Dinas Sosial Pastikan 103 Ribu Data Penerima Bansos dan PKH Aman
Musdar, telisik indonesia
Kamis, 06 Januari 2022
0 dilihat
Kepala Dinas Sosial Kota Kendari, Abdul Rauf (baju hitam) bersama Sekda dan sejumlah OPD Pemkot Kendari meninjau sisa kebakaran Kantor Dinas Sosial. Foto: Musdar/Telisik
" Abdul Rauf memastikan sekitar 103 ribu data penerima Bansos dan PKH tetap aman "
KENDARI, TELISIK.ID - Data penerima bantuan sosial atau Bansos ludes saat insiden kebakaran yang menghanguskan 2 unit Kantor Dinas Sosial Kota Kendari, Rabu (5/1/2022) malam.
Meski demikian, Kepala Dinas Sosial Kota Kendari, Abdul Rauf memastikan sekitar 103 ribu data penerima Bansos dan PKH tetap aman.
Rauf merincikan 103 ribu data tersebut terdiri dari penerima Bansos iuran (PBI) jaminan kesehatan kurang lebih 83 ribu jiwa, penerima PKH 9.000 ribu lebih dan penerima Bansos kurang lebih 11 ribu.
Rauf mengungkapkan, mengapa tetap aman karena data penerima bantuan telah berbasis aplikasi.
Baca Juga: Mulai 12 Januari 2022, Pemkot Kendari Belum Bisa Suntik Booster
"Sekarang semua data penerima Bansos berbasis aplikasi. Jadi saya pikir kalau sudah terpasang listrik, Insya Allah semua akan terkoneksi dengan pusat dan itu secara otomatis datanya akan muncul semua nama-nama penerima Bansos. Artinya tidak ada masalah," kata Abdul Rauf, Kamis (6/1/2022).
Rauf menambahkan, usai Insiden tadi malam pihaknya tetap membuka pelayanan untuk masyarakat. Untuk itu pihaknya mendirikan tenda darurat guna melayani masyarakat.
Baca Juga: Langgar Sempadan Kali, Pemkot Kendari Bongkar Pagar Warkop Kopi Haji Anto
Sementara terkait kerugian akibat kebakaran Rauf mengaku belum mengetahuinya secara pasti. Hanya saja kerugian diperkirakan mencapai Rp 1 miliar.
Diwawancarai terpisah, Sekretaris Daerah Kota Kendari, Nahwa Umar meminta Kadis Sosial untuk segera melaporkan berapa kerugian serta apa saja yang terbakar termasuk sarana prasarana ke Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, agar diajukan anggaran untuk pembangunan kembali kantor Dinsos guna pelayanan kepada masyarakat tetap maksimal.
"Bencana yang tidak terduga seperti kebakaran ini pendanaannya melalui belanja tidak terduga," kata Nahwa Umar. (B)
Reporter: Musdar
Editor: Kardin