Dewan Minta Sekolah Tatap Muka di Jakarta Jangan Dibuka Dulu

Rahmat Tunny, telisik indonesia
Senin, 30 November 2020
0 dilihat
Dewan Minta Sekolah Tatap Muka di Jakarta Jangan Dibuka Dulu
Wakil Ketua Komisi X DPR, Dede Yusuf. Foto: Ist.

" Kalau misalnya kayak di Jakarta, mungkin jangan dibuka deh, karena penyebaran masih tinggi, itu betul. "

TELISIK.ID, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf mengatakan, rencana Pemerintah untuk melakukan aktivitas belajar tatap masih pro-kontra. Untuk itu, perlu dicek dan melakukan studi terkait rencana tersebut.

“Saya katakan ini pro-kontra, harus dicek melalui penelitian atau studi mana yang lebih diminta, di buka atau tidak di buka,” kata Dede Yusuf kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senin (30/11/2020).

Menurut politisi Partai Demokrat ini, proses belajar tatap muka untuk wilayah Jakarta baiknya tidak dilakukan, karena saat ini tren positif di Ibu Kota makin meningkat dan ini berbeda dengan di daerah.

“Kalau misalnya kayak di Jakarta, mungkin jangan dibuka deh, karena penyebaran masih tinggi, itu betul,” ucapnya.

Namun, untuk di daerah lainnya selama aman boleh saja dilakukan belajar tatap muka.

Baca juga: Fakultas Farmasi UHO dan Thammasat University Kembangkan Kosmetik Aman dari Kanker Kulit

“Tapi kalau daerah-daerah yang selama ini so var so good, kalau mereka di tahan juga, mereka tetap buka sampai sekarang,” tambahnya.

Selain itu, Kang Dede,sapaan akrab Dede Yusuf, kekhawatiran orang tua lebih pada kondisi rentan keluarga dari anak, dimana potensi menularkan sangat besar jika ada keluarga yang menderita penyakit, seperti TBC atau jantung.

“Kalau misalnya begini, orang tua itu mengatakan, nak kalau kamu datang ke sana pulang bapak kami TBC, terus nenek kamu penyakit jantung, ini sangat resiko mendingan nggak usah,” ujarnya.

Untuk itu, baiknya Pemerintah terlebih dulu melakukan studi terkait rencana proses belajar tatap muka di awal tahun 2021. Selain itu, lanjut Kang Dede, orang tua murid memiliki hak atas keputusan sekolah tatap muka atau tidak.

“Jadi orang tua punya hak, prinsipnya begitu. Tidak dipaksa lebih pada pilihan,” pungkasnya. (C)

Reporter: Rahmat Tunny

Editor: Fitrah Nugraha

TAG:
Baca Juga