DLH Kolut Survei Timbulan Sampah di Lingkup Perkantoran hingga Rumah Warga
Muh. Risal H, telisik indonesia
Selasa, 14 Desember 2021
0 dilihat
Proses timbang sampah yang dilakukan tenaga Survei Data Timbulan Sampah di Kolut. Foto: Muh. Risal H/Telisik
" Survei Timbunan Sampah (STS) di lingkup perkantoran hingga warga warga dilakukan oleh DLH Kolut melalui Bidang Persampahan dan Pertamanan. "
KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Bidang Persampahan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) menggelar Survei Timbulan Sampah (STS).
Survei tersebut dilakukan dengan melibatkan beberapa instansi dan rumah-rumah warga sebagai objek penelitian pengguna sampah.
Kepala Bidang Persampahan dan Pertamanan DLH Kolut, Abdul Kahar mengungkapkan, survei ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak timbunan sampah yang diproduksi instansi dan rumah-rumah warga yang menjadi objek survei dalam setiap harinya.
"Berdasarkan hasil survei atau penelitian yang kami lakukan selama beberapa Minggu kedepan akan menjadi acuan untuk mengukur kisaran operasional dan tenaga yang dibutuhkan untuk mengangkut sampah di Kolut, khususnya wilayah perkotaan," terangnya, Selasa (14/12/2021).
Instansi yang dijadikan sebagai objek survei penggunaan sampah dalam kegiatan kali ini, yakni kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kolut, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kolut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kolut, Dinas Kesehatan Kolut.
Selanjutnya Badan Pertanahan Kolut, Badan Pusat Statistik, Kementerian Agama, Pengadilan, Kantor Kecamatan, Kantor Kelurahan, Apotek, Klinik (dokter praktek), Lab dan Pelayanan Puskesmas Lasusua.
"Selain itu kami juga mensurvei penggunaan sampah toko di Desa Pitulua, Rantelimbong, Tojabi, Lasusua, Watuliwu, Puncak Monapa, Patowonua, dan Ponggiha. Selanjutnya, pasar ikan, pasar sayur, pasar sekstil, dan sebuah hotel di Kota Lasusua," bebernya.
Untuk rumah penduduk, pihaknya mengambil sampel di 7 desa dan 1 kelurahan dengan melibatkan masing-masing 5 sampai 8 rumah tangga setiap desa. Dengan kategori rumah permanen, semi permanen, dan non permanen.
"Desa tersebut adalah Desa Ponggiha, Pitulua, Patowonua, Watuliwu, Rantelimbong, Puncak Monapa, Tojabi, dan Kelurahan Lasusua," urainya.
Lebih lanjut, ia menuturkan, jika timbulan sampah tersebut diangkut setiap harinya ke Terminal Depok Sampah dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Kota Lasusua, untuk dipilah berdasarkan jenis sampah yang dihasilkan lalu ditimbang.
"Secara tidak langsung dalam kegiatan ini kami mengedukasi masyarakat cara memilah sampah berdasarkan jenisnya, dengan menyiapkan beberapa jenis kantong sampah," ucapnya.
Kabid Persampahan dan Pertamanan DLH Kolut ini berharap, survei yang mereka lakukan mendapatkan dukungan full dari instansi terkait, keliniki, opotek, pasar, dan masyarakat karena aktivitas tersebut bertujuan untuk penanganan sampah di Kolut kedepannya.
"Kami berharap masyarakat dan perkantoran, klinik, dan objek survei lainnya dapat menerima dan mendukung kegiatan ini. Intinya, kegiatan pengangkutan yang kami lakukan gratis dan tidak dipungut biaya," pungkasnya. (C-Adv)