Diduga Ada Permainan, Kesbangpol Sulawesi Tenggara Beber Nilai Tes Seleksi Paskibraka Nasional

Sigit Purnomo, telisik indonesia
Jumat, 14 Juli 2023
0 dilihat
Diduga Ada Permainan, Kesbangpol Sulawesi Tenggara Beber Nilai Tes Seleksi Paskibraka Nasional
Kepala Kesbangpol Sulawesi Tenggara, Harmin Ramba merilis nilai hasil seleksi oaskibraka tingkat nasional. Foto: Sigit Purnomo/Telisik

" Diduga ada permainan saat proses seleksi paskibraka tingkat nasional, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Tenggara merilis nilai hasil seleksi terbuka calon paskibraka tingkat nasional "

KENDARI TELISIK.ID - Diduga ada permainan saat proses seleksi paskibraka tingkat nasional, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Tenggara merilis nilai hasil seleksi terbuka calon paskibraka tingkat nasional, Jumat (14/7/2023).

Pelaksanaan proses seleksi paskibraka tingkat nasional melewati beberapa tahap tes mulai dari kesehatan, psikotes, PWK, TIU, PBB, kesamaptaan, kepribadian serta pantuhir.

Kepala Badan Kesbangpol Sulawesi Tenggara, Harmin Ramba menjelaskan, proses seleksi itu sudah berlangsung sejak Mei 2023 dengan jumlah peserta sekitar 80 orang dan menghasilkan 52 orang.

"Dari 52 orang ini keluarlah 4 terbaik, bukan keluar ranking 1, 2, 3 atau 4, tetapi 4 terbaik," tegasnya.

Ia menambahkan, 4 orang terbaik itu akan mengikuti proses pembekalan yang diselenggarakan oleh timsel seperti, Polda, TNI, pihak RS dan lainnya.

Baca Juga: Ibu di Konawe Curhat Anaknya Gagal Lulus Paskibraka Nasional, Kesbangpol: Itu Hasil Seleksi

Ia menjelaskan, hingga 3 hari sebelum hari ini pihak Kesbangpol belum mengetahui siapa yang akan mewakili paskibraka di nasional nanti.

"Kalau dia mengklaim bahwa sudah tau duluan kalau mau berangkat, berarti dia mendahului pansel dong," ungkapnya.

Ia juga mengatakan, terkait nilai yang beredar di media sosial Whatsapp itu tidak lengkap, hanya nilai sepotong-sepotong.

"Penentu kelulusan itu dilakukan oleh timsel pada masa pantauhir, saya sebagai Kepala Kesbangpol saja tidak boleh mengintervensi dan hanya menerima data dari timsel, mana nilai terbanyak itu yang ajukan untuk di SK-kan," jelasnya.

Ia menegaskan, pihaknya sama sekali belum pernah mengeluarkan statemen atau pengumuman rangkin pada 4 besar ini.

Kesbangpol Sulawesi Tenggara merilis nilai 4 besar dari hasil tes seleksi paskibraka, sebagai berikut:

1. Nadira Syalvallah asal SMA N 2 Bau-Bau dengan perolehan nilai PWK: 80, PBB, 823,67, Kesamaptaan: 390, Kepribadian: 87,3, hasil akhir 1.380,97.

2. Aini Nur Fitriani asal SMA N 1 Bau-Bau dengan perolehan nilai PWK: 80, PBB: 754,3, Kesamaptaan: 346, Kepribadian: 85,7, hasil akhir: 1.266.

3. Doni Amansa Asal SMA N 1 Unaaha, dengan perolehan nilai PWK: 55, PBB: 838, Kesamaptaan: 546, Kepribadian: 81,16, hasil akhir: 1.520,16.

4. Wiradinata Setya Persada asal SMA N 1 Bau-Bau dengan perolehan nilai PWK: 75, PBB: 925, Kesamaptaan: 447,8, Kepribadian: 87,83, hasil akhir: 1.536,63.

Harmin Ramba menegaskan, kalau nilai itu murni dari timsel dengan sistem tes online, hasil itupun langsung diambil dari sistem yang telah disediakan.

"Karena setelah tes BPIP pun langsung ambil data ini, karena semua sistem sudah saling terkoneksi baik dari timsel maupun BPIP," tegasnya.

Ia membeberkan, saat BPIP mengumumkan hasil akhir dari tes calon paskibraka tingkat nasional memang sudah Wiradinata yang memiliki nilai tertinggi, namun pihaknya belum mengumumkannya karena masih ada prosedur yang harus dilakukan.

"Karena belum ada SK gubernur, jadi kita belum umumkan siapa saja yang akan berangkat, namun yang kami umumkan saat itu hanya 4 terbaik," pungkasnya.

Sementara itu, salah satu timsel bagian psikologi, Chadidjah D Selomo menjelaskan, untuk foto beredar di Facebook yang ada dirinha, Ikbal beserta Doni dan Nadira itu sebenarnya masih dalam proses pantauhir.

"Jadi hari itu setelah melakukan psikotes kita berfoto 5 laki-laki, 5 perempuan," ungkapnya.

Ia menambahkan terkait foto yang beredar saat itu belum final dan belum ada yang mengumumkan, jika Doni dan Nadira lolos seleksi.

"Hanya kebetulan saja saat berfoto Doni ini berdampingan bersama Nadira, dan foto itu banyak orang, bukan hanya berempat seperti yang tersebar di Facebook," jelasnya.

Ia menjelaskan, hanya fokus melakukan tugas untuk melakukan tes pada 52 orang yang saat itu melakukan tes.

Ia menegaskan, pada saat tes psikologi dirinya hanya memberikan rekomendasi saja bukan dalam bentuk nilai.

Baca Juga: Polres Konawe Bersama Masyarakat Bersatu Peduli Lingkungan

Sebelumnya, viral seorang ibu di Kabupaten Konawe curhat di media sosial Facebook miliknya, terkait anaknya yang gagal ikut paskibraka di Jakarta, Jumat (14/7/2023)

Dalam curhatannya, ibu yang diketahui bernama Samsuani itu menyebut jika anaknya telah dinyatakan lolos untuk ikut paskibraka di Jakarta, mewakil Sulawesi Tenggara yang bernama Doni Amansa siswa SMAN 1 Unaaha, Kabupaten Konawe.

Namun, setelah tiga hari mengikuti pembekalan dan akan diberangkatkan besoknya, nama Doni telah digantikan oleh siswa asal Baubau. Pergantian nama anaknya tersebut membuat Samsuani sangat kecewa.

Selaku orang tua siswa, Samsuani pun menduga pergantian nama anaknya untuk mewakili Sulawesi Tenggara di Jakarta ada campur tangan oknum yang tidak bertanggungjawab. (A)

Penulis: Sigit Purnomo

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga