Baru di Papua
Pihaknya ingin merubah pandangan selama ini, jika jagung kuning hanya untuk pakan ternak, rupanya dengan menghilirisasi justru meningkatkan nilai tambah dari jagung kuning, salah satu produknya untuk industri pangan yang secara nasional kebutuhannya setiap tahun di atas 1 juta ton lebih dan 90% pemenuhannya dari impor.
Fasiltas paket teknologi yang sedang dibangun ini adalah untuk mewujudkan setidaknya 3 hal yakni, jagung untuk industri pangan, pakan ternak dan pengelolaan limbah jagung yang dapat, berkontribusi pada peningkatan pendapatan petani, perluasan lapangan kerja, peningkatan PAD, mendorong tumbuh dan berkembangnya sektor perdagangan, industri dan transportasi.
"Pada fasilitas ini, para petani dapat menjual jagung basah bersama tongkol (tanpa pipil) dan selanjutnya diproses untuk menghasilkan produk jagung dalam kemasan," terangnya. (B)
Penulis: Sunaryo
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS