Dispora Wakatobi Diterpa Isu Pembangunan Fiktif Gedung Pramuka

La Ode Arjuno Emang Sah, telisik indonesia
Sabtu, 04 Januari 2020
0 dilihat
Dispora Wakatobi Diterpa Isu Pembangunan Fiktif Gedung Pramuka
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wakatobi, La Ode Adili. Foto: Juno/ Telisik

" Itu juga bagian pembagunan makanya di nomenklatur proyeknya itu disebut pembangunan gedung pramuka Kabupaten Wakatobi, dan gedung pramuka sendiri pembangunannya dimulai dari penyusunan DED dan pematangan lahan yang dibiayai APBD perubahan. "

WAKATOBI, TELISIK.ID - Awal pembangunan gedung pramuka Wakatobi yang dimulai 2019 lalu, diterpa isu dugaan proyek fiktif. Proyek ini milik Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Wakatobi. Namun isu itu ditepis oleh Kadispora, La Ode Adili.

Menurut Adili, pembangunan gedung pramuka  Wakatobi dilaksanakan dan sudah sesuai dengan perencanaan yang tertuang dalam DED.

"Saya harus jelaskan karena di publik ada isu yang berkembang bahwa pembangunan gedung pramuka ini fiktif. Dan saya selaku PPK berani mengatakan bahwa pembangunan gedung pramuka itu tidak fiktif. Sudah dilakukan secara terencana sesuai perinsip-perinsip perencanaan," katanya saat ditemui Sabtu (4/1/2020).

Untuk pembangunan tahap satu, kata dia, belum ada pembangunan fisik. Baru sebatas pematangan lahan meskipun dalam nomenklatur proyek tersebut disebut pembangunan gedung pramuka Wakatobi.

Dan pematangan lahan tersebut menelan anggaran sebesar Rp 270 juta pada APBD perubahan 2019 lalu.

"Kalau lahannya itu seperti pembangunan GOR maka tidak perlu dilakukan pematangan lahan. Tapi karena kedalaman lahan sampai dua meter lebih, sehingga dilakukan penimbunan dan sekarang sudah siap untuk dilakukan pembangunan fisiknya," tuturnya.

Lebih jauh, kata dia, pembuatan DED dan pematangan lahan sudah bisa dikatakan pembangunan karena akan memasuki pembangunan fisik.

"Itu juga bagian pembagunan makanya di nomenklatur proyeknya itu disebut pembangunan gedung pramuka Kabupaten Wakatobi, dan gedung pramuka sendiri pembangunannya dimulai dari penyusunan DED dan pematangan lahan yang dibiayai APBD perubahan," jelasnya.

"Secara keseluruhan pembangunan gedung pramuka itu direncanakan akan menelan anggaran 6 milyar rupiah lebih," ungkapnya.

Sementara itu, saat ditemui konsultan perencana DED gedung pramuka Wakatobi, Iwan, menjelaskan, pembangunan gedung pramuka tersebut terdiri dari beberapa item dimana untuk tahap pertama, pembuatan DED, kemudian dilanjutkan pematangan lahan.

"Nantinya akan ada pembangunan kantor, ada tiga gedung. Pertama dimulai dari gedung kantor pengelola, aula dan wisma, pos jaga, halaman, taman dan parkiran. Jadi perencanaan DED ini secara menyeluruh membutuhkan anggaran kurang lebih 6,4 miliar rupiah," ungkapnya.

Baca Juga: KPU Muna Butuh 110 PPK dan 450 PPS

Di tempat yang sama, direktur konsultan pengawas pembangunan gedung pramuka Wakatobi, Fisman, mengatakan, sebagai konsultan pengawas, pihaknya telah mengawasi kegiatan sejak dimulai tender pembangunan gedung pramuka dan pembangunannya diawali dengan anggaran Rp 270 juta untuk pematangan lahan.

"Setelah kami pelajari kontraknya, anggaran tersebut hanya sampai pada pematangan lahan saja, tidak sampai pada kegiatan konstruksi dan tugas kami sebagai pengawas hanya mengawasi kerja kontraktor sesuai dengan kontrak yang ada," tuturnya.

Reporter: Juno
Editor: Rani

Baca Juga