Disdag Kolut Telusuri Peredaran Daging Import Asal India
Muh. Risal H, telisik indonesia
Jumat, 06 Desember 2019
0 dilihat
Daging beku import asal India yang ditemukan di dalam kapal feri. Foto: Istimewa
" Ini benar daging beku import dari India, secara tidak sengaja kami temukan di dalam kapal feri saat kami berangkat dari Siwa ke Katoi/Tobaku, sekitar pukul 14.00 Wita. "
KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Dinas Perdagangan (Disdag) Kolaka Utara (Kolut) melakukan penelusuran untuk memastikan kebenaran informasi terkait peredaran daging kerbau beku import yang diduga berasal dari negara India.
Daging import tersebut pertama kali ditemukan oleh Wais (30), seorang warga Kecamatan Katoi, tanggal 26 November lalu yang dikemas rapi dalam kantong hitam dan dikirim lewat jasa pengirim barang dengan alamat tujuan Lapai, Kecamatan Nagapa, Kolaka Utara.
Wais mengungkapkan, dia bersama dua orang temannya secara tidak sengaja menemukan daging import tersebut di dalam kapal feri yang berlayar dari pelabuhan Bansala, Siwa, Kabupaten Wajo, menuju Pelabuhan Katoi/Tobaku, Kolut.
"Ini benar daging beku import dari India, secara tidak sengaja kami temukan di dalam kapal feri saat kami berangkat dari Siwa ke Katoi/Tobaku, sekitar pukul 14.00 Wita," jelasnya, Kamis (5/12/2019).
Menurutnya, daging tersebut bukan untuk kebutuhan konsumsi pribadi.
Baca Juga: Serobot Lahan Warga, Pemda Busel Bakal Dipolisikan
"Kami yakin daging itu diperuntukkan untuk rumah makan yang berada di sekitar Lapai, karena jumlahnya mencapai 200 kilogram. Olehnya itu, saya berharap Dinas Perdagangan melakukan sidak ke rumah-rumah makan karena kita tidak tau apakah daging tersebut layak konsumsi atau tidak," harapnya.
Di tempat berbeda, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kolut, Rizal Natsir, S.Pd. M.Si membenarkan informasi yang beredar terkait daging import asal India tersebut. Dia mengatakan, pihaknya telah melakukan penelusuran terkait keberadaan daging tersebut.
"Saat ini kami telah melakukan pencarian untuk memastikan kebenaran informasi tersebut. Kami juga telah menghubungi beberapa kepala desa untuk dimintai keterangan," jelas Rizal Natsir.
Pihaknya berharap, keberadaan daging tersebut bisa diketahui agar tidak menimbulkan keresahan sekaligus mengecek legalitasnya.
Reporter: Muh. Risal
Editor: Rani