Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara Deteksi Dini Kanker Serviks melalui iVA
Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Selasa, 06 Desember 2022
0 dilihat
Bakti sosial pelayanan iVa test bersama IBI (Ikatan Bidan Indonesia) di Buton yang dilakukan beberapa waktu lalu. Foto: Ist.
" Dinkes Sulawesi Tenggara sudah melakukan sosialisasi guna mengantisipasi kanker serviks, dengan melibatkan beberapa dokter, bidan serta puskesmas "
KENDARI, TELISIK.ID - Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan penyakit yang cukup ditakuti kaum hawa. Bagaimana tidak, risiko dari penyakit ini bahkan menyebabkan kematian.
Lalu, apa itu kanker serviks? Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada leher rahim wanita. Leher rahim sendiri berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina.
Mengutip Siloamhospital.com, semua wanita dari berbagai usia berisiko menderita kanker serviks. Namun, penyakit ini cenderung mempengaruhi wanita yang aktif secara seksual.
Dilansir dari Alodokter.com, kanker ini umumnya berkembang perlahan dan baru menunjukkan gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut. Oleh sebab itu, penting untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini sebelum timbul masalah serius.
Berdasarkan penelitian pada 2020, lebih dari 600.000 kasus kanker serviks dengan 342.000 kematian di seluruh dunia. Di Indonesia, kanker serviks menempati peringkat kedua setelah kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak terjadi dari seluruh kasus kanker pada 2020. Tercatat lebih dari 36.000 kasus dan 21.000 kematian akibat kanker ini.
Mengantisipasi sejak dini, Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara melakukan deteksi dini kanker serviks di beberapa tempat di Sulawesi Tenggara.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sulawesi Tenggara, dr. Muh Ridwan menyebut perlunya pemahaman untuk melakukan pemeriksaan kanker serviks. Perempuan yang sudah menikah harus melakukan Inspeksi Visual Asam Asetat (iVA).
“Kesadaran iVA sebagai deteksi dini kanker serviks itu penting kita edukasikan, karena bila terdeteksi positif agar segera bisa diobati, hal itu demi mencegah supaya kanker tersebut tidak berkembang menjadi kanker stadium lanjut,” ucapnya, Senin (5/12/2022).
Dinkes Sulawesi Tenggara sendiri sudah melakukan sosialisasi dalam mengantisipasi kanker serviks, dengan melibatkan beberapa dokter dan bidan serta puskesmas yang terbagi di beberapa wilayah, salah satunya di Kabupaten Buton Tengah.
Selain itu, Dinkes Sulawesi Tenggara berharap melalui sosialisasi ini, masyarakat mengetahui dampak dan resiko fatal jika penyakit ini sudah menyebar, yang bahkan bisa menyebabkan pasien meninggal dunia. (B-Adv)