Diduga Banyak Calo di Pelabuhan Amolengo-Labuan, Pemudik Resah

Rasmin Jaya, telisik indonesia
Rabu, 19 April 2023
0 dilihat
Diduga Banyak Calo di Pelabuhan Amolengo-Labuan, Pemudik Resah
Kondisi antrean pelabuhan penyebrangan Amolengo, Konawe Selatan, pemudik rela bayar calo demi cepat lolos. Foto: Ist.

" Penyeberangan kapal feri Pelabuhan Amolengo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara rute Labuan Bajo Buton Utara merupakan salah satu jalur alternatif pemudik untuk pulang di kampung halaman "

KENDARI, TELISIK.ID - Penyeberangan kapal feri Pelabuhan Amolengo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara rute Labuan Bajo Buton Utara merupakan salah satu jalur alternatif pemudik untuk pulang di kampung halaman.

Bagaimana tidak, sebagai pemudik memilih jalur tersebut selain tidak terlalu padat juga tidak membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan penyebarangan, hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit.

Namun di sisi lain, banyaknya dugaan calo yang coba meloloskan pengguna roda dua menjadi keresahan pemudik karena tidak perlu melakukan antrean panjang, seperti kendaraan lainnya.

Baca Juga: Harga Cabai dan Bawang Merah Merosot Turun, Emak-Emak Berlomba Membeli

Hal itu pun disesalkan oleh salah seorang mahasiswa dari Kabupaten Muna Barat, Aksan Efendi dimana yang menyatakan, tata kelola pelabuhan tersebut dinilai tidak sesuai prosedural dengan banyaknya calo yang meloloskan begitu saja pengguna roda dua.

Apa lagi kondisi saat ini pelabuhan penyeberangan Amolengo sangat dipadati kendaraan roda dua maupun roda empat.

"Kami tiba duluan di sini dan sudah dua kapal yang diberangkatkan, tapi kami belum bisa masuk," katanya pada, Rabu (19/4/2023).

Sementara, pemudik yang memadati Pelabuhan Amolengo, bahkan mereka rela membayar calo yang harganya lebih mahal di banding harga tiket untuk menyeberang demi cepat masuk.

"Tapi memang kami merasa resah juga dengan calo-calo itu karena kami sudah gontok-gontokan, dan panas-panasan kemudian melihat orang yang tidak mengantre diloloskan begitu saja," keluhnya.

Salah seorang masyarakat Desa Pola, La Fahi mengatakan, banyaknya calo dikarenakan padatnya para pemudik yang melakukan antrean, hingga turun hujan pun tidak membuat mereka lelah untuk mengantre.

Demi pulang dan merayakan hari kemenangan Islam bersama keluarga tercinta sehingga mereka harus membayar calo untuk bisa masuk cepat.

"Ada yang bermalam dikarenakan mereka mudik saat jadwal keberangkatan feri sudah habis," katanya.

Tak hanya itu, jadwal kapal feri hanya sampai pukul 18.00 Wita tetapi di atas jam tersebut masih ada yang berdatangan untuk menyeberang ke Buton Utara.

Adapun untuk panjang antrean motor kurang lebih 400 meter dan mobil sekitaran 800 meter, untungnya tidak terlalu lama mengantre karena penyeberangan hanya memakan waktu sekitar 45 menit untuk sampai di Labuan.

Baca Juga: Pedagang Busana Muslim di Pinggir Jalan Diserbu Pembeli

"Untuk calo ada yang sedikit bermain untuk cepat meloloskan penumpang, bahkan sempat ricuh dan hampir adu jotos," keluhnya.

Sementara salah satu mahasiswa Muna Barat yang kuliah di Kota Kendari, Acil mengatakan memilih jalur penyeberangan kapal feri Pelabuhan Amolengo karena tidak terlalu padat, meskipun mengantre tetapi tidak terlalu lama, apa lagi waktu penyeberangan hanya membutuhkan beberapa menit untuk sampai di Labuan Bajo.

"Saya sarankan bagi yang pulang kampung sebaiknya lewat saja jalur alternatif untuk menghindari kepadatan penumpang bahkan harus menunggu berhari-hari," katanya. (A)

Penulis: Rasmin Jaya

Editor: Kardin 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga