Dinkes Sulawesi Tenggara Ungkap Pentingnya Imunisasi dalam Pencegahan Rubella dan Campak
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Rabu, 09 Agustus 2023
0 dilihat
Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2) Dinkes Sulawesi Tenggara, dr Muhammad Ridwan (kemeja biru dongker) saat memantau kegiatan imunisasi. Foto: Ist.
" Dalam beberapa tahun belakangan, bulan-bulan Juli, Agustus, dan September menjadi periode yang umumnya dicatat sebagai musim tingginya kasus rubella dan campak "
KENDARI, TELISIK.ID - Dalam beberapa tahun belakangan, bulan-bulan Juli, Agustus, dan September menjadi periode yang umumnya dicatat sebagai musim tingginya kasus rubella dan campak.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang (Kabid) pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) Dinkes Sulawesi Tenggara, Muhammad Ridwan. Menurutnya, dalam upaya mencegah penyebaran penyakit rubella dan campak ini, imunisasi menjadi langkah penting yang harus diberikan perhatian lebih.
Untuk itu kata dia, Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat, terutama para orangtua, untuk memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Rubella dan campak merupakan penyakit yang memiliki dampak serius pada kesehatan anak-anak, dan imunisasi merupakan cara efektif untuk mencegah penyebaran penyakit ini.
Baca Juga: Dinkes Sulawesi Tenggara Antisipasi Ancaman DBD saat Musim Pancaroba
"Salah satu faktor penyebab rubella dan campak adalah kurangnya imunisasi pada anak-anak. Oleh karena itu, sangat penting bagi anak-anak untuk mendapatkan imunisasi sesuai jadwal yang telah ditetapkan," kata Muhammad Ridwan kepada Telisik.id, belum lama ini.
Imunisasi tidak hanya memberikan perlindungan kepada individu yang divaksinasi, tetapi juga membantu memutus rantai penyebaran penyakit di masyarakat. Dengan mengikuti jadwal imunisasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah, anak-anak dapat terhindar dari risiko rubella dan campak.
Olehnya itu, pemerintah ingin mengingatkan seluruh orangtua dan wali anak untuk mengikuti imunisasi sesuai jadwal yang telah ditentukan. Imunisasi adalah langkah pencegahan yang sangat penting, tidak hanya untuk kesehatan anak, tetapi juga untuk mencegah penyebaran penyakit ini di lingkungan sekitar.
Hanya saja, tambah dia, salah satu kendala yang seringkali dialami di lapangan adalah adanya keluarga yang nomaden yang ketika pindah tempat tinggal, jadwal imunisasi anak-anaknya jadi kurang terkontrol.
Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara pun berharap, masyarakat akan semakin sadar akan pentingnya imunisasi dalam melindungi anak-anak dari risiko rubella dan campak. Upaya penguatan imunisasi dasar lengkap di tingkat kabupaten dan kota juga menjadi langkah krusial dalam menjaga kesehatan generasi penerus.
Dengan adanya dukungan dari semua pihak, diharapkan kasus rubella dan campak dapat ditekan dan dieliminasi secara bertahap. Mari bersama-sama menjaga kesehatan anak-anak dan mencegah penyebaran penyakit dengan cara mengikuti program imunisasi yang telah disediakan.
“Perkuat imunisasi dasar lengkap di kabupaten/kota, karena salah satu yang menyebabkan rubella dan campak itu adalah penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi. Jadi anak harus cepat ikut imunisasi,” pungkasnya.
Sebagai tambahan, dikutip dari kemkes.go.id, rubella merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini dikenal juga sebagai campak Jerman, yang biasanya menyerang anak-anak dan remaja.
Rubella sendiri merupakan penyakit yang berbeda dari campak, tetapi mereka memiliki kesamaan gejala, yakni munculnya ruam kemerahan pada kulit.
Baca Juga: Antisipasi Rabies, Dinkes Sulawesi Tenggara Distribusi Vaksin ke Daerah
Gejala utama rubella adalah ruam merah yang muncul dalam 2-3 minggu sejak terpapar virus rubella. Ruam tersebut akan bermula di wajah, lalu menyebar hingga ke seluruh tubuh. Umumnya, ruam merah akan menimbulkan rasa gatal yang dapat berlangsung hingga 3 hari.
Selain ruam, beberapa gejala lain yang dapat terjadi adalah demam, batuk, pilek dan hidung tersumbat, mata merah (konjungtivitis), sakit kepala, sakit tenggorokan, nyeri sendi, terutama pada remaja wanita, dan muncul benjolan di sekitar telinga dan leher, akibat pembengkakan kelenjar getah bening.
Gejala yang timbul akibat rubella biasanya ringan sehingga sulit terdeteksi. Namun, begitu seseorang terinfeksi, virus akan menyebar ke seluruh tubuh dalam waktu 5-7 hari. (B-Adv)
Penulis: Fitrah Nugraha
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS