Diperingati Setiap 12 Mei, Praktek Perawat Sudah Ada Sejak Zaman Sebelum Masehi
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Sabtu, 11 Mei 2024
0 dilihat
Reruntuhan Yunani kuno (kiri), dan perawat modern saat ini (kanan). Foto: Repro Istockphoto.
" Hari Perawat Sedunia diperingati pada tanggal 12 Mei setiap tahunnya. Profesi sebagai orang yang melakukan perawatan luka ini ternyata sudah ada sejak kehidupan manusia zaman kuno "
KENDARI, TELISIK.ID - Hari Perawat Sedunia diperingati pada tanggal 12 Mei setiap tahunnya. Profesi sebagai orang yang melakukan perawatan luka ini ternyata sudah ada sejak kehidupan manusia zaman kuno, dan menciptakan landasan bagi profesi perawat yang kita kenal saat ini.
Melansir nasionalgeograpihic.grid.id, salah satu manuskrip medis tertua yang berasal dari peradaban Mesopotamia, yang dapat ditelusuri kembali ke zaman sebelum masehi, telah mengungkapkan prinsip-prinsip dasar dalam penyembuhan luka yang masih dipraktikkan oleh para perawat hingga saat ini.
Prinsip-prinsip sederhana seperti membersihkan luka, menggunakan plester, dan membalut luka telah menjadi landasan bagi praktik perawatan modern. Perkembangan lebih lanjut terjadi pada zaman Mesir Kuno, di mana penggunaan bahan-bahan alami seperti madu, minyak, dan serat kain menjadi umum dalam merawat luka.
Plester yang digunakan oleh orang Mesir Kuno bahkan sudah memiliki kemiripan dengan plester modern yang kita kenal saat ini.
Sementara di Yunani kuno, penekanan pada kebersihan dan penggunaan bahan-bahan seperti cuka dan arak untuk mencegah infeksi luka menjadi praktek umum.
Baca Juga: Desain Stasiun Kereta Baru China Mirip Pembalut Wanita
Tidak ketinggalan, bangsa Romawi kuno juga memberikan kontribusi besar dalam perkembangan perawatan luka dengan merumuskan tanda-tanda infeksi yang masih relevan hingga saat ini.
Saat perang di semenanjung Krimea merebak, muncullah sosok yang membawa perubahan besar dalam sejarah perawatan kesehatan, yaitu Florence Nightingale, seorang perawat asal Inggris yang dengan gigih merawat para tentara yang terluka.
Florence Nightingale, yang lahir pada tanggal 12 Mei 1820, tidak hanya menjadi pelopor dalam bidang keperawatan, tetapi juga membawa revolusi dalam praktek perawatan kesehatan.
Melalui pendidikan dan pengalaman yang luas, dia menekankan pentingnya sanitasi, nutrisi yang baik, dan perawatan yang efektif dalam meningkatkan kesembuhan pasien. Selama perang Krimea, Nightingale menghadapi situasi yang mengerikan di Rumah Sakit Kekaisaran Ottoman, di mana banyak prajurit yang sakit dan terluka tidak mendapatkan perawatan yang memadai.
Dibawah kepemimpinannya, tingkat kematian pasien turun drastis, menunjukkan betapa pentingnya peran perawat dalam sistem perawatan kesehatan. Setelah perang, Nightingale kembali ke Inggris dan mendirikan sekolah perawat, menyebarkan prinsip-prinsip perawatan modern kepada generasi berikutnya. Tulisannya yang terkenal, Notes on Nursing, menjadi pedoman bagi para perawat dalam menjalankan tugas mereka dengan efektif dan bertanggung jawab.
Sejak saat itu, tanggal 12 Mei diperingati sebagai Hari Perawat Internasional, untuk menghormati kontribusi besar yang telah diberikan oleh Florence Nightingale dan perawat-perawat lainnya dalam menjaga kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Langka dan Terancam Punah, Ilmuwan Berhasil Kloning Musang Kaki Hitam
Seperti dilansir dari vokasi.unair.ac.id, sejarah perawatan kesehatan tidak hanya dimulai dengan Nightingale. Di Indonesia, praktik perawatan sudah ada sejak zaman kolonial Belanda, di mana perawat dikenal dengan istilah verpleger dan berperan penting dalam melayani masyarakat.
Pasca kemerdekaan, perkembangan dunia keperawatan semakin pesat dengan berdirinya berbagai organisasi dan institusi pendidikan perawat. Salah satu tonggak penting dalam sejarah keperawatan Indonesia adalah pembentukan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) pada tanggal 17 Maret 1974, yang kemudian menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Perawat Nasional.
Dengan demikian, perawat Indonesia juga memiliki sejarah panjang yang patut dihargai dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS