Fakta Menarik Pluto yang Didepak dari Daftar Planet
Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Rabu, 06 Juli 2022
0 dilihat
Pluto yang di depak dari daftar planet sejak 2006 silam dengan beberapa alasan oleh para ilmuwan. Foto: Repro Grid.id
" Pluto sebagai salah satu planet ke-9 di tata surya. Namun, karena beberapa alasan, Pluto tidak lagi dianggap planet. Kini status Pluto menjadi objek luar angkasa lainnya "
KENDARI, TELISIK.ID - Dulu, kita mengenal Pluto sebagai salah satu planet ke-9 di tata surya. Namun, karena beberapa alasan, Pluto tidak lagi dianggap planet. Kini status Pluto menjadi objek luar angkasa lainnya.
Dilansir dari pikiranrakyat.com, Pluto ditemukan pada 18 Februari 1930 oleh Clyde Tombaugh di Arizona, Amerika Serikat. Mantan planet bungsu tersebut berukuran cukup kecil dan hanya selebar benua amerika. Terdiri dari 2/3 batuan dan 1/3 es. Suhu di Planet tersebut mencapai -230 derajat Celcius.
Pluto memiliki orbit berbentuk oval tersebut menyimpang dan bersinggungan dengan orbit planet lain. Oleh karena itu, Pluto dikeluarkan dari sistem tata surya, dianggap planet kerdil dan hanya sebagai benda angkasa biasa.
Berikut fakta menarik mengenai Pluto yang dihimpun dari berbagai kumparan.com:
1. Pluto si planet kerdil sejak 2006
Menurut IAU, Planet adalah benda langit yang (a) ada di orbit mengelilingi Matahari, (b) memiliki massa yang cukup untuk gravitasi diri dengan bentuk ekuilibrium hidrostatik (hampir bulat), dan (c) “bersih” dari gangguan objek lain di sekitar orbitnya.
2. Pluto di beri nama oleh Gadis kecil
Tahukah kamu, jika pluto merupakan pemberian nama dari seorang gadis kecil. Dialah Venetia Burney, seorang siswi dari Oxford, Inggris. Ketika penemuan planet kesembilan ini diumumkan pada 13 Maret 1930, planet tersebut belum dinamai. Venetia, yang tahu jika nama Planet sebelumnya diambil dari nama Dewa Yunani, mengusulkan nama ‘Pluto’ yang merupakan nama Dewa Yunani Dunia Bawah.
3. Pluto ditutupi Es
Permukaan Pluto ditutupi dengan es, dan memiliki beberapa daerah pegunungan, daerah terang dan gelap, dan serpihan kawah. Lebih jelasnya, hanya sepertiganya saja permukaan Pluto yang diliputi es, sementara dua pertiga sisanya adalah batu.
Baca Juga: Jokowi Instruksikan Polri Kawal Pembangunan IKN dan Acara G20
4. Memiliki rentang 284 tahun Bumi
Dilansir dari pikiranrakyat.com, Kita harus menunggu selama 248 tahun waktu bumi untuk berulang tahun. Pluto memiliki periode revolusi setiap 248 tahun sekali dan periode rotasi selama 6,4 hari waktu bumi.
5. Pernah lebih dekat ke matahari daripada Neptunus
Pluto berjarak 30 sampai 49 satuan astronomi atau (4,4-7,3 miliar km) dari matahari. Oleh karena itu, ada saatnya Pluto dapat berjarak lebih dekat dengan matahari dibandingkan Neptunus.
6. Pluto tidak memiliki dominasi Orbital
Pada dasarnya tiap planet di tata surya terus bergerak mengelilingi Matahari. Dalam setiap orbit planet-planet tersebut, seharusnya kekuatan gravitasi planet itu akan membersihkan segala macam benda atau objek yang ada dalam lintasan orbit planet tersebut.
Dilansir dari IDNTimes.com, syarat mutlak tersebut dinamakan "dominasi orbital", yakni sebuah kriteria khusus yang harus ada pada setiap planet di tata surya kita. Dengan dominasi orbital tadi, sebuah planet dapat menjadi objek angkasa dengan gravitasi dominan dalam jalur orbitnya sendiri.
Ternyata, Pluto tidak memiliki dominasi orbital. Bahkan, model orbit Pluto dianggap aneh dan tidak wajar, seperti ditulis dalam laman sains Discovery. Pluto mengorbit pada sudut 17 derajat, berbeda dengan Bumi yang mengorbit pada sudut 1,5 derajat.
Orbit Pluto juga cenderung melebar hingga membentuk bentuk elips yang sangat ekstrem. Model orbit tersebut dinilai cukup unik dan elastis sehingga objek angkasa yang dapat melakukannya tidak lagi dianggap sebagai planet. Para ilmuwan menyatakan jika jalur orbital terlalu renggang, sebuah objek di tata surya dapat keluar dari tata surya.
7. Jarak Pluto jauh dari Matahari
Sejak 1930 hingga 2006, Pluto masih dianggap planet meskipun lokasinya sangat jauh dari Matahari. Namun, penelitian yang dilakukan pada 2005 dan 2006 lalu membuktikan bahwa jarak antara sebuah objek angkasa terhadap bintang terbesarnya rupanya akan memengaruhi kondisi dari objek itu sendiri.
NASA dalam lamannya menjelaskan bahwa jarak antara Pluto dan Matahari adalah sebesar 39,5 unit astronomi (AU) dan itu sekitar 40 kali lebih jauh dibandingkan jarak Bumi dan Matahari. Jika dikonversi dalam kilometer akan menghasilkan angka sebesar 6 miliar kilometer.
Baca Juga: Hari Bhayangkara ke-76, Jokowi Anugerahkan Bintang Bhayangkara Nararya Bagi Tiga Personel Polri
Itulah beberapa fakta menarik mengenai Pluto, meski kini keputusan para ilmuwan yang menyatakan bahwa Pluto bukan lagi sebuah planet. (C)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Musdar