Fenomena Bulan Kembar Bakal Terjadi Hari Ini hingga 25 November, Simak Jadwal Lengkapnya

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Minggu, 29 September 2024
0 dilihat
Fenomena Bulan Kembar Bakal Terjadi Hari Ini hingga 25 November, Simak Jadwal Lengkapnya
Asteroid 2024 PT5 atau bulan kembar, bisa dilihat menggunakan Teleskop, sebelum kembali ke orbit aslinya di sekitar Matahari. Foto: Repro Antara

" Mulai hari ini, Minggu (29/9/2024) hingga 25 November mendatang, akan muncul fenomena yang disebut sebagai 'Bulan Kembar "

KENDARI, TELISIK.ID - Fenomena langit yang jarang terjadi, kembali menarik perhatian dunia. Mulai hari ini, Minggu (29/9/2024) hingga 25 November mendatang, akan muncul fenomena yang disebut sebagai 'Bulan Kembar'.

Banyak yang menyangka bahwa dua Bulan akan terlihat di langit Bumi secara serentak. Namun, kehadiran 'Bulan Kembar' ini bukanlah Bulan kedua dalam arti sebenarnya. Fenomena ini terkait dengan asteroid kecil yang masuk ke orbit Bumi, yaitu asteroid 2024 PT5.

Asteroid ini mulai memasuki orbit Bumi pada 29 September 2024 dan diperkirakan akan tetap berada di sana hingga 25 November 2024. Dalam rentang waktu ini, asteroid tersebut akan mengorbit Bumi sebelum akhirnya melepaskan diri dan kembali ke orbitnya mengelilingi Matahari.

Meski ukurannya jauh lebih kecil dari Bulan asli, fenomena ini telah memicu rasa penasaran dan antusiasme di kalangan astronom serta masyarakat awam.

Mengutip CNBC Indonesia, Thomas Djamaluddin, seorang peneliti utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menjelaskan bahwa Bulan merupakan satu-satunya satelit alami yang selalu mengelilingi Bumi.

Namun, penangkapan sementara asteroid kecil oleh gravitasi Bumi sering disalahartikan oleh banyak orang sebagai kemunculan Bulan kedua.

Baca Juga: 5 Fenomena Langit Akan Terjadi di Bulan Mei 2024, Ada Hujan Meteor Eta Aquarids

"Asteroid ini bukan bulan kedua, tetapi karena terjebak sementara dalam orbit Bumi, beberapa media menyebutnya sebagai 'bulan mini'," ungkap Thomas.

Thomas Djamaluddin juga menambahkan bahwa orbit asteroid ini tidak berbentuk lingkaran sempurna seperti orbit Bulan.

"Asteroid ini hanya sekali mengelilingi Bumi sebelum akhirnya lepas kembali ke orbit asalnya mengelilingi Matahari," ujarnya.

Meskipun terjebak dalam orbit Bumi, asteroid ini tidak akan bertahan lama dan tidak akan menimbulkan dampak signifikan bagi kehidupan di Bumi.

Selain itu, Thomas juga memastikan bahwa asteroid 2024 PT5 tidak akan menimbulkan ancaman bagi Bumi. Dengan ukurannya yang sangat kecil, asteroid ini kemungkinan akan terbakar saat memasuki atmosfer Bumi jika memang terjadi tabrakan.

Bahkan, jika ada sisa dari asteroid yang berhasil mencapai permukaan Bumi, kemungkinan besar akan jatuh di wilayah yang tidak berpenduduk, mengurangi risiko kerusakan atau korban jiwa.

Asteroid 2024 PT5 diperkirakan memiliki ukuran sekitar 10 meter, jauh lebih kecil dibandingkan dengan Bulan yang kita lihat setiap malam. Oleh karena itu, asteroid ini tidak akan tampak seperti Bulan purnama di langit.

Bahkan, dalam banyak kasus, asteroid ini hanya bisa dilihat melalui teleskop atau alat pengamatan khusus. Meskipun demikian, fenomena ini tetap menjadi peristiwa menarik bagi para astronom di seluruh dunia.

Carlos de la Fuente Marcos, seorang pakar astronomi dari Universidad Complutense de Madrid, menjelaskan bahwa asteroid ini mulai tertangkap oleh gravitasi Bumi pada pukul 15:54 EDT (02:54 WIB) pada tanggal 29 September 2024.

Baca Juga: 4 Fenomena Langit di Akhir November 2020

Fenomena ini akan berlangsung hingga asteroid meninggalkan orbit Bumi pada pukul 11:43 EDT (11:43 WIB) pada 25 November 2024. De la Fuente juga menambahkan bahwa fenomena seperti ini bukanlah sesuatu yang baru.

Asteroid kecil seperti 2024 PT5 sering kali tertangkap oleh gravitasi Bumi dan mengorbit dalam waktu singkat sebelum kembali ke jalur orbit aslinya.

Fenomena 'Bulan Kembar' ini sebenarnya telah terjadi beberapa kali sebelumnya, di mana asteroid kecil tertangkap oleh gravitasi Bumi untuk sementara waktu.

Namun, tidak semua orang mengetahui hal ini karena asteroid yang tertangkap biasanya berukuran kecil dan sulit dilihat tanpa peralatan khusus. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga