Dinilai Rusak Puncak Teletabis Bombana, IMPIB Kendari Tolak PT Bumi Silika
Titin Irawati, telisik indonesia
Minggu, 04 Mei 2025
0 dilihat
Sejumlah warga yang sedang menikmati keindahan puncak teletabis di Bombana. Foto: Titin/Telisik.
" Rencana operasional PT Bumi Silika Bombana (BSB) di wilayah Poleang Selatan, Kabupaten Bombana, kembali menuai penolakan keras "

BOMBANA, TELISIK.ID – Rencana operasional PT Bumi Silika Bombana (BSB) di wilayah Poleang Selatan, Kabupaten Bombana, kembali menuai penolakan keras.
Kali ini, suara penolakan datang dari Ikatan Mahasiswa Pelajar Indonesia Bombana (IMPIB) Kendari yang secara tegas menyatakan penolakannya terhadap kehadiran perusahaan tambang tersebut di daerah yang dikenal dengan keindahan alam dan potensi ekonominya.
Dalam pernyataan resminya, Ketua Umum IMPIB Kendari, Asri Ainun, menyampaikan kekhawatiran atas dampak buruk yang mungkin timbul dari aktivitas pertambangan di kawasan tersebut. Ia menyoroti lokasi tambang yang berada di sekitar Bukit Teletabis, wilayah yang selama ini menjadi tempat penggembalaan ternak sekaligus objek wisata alam kebanggaan masyarakat lokal.
“Jika aktivitas hauling kendaraan perusahaan berlangsung, keselamatan ternak dan warga sangat terancam. Ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga menyangkut identitas desa kami,” ujar Ainun, Sabtu (3/5/2025).
Puncak Teletabis sendiri merupakan salah satu tempat wisata alam yang sering dikunjungi masyarakat, baik dari dalam maupun luar daerah Poleang Selatan. Dikenal karena suasananya yang tenang dan pemandangannya yang memanjakan mata, tempat ini telah menjadi ikon wisata Bombana.
Baca Juga: Khawatir Dampak Negatif ke Ternak dan Bukit Teletabis, PT Bumi Silika Bombana Ditolak
Seorang pengunjung, Adhe Pertiwi (22), menyampaikan keprihatinannya terhadap potensi perubahan kawasan tersebut.
“Puncak Teletabis tempat yang sangat nyaman dan tenang untuk kita menenangkan pikiran, saya tidak bisa membayangkan kalau nanti Puncak Teletabis tidak setenang ini. Sangat disayangkan karena ini merupakan salah satu ikon wisata yang ada di Bombana,” ungkap Adhe.
Selain dampak terhadap sektor peternakan dan pariwisata, IMPIB juga mengkritisi potensi pencemaran di wilayah pesisir akibat aktivitas jety milik perusahaan. Menurut mereka, laut di sekitar Poleang Selatan menjadi sumber mata pencaharian utama warga yang menggantungkan hidup pada budidaya rumput laut.
“Laut rusak berarti kehidupan warga juga rusak. Kita bicara soal keberlanjutan hidup masyarakat, bukan sekadar proyek bisnis,” tambah Ainun.
Baca Juga: Polres Buton Tangkap Begal di Gunung Teletabis
Melihat banyaknya potensi kerusakan lingkungan dan sosial, IMPIB Kendari mendesak pemerintah dan instansi terkait untuk mencabut izin operasional PT Bumi Silika Bombana. Mereka menekankan, keselamatan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat harus menjadi prioritas utama, bukan keuntungan segelintir pihak.
Di akhir pernyataannya, Ainun menegaskan, IMPIB Kendari akan terus berdiri di garis depan bersama masyarakat dalam menolak pertambangan pasir silika di Poleang Selatan.
“Ini bukan hanya soal lingkungan. Ini soal harga diri dan masa depan daerah kami,” tegasnya. (B)
Penulis: Titin Irawati
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS