Ilmuwan Luncurkan Proyek Hidupkan Hewan Punah

Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Senin, 06 Februari 2023
0 dilihat
Ilmuwan Luncurkan Proyek Hidupkan Hewan Punah
Belum lama ini sekelompok ilmuwan dari Colossal Biosciences berencana mengembalikan lagi burung dodo yang telah punah. Foto: Repro Dailymail.co.uk

" Burung dodo pernah hidup di Pulau Mauritius di Samudera Hindia. Mereka semua mati pada 1680 "

TEXAS, TELISIK.ID - Ilmuwan lagi-lagi melakukan penelitian yang cukup aneh, yaitu menghidupkan hewan yang punah. Belum lama ini sekelompok ilmuwan dari Colossal Biosciences berencana mengembalikan lagi burung dodo yang telah punah pada 1662.

Melansir Sindonews.com, rencana ambisius ini mungkin akan dilaksanakan mengingat perusahaan yang berbasis di Dallas, Amerika Serikat, tersebut telah mendeskripsikan seluruh genom dodo. Namun itu baru langkah awal upaya besar tersebut.

Pasalnya untuk membangkitkan burung dodo, masih banyak yang mesti dilakukan. Sebab, peneliti tidak bisa menciptakan kembali kehidupan burung dodo dari awal. Jadi mereka harus mencari cara untuk menyematkan gen dodo ke dalam embrio burung yang masih hidup dan ini bukan tugas yang mudah.

Dikutip dari Wikipedia.com, dodo adalah burung yang tak dapat terbang yang pernah hidup di Pulau Mauritius. Kerabat burung ini yang paling dekat adalah Fernando Gregorius (sudah punah). Kerabatnya yang masih lestari adalah Merpati Nicobar.

Burung dodo pernah hidup di Pulau Mauritius di Samudera Hindia. Mereka semua mati pada 1680, telur dan daging dodo dimakan habis oleh para pelaut yang singgah ke Pulau Mauritius.

Baca Juga: Orang Mati di Negara Ini Dijadikan Pupuk Demi Jaga Alam, Punya Nutrisi Tinggi

Melansir Dailymail.co.uk, perusahaan akan menyuntikkan  $ 150 juta (£ 121 juta) ke dalam proyek baru, yang akan berjalan seiring dengan usaha yang diumumkan sebelumnya untuk mengembalikan mammoth berbulu dan harimau Tasmania yang telah punah.

Untuk melakukan penelitian tersebut, para ilmuwan pertama-tama harus mengurutkan seluruh genom dodo dari spesimen tulang dan fragmen lainnya, yang kini telah dilakukan.

Selanjutnya, mereka harus mengedit gen sel kulit kerabat dekat yang masih hidup, yang dalam kasus dodo adalah merpati Nicobar, sehingga genomnya cocok dengan burung yang telah punah.

Sel yang diubah secara genetik ini kemudian harus digunakan untuk membuat embrio (dengan cara yang sama seperti Dolly si Domba pada 1996) dan melahirkan ibu pengganti yang masih hidup.

Mereka menargetkan untuk melahirkannya dalam enam tahun ke depan. Namun, ahli yang memimpin proyek de-extinction dodo (ahli paleogenetik Beth Shapiro) memperingatkan bahwa tidak mudah untuk menciptakan kembali hewan tersebut.

Timnya yang mengurutkan seluruh genom burung untuk pertama kalinya pada Maret 2022 lalu telah menghabiskan waktu bertahun-tahun berjuang untuk menemukan DNA yang terawetkan dengan cukup baik.  

Sejak diluncurkan pada September 2021 lalu, Colossal Biosciences telah mengumpulkan dana sebesar $225 juta (£181 juta) untuk mendukung inisiatifnya.

Baca Juga: Bikin Populasi Baru, Ilmuwan Ciptakan Bayi di Luar Angkasa

Profesor Saphiro, yang juga ahli paleogenetik utama perusahaan, mengatakan: 'Dodo adalah contoh utama dari spesies yang punah karena kita (manusia) membuat mereka tidak mungkin bertahan hidup di habitat asli mereka.

Menurut Lab Ornitologi Cornell, populasi burung dunia telah menurun lebih dari tiga miliar dalam 50 tahun terakhir.

Daftar Merah International Union for Conservation of Nature atau lembaga internasional untuk konservasi alam (IUCN) sekarang juga mengkategorikan lebih dari 400 spesies burung sebagai punah, punah di alam liar, atau sangat terancam punah.

Colossal mengatakan sedang dalam misi membalikkan statistik yang mengejutkan melalui teknik penyelamatan genetik dan perangkat pemusnahan kepunahannya. (C)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga