Dinkes Sulawesi Tenggara Antisipasi Ancaman DBD saat Musim Pancaroba

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Senin, 07 Agustus 2023
0 dilihat
Dinkes Sulawesi Tenggara Antisipasi Ancaman DBD saat Musim Pancaroba
Fogging yang dilakukan pihak Puskesmas Lepo-Lepo bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Kendari. Foto: Ist.

" Salah satu penyakit yang harus diantisipasi ketika memasuki musim hujan adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Biasanya, peningkatan risiko penyakit DBD ini mulai dari Desember hingga April "

KENDARI, TELISIK.ID - Salah satu penyakit yang harus diantisipasi ketika memasuki musim hujan adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Biasanya, peningkatan risiko penyakit DBD ini mulai dari Desember hingga April.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang (Kabid) pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) Dinkes Sulawesi Tenggara, Muhammad Ridwan. Menurutnya, penyakit DBD ini memang seringkali terjadi saat musim hujan, namun saat ini situasi tidak dapat terlalu dipastikan karena masuk dalam masa pancaroba.

Menanggapi potensi meningkatnya kasus DBD, kata dia, Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara telah melakukan berbagai upaya pencegahan. Tim medis telah dikerahkan untuk menilai potensi jentik nyamuk di daerah-daerah tertentu.

Baca Juga: Tina Nur Alam Dorong Pemerintah Fasilitasi Sistem Informasi Perbukuan

Jika ada laporan kasus DBD pada suatu lokasi, tambah dia, maka dalam radius 5 Km, wilayah tersebut akan segera difogging untuk menghindari penyebaran lebih lanjut.

"Apabila ada warga yang terkonfirmasi terkena DBD, langkah tanggap yang kami ambil adalah melakukan fogging di sekitar wilayah tersebut. Upaya ini dilakukan sebagai langkah pencegahan agar wabah tidak meluas," katanya kepada Telisik.id saat ditemui di ruang kerjanya, belum lama ini.

Lebih lanjut, ia mengatakan, pencegahan DBD tidak hanya dilakukan melalui fogging. Pihak Dinas Kesehatan juga menerapkan abatisasi, edukasi, dan proses penyerahan kepada masyarakat. Abatisasi dilakukan dengan memberikan larutan pembunuh nyamuk pada tempat-tempat berpotensi berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, vektor penyebab DBD.

Baca Juga: Dinkes Sulawesi Tenggara Validasi Data Temuan Penyakit Pasca COVID-19

Selain itu, edukasi kepada masyarakat tentang cara-cara pencegahan dan menghindari gigitan nyamuk menjadi fokus penting dalam menangani masalah ini.

Dikutip dari kemkes.go.id, DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes terutama Aedes aegypti.

Demam dengue merupakan penyakit akibat nyamuk yang berkembang paling pesat di dunia. Gejala atau tanda untuk identifikasi cepat Infeksi dengue dapat menyebabkan infeksi tanpa gejala atau gejala, dengan sekitar 20% menyebabkan gejala. (B-Adv)

Penulis: Fitrah Nugraha

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga