Disdikbud Salurkan Westafel dan Masker untuk 600 SMA/SMK se-Sultra

Siswanto Azis, telisik indonesia
Senin, 08 Juni 2020
0 dilihat
Disdikbud Salurkan Westafel dan Masker untuk 600 SMA/SMK se-Sultra
Suasana penyerah wastafel portabel dari Gubernur Ali Mazi ke Kadis Pendidikan Sultra. Foto: Siswanto Azis/Telisik

" Kegiatan edukasi dan penyuluhan pencegahan dan pemberantasan COVID-19 harus terus dilakukan sampai masyarakat sadar dan siap menghadapi tatanan kehidupan baru. "

KENDARI, TELISIK.ID - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra) telah menerima 1.000 wastafe portabel dan 3000 masker untuk SLB, SMK dan SMA dari Pemerintah Sulawesi Tenggara.

Plt Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara, Asrun Lio mengatakan, peresmian program pendidikan sebagai bagian upaya pencegahan COVID-19 di lingkungan sekolah SLB, SMK dan SMA se-Sultra.

Setelah menerima secara simbolis bantuan dari Gubernur Sultra Ali Mazi, Plt Disdikbud Sultra, Asrun Lio langsung menyerahkan kepada kepala SMA, SMK dan Sekolah Luar Biasa (SLB) di Aula Sangia Nibandera, Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sultra, Senin (8/6/2020).

"Wastafel portabel tersebut akan di sebar pada 600 SLB, SMA dan SMA se-Sultra, dan ini adalah salah satu bagian dari Pemprov Sultra dalam mencegah wabah penyakit menular COVID-19 di Sulawesi Tenggara," jelas Asru Lio, Senin (8/6/2020).

Untuk itu Asrun Lio menjelaskan, teknis penyerahan wastafel portabel dan masker bagi sekolah yang berada di wilayah daratan untuk bisa mengambil langsung di Kota Kendari, tepatnya di kantor Disdikbud Sultra.

Baca juga: Zona Hijau, 24 Kelurahan di Kendari Mulai Persiapkan New Normal

"Untuk SMA/SMK serta SLB yang berada di wilayah kepulauan dapat langsung diambil di kantor Dikbud Kota Baubau dan yang berada di daratan langsung di Dinas Pendidikan Sultra," ujarnya

Asrun Lio menambahkan, untuk penanganan COVID-19 dilingkup Disdikbud Sultra mendapatkan anggaran melalui APBD tahun 2020 sebesar Rp 40 miliar.

"Sekitar 65 persen, akan diperuntukkan pada kebutuhan bahan pokok dan biaya sekolah bagi keluarga yang kurang mampu untuk mengatasi wabah COVID-19," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama Gubernur Ali Mazi mengatakan, wabah COVID-19 ini bukan hanya merusak tatanan kesehatan bangsa, namun juga berdampak pada sektor ekonomi maupun dunia pendidikan Sultra pada khususnya.

Bahkan, wabah ini memaksa seluruh kegiatan pendidikan seperti proses belajar mengajar yang biasanya dilaksanakan di lingkup sekolah, kini harus dilakukan di dalam rumah dengan kontrol penuh orang tua melalui online atau daring.

"Kegiatan edukasi dan penyuluhan pencegahan dan pemberantasan COVID-19 harus terus dilakukan sampai masyarakat sadar dan siap menghadapi tatanan kehidupan baru," tutup Ali Mazi.

Reporter: Siswanto Azis

Editor: Sumarlin

Baca Juga