Dituding Gelapkan Dana KIP Kuliah, Dekan FPIK UM Kendari Tegaskan Tak Ada Pemotongan: Dikirim Langsung ke Penerima
Gusti Kahar, telisik indonesia
Senin, 15 September 2025
0 dilihat
Mahasiswa demonstrasi salah satu tuntutan soal dugaan pemotongan dan KIP Kuliah yang langsung dibantah oleh Dekan FPIK UM Kendari. Foto: Gusti Kahar/Telisik
" Demonstrasi gabungan BEM di Universitas Muhammadiyah (UM) Kendari mendapat tanggapan dari pihak birokrasi kampus "

KENDARI, TELISIK.ID - Demonstrasi gabungan BEM di Universitas Muhammadiyah (UM) Kendari mendapat tanggapan dari pihak birokrasi kampus, Senin (15/9/2025).
Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UM Kendari, Lely Okmawati Anwar menegaskan, tidak ada pemotongan dana KIP Kuliah sebagaimana dituduhkan mahasiswa. Kata dia, dana mahasiswa penerima KIP dikirim langsung dari pusat ke rekening masing-masing.
"Saya tidak paham kenapa mahasiswa mempermasalahkan. Apakah dari mahasiswa penerima KIP-nya langsung yang mempermasalahkan, atau ada pihak lain? Karena setahu dan seyakinnya kami, tidak ada masalah antara penerima KIP dengan pengelola fakultas,” jelasnya.
Lely menambahkan, forum diskusi selalu dibuka oleh pihak fakultas, dan mereka terbuka untuk semua informasi.
“Ada miss komunikasi antara orang tua dan anak, karena jarang bertemu. Sebagian besar mahasiswa penerima KIP kami yang jemput langsung di rumahnya, dan kami tahu persis kondisi mereka,” tegasnya.
Baca Juga: Rektor UM Kendari Kukuhkan 3054 Maba, 7 Diantaranya Mahasiswa Internasional
Ia juga menekankan, mahasiswa di FPIK sebagian besar bukan datang dengan kesadaran penuh untuk mendaftar, melainkan dijemput langsung oleh pihak fakultas dari rumah ke rumah.
“Satu lagi, mahasiswa di Perikanan (FPIK) bukan mahasiswa yang mendaftar secara sukarela atau sadar, tapi kami yang menjemput dari rumah ke rumah. Jadi, kalau dibilang kami mengambil keuntungan dari mereka, itu salah besar,” tegasnya.
Menurutnya, kondisi FPIK memang unik dan berbeda dengan jurusan lain. Karena itu, ia berharap publik tidak mudah terpengaruh isu yang beredar, sebab hubungan pihak fakultas dengan mahasiswa selama ini berjalan cukup dekat.
Lely pun berharap isu dugaan pemotongan dana KIP tidak lagi menimbulkan kesalahpahaman, sebab pihak fakultas tetap berkomitmen untuk transparan dan terbuka terhadap mahasiswa.
Sebelumnya, gabungan BEM UM Kendari menggelar demonstrasi yang menyoroti buruknya pelayanan birokrasi kampus, salah satunya soal dugaan pemotongan dana KIP Kuliah di FPIK.
Setidaknya dalam massa aksi membawa 12 tuntutan, 4 di antaranya:
1. Mendesak Panitia OSDIK Mahasiswa Baru untuk mengubah sistem pelaksanaan OSDIK dari tahun sebelumnya dengan melibatkan lembaga kemahasiswaan secara aktif.
Baca Juga: Puluhan Truk Pengangkut Pasir Nambo Duduki DPRD Kota Kendari, Minta Tambang Dibuka Lagi
2. Mendesak Rektor untuk melibatkan seluruh lembaga kemahasiswaan UM Kendari dalam setiap kegiatan sebagai wujud transparansi dan partisipasi aktif.
3. Meminta transparansi alokasi dana untuk dana kemahasiswaan (KKA, Magang, Baju olahraga, dan lain-lain) dari seluruh pimpinan secara berkeadilan.
4. Meminta transparansi regulasi KIP Kuliah dan pembinaan yang belum jelas alasannya serta meminta salah satu dekan untuk dievaluasi karena diduga menggelapkan dana KIP Kuliah.
Dalam orasinya, Jenderal Lapangan, Fadil mengungkapkan kekecewaannya dan menyebut, perjuangan mahasiswa selama ini bukanlah untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk menciptakan lingkungan kampus yang lebih baik, transparan dan inklusif.
“Kami berjuang demi universitas, bukan demi segelintir orang. Tapi yang terjadi, birokrasi justru mengkhianati semangat itu dengan kebijakan-kebijakan yang jauh dari aspirasi mahasiswa,” kata Fadil. (B)
Penulis: Gusti Kahar
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS