Durasi Ideal Hubungan Ranjang Suami Istri, Begini Penjelasan Medisnya

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Jumat, 19 September 2025
0 dilihat
Durasi Ideal Hubungan Ranjang Suami Istri, Begini Penjelasan Medisnya
Durasi ideal hubungan ranjang suami istri menurut medis berkisar 3 hingga 13 menit. Foto: Repro Pixabay.

" Banyak pasangan sering bertanya-tanya mengenai berapa lama durasi yang dianggap normal dalam berhubungan intim. Penelitian medis menyebutkan bahwa waktu ideal hubungan seksual berkisar antara 3 hingga 13 menit "

JAKARTA, TELISIK.ID - Banyak pasangan sering bertanya-tanya mengenai berapa lama durasi yang dianggap normal dalam berhubungan intim. Penelitian medis menyebutkan bahwa waktu ideal hubungan seksual berkisar antara 3 hingga 13 menit.

Rentang ini dianggap cukup untuk memberikan kepuasan serta manfaat kesehatan, baik bagi pria maupun wanita.

Durasi yang terlalu singkat dapat dikategorikan sebagai ejakulasi dini, sementara hubungan yang berlangsung terlalu lama justru bisa menimbulkan sejumlah masalah kesehatan.

Oleh karena itu, memahami durasi ideal menjadi penting agar aktivitas seksual tidak hanya menyenangkan, tetapi juga aman bagi tubuh.

Durasi Berhubungan Intim yang Ideal

Melansir Ciputrahospital, Jumat (19/9/2025), ahli medis mengklasifikasikan durasi hubungan seksual ke dalam beberapa kategori. Penelitian menyebutkan rata-rata penetrasi seksual berlangsung sekitar 5,4 menit, meski waktu idealnya dapat bervariasi. Kategori tersebut antara lain:

Baca Juga: Dorongan Libido Wanita Memuncak Usia 30 Tahun, Begini Fakta Dibaliknya

Durasi terlalu pendek: sekitar 1–2 menit

Kategori cukup: berkisar 3–7 menit

Waktu normal paling diinginkan: sekitar 7–13 menit

Durasi terlalu lama: bisa berlangsung 10–30 menit

Dari klasifikasi ini, durasi 3–13 menit menjadi standar paling sehat dan nyaman. Meski demikian, para ahli menegaskan bahwa kualitas hubungan seksual tidak semata-mata ditentukan oleh lamanya durasi, melainkan komunikasi, koneksi emosional, serta kenyamanan pasangan.

Tips Berhubungan Intim Tahan Lama

Bagi sebagian pasangan, memperpanjang durasi hubungan intim sering menjadi tujuan agar kepuasan semakin meningkat. Secara medis, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendukung ketahanan dalam aktivitas seksual:

Biofeedback: Latihan yang melibatkan sinyal listrik saat rangsangan, biasanya dibantu terapis untuk melatih otak dan tubuh menahan ejakulasi.

Mengganti posisi: Variasi posisi dapat membantu mengurangi rangsangan, sekaligus memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan.

Teknik meremas: Dilakukan dengan memberikan tekanan kuat pada ujung penis untuk menunda ejakulasi.

Produk desensitizer: Berupa krim atau gel yang membantu mengurangi sensasi berlebih pada penis.

Pola makan sehat: Asupan bergizi, seperti fenugreek, diketahui mampu meningkatkan testosteron dan daya tahan tubuh.

Latihan otot dasar panggul: Membantu mengontrol ejakulasi dan memperkuat otot yang berperan dalam aktivitas seksual.

Menjaga berat badan: Kondisi tubuh yang bugar berpengaruh besar terhadap performa seksual.

Dengan kombinasi komunikasi yang baik bersama pasangan dan langkah medis yang tepat, kualitas hubungan bisa semakin meningkat tanpa harus terjebak pada lamanya waktu.

Akibat Berhubungan Intim Terlalu Lama

Meski banyak orang beranggapan semakin lama semakin baik, secara medis justru sebaliknya. Aktivitas seksual yang berlangsung terlalu lama bisa menimbulkan risiko kesehatan tertentu. Berikut beberapa akibat yang perlu diwaspadai:

1. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Gesekan yang terlalu lama dapat meningkatkan kerentanan terhadap IMS. Gejalanya bisa berupa rasa gatal, sensasi terbakar, dan keputihan tidak normal.

2. Radang Vagina dan Labia

Gesekan berkepanjangan dapat memicu peradangan pada area vagina dan labia, menimbulkan rasa sakit, gatal, bahkan iritasi.

3. Kekeringan Vagina

Berhubungan intim terlalu lama dapat menyebabkan kekeringan pada vagina, sehingga memicu rasa sakit saat beraktivitas.

Baca Juga: Ramai Penemuan Black Mamba di Rumah Ahmad Sahroni, Begini Efek Dildo untuk Kesehatan

4. Penis Terasa Nyeri

Gesekan yang berlebihan bisa membuat penis bengkak, lecet, atau terasa nyeri. Penggunaan pelumas bisa menjadi solusi pencegahan.

5. Kelelahan

Aktivitas seksual yang berkepanjangan berisiko membuat tubuh lelah, menurunkan gairah seks, dan bahkan memicu masalah pada sistem kardiovaskular serta ginjal.

Pentingnya Komunikasi Pasangan

Durasi ideal hubungan ranjang pada dasarnya bukan soal angka pasti, melainkan bagaimana pasangan saling memahami kebutuhan masing-masing. Rasa puas tidak hanya ditentukan oleh lamanya waktu penetrasi, tetapi lebih pada kualitas kebersamaan dan komunikasi.

Secara medis, ejakulasi dini didiagnosis ketika pelepasan sperma terjadi dalam dua menit sejak penetrasi dimulai. Sebaliknya, ejakulasi tertunda terjadi jika seorang pria baru mencapai klimaks setelah lebih dari 22 menit. Namun, kondisi ini bisa ditangani dengan pendekatan medis dan psikologis yang tepat.

Frekuensi hubungan intim juga tidak ada aturan baku. Beberapa pasangan merasa cukup satu kali dalam seminggu, sementara lainnya bisa lebih sering. Yang terpenting adalah menjaga kesehatan, keterbukaan, serta keseimbangan agar aktivitas ini tetap bermanfaat dan harmonis. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga