Galau? Ini Obatnya Menurut Al-Qur'an

Haerani Hambali, telisik indonesia
Rabu, 22 Desember 2021
0 dilihat
Galau? Ini Obatnya Menurut Al-Qur'an
Banyak berzikir dan mengingat Allah adalah obat galau paling ampuh. Foto: Repro hidayatullah.com

" Jika seseorang sedang dalam keadaan galau, hendaknya mendengarkan dan meresapi kandungan makna ayat-ayat Al-Qur'an "

KENDARI, TELISIK.ID - Galau adalah sebuah bentuk perasaan yang kurang nyaman, gelisah, sedih, menyesal, bingung, dan sebagainya.

Menurut kbbi, galau adalah kondisi ketika pikiran dalam keadaan kacau atau tidak karuan.

Perasaan galau dapat disebabkan oleh banyak hal. Galau dapat ditandai dengan perasaan bimbang, resah, dan sedih berkepanjangan.

Memang perasaan galau bukanlah sesuatu yang salah, karena merupakan fitrah. Menjadi salah apabila perasaan tersebut menjadi penyebab dari perbuatan-perbuatan buruk dan tidak sesuai dengan syariat Islam. Untuk itu, harus dilakukan sesuatu untuk mengatasi galau.

Melansir akurat.co, Al-Qur'an merupakan obat bagi manusia. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala menegaskan:

Artinya: “Dan Kami turunkan dengan berangsur-angsur dari Al-Qur’an ayat-ayat Suci yang menjadi obat penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman kepadanya, dan (sebaliknya) Al-Qur'an tidak menambahkan orang-orang yang zalim (disebabkan keingkaran mereka) melainkan kerugian jua”. (QS Al-Isra [17]: 82).

Menurut Al-Qur'an jika seseorang sedang dalam keadaan galau hendaknya mendengarkan dan meresapi kandungan ayat-ayat Al-Qur'an. Allah SWT berfirman:

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu (yang sempurna imannya) ialah mereka yang apabila disebut nama Allah (dan sifat-sifat-Nya) gementarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menjadikan mereka bertambah iman dan kepada Tuhan mereka jualah mereka berserah”. (QS Al-Anfal [8]: 2).

Begitu juga Allah SWT berfirman dalam ayat yang lain sebagai berikut:

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan tenang tenteram hati mereka dengan “dzikrullah”. Ketahuilah dengan “dzikrullah” itu, tenang tenteramlah hati manusia”. (QS Ar-Ra’d [13]: 28).

Kesimpulannya: obat anti galau bagi seorang Muslim adalah hendaknya membaca, mendengarkan dan meresapi kandungan makna ayat-ayat Al-Qur'an.

Selain itu, ada beberapa tips sederhana cara mengatasi perasaan galau sesuai dengan syariat Islam.

Setiap perasaan yang muncul dalam hati, sebaiknya dikembalikan kepada Sang Pemilik Hati. Berikut ini beberapa tips menghilangkan perasaan galau, dikutip dari dalamislam.com.

1. Perbanyak ibadah wajib dan sunnah

Ketika hati mulai dihinggapi perasaan-perasaan negatif atau pikiran mulai dibayangi pilihan-pilihan yang sulit, bahkan sampai menimbulkan rasa putus asa dan malas melakukan hal apapun, cobalah lebih mendekatkan diri kepada Allah.

Niscaya perasaan tenang akan datang seiring dengan mengingat-Nya. Jika ibadah wajib saja sudah memberikan ketenangan, bagaimana jika ditambah dengan ibadah-ibadah sunnah? Pasti ketenangan luar biasa yang akan muncul dalam hati kita.

“Wahai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. “ (Q.S Al-Baqarah : 153).

2. Perbanyak zikir dan membaca Al Qur’an

Zikir akan menuntun hati kita untuk senantiasa mengingat kepada-Nya.  Begitupun dengan membaca A-Qur’an, terlebih jika kita sembari meresapi makna ayat demi ayat yang kita baca.

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” (Qs Ar-Ra’du 28).

3. Menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat

Salah satu penyebab munculnya perasaan galau adalah waktu luang yang membuat kita mudah melamun atau memikirkan sesuatu, termasuk hal-hal yang buruk.

Cobalah mengisi waktu dengan hal-hal yang bermanfaat agar waktu luang berkurang. Lama-kelamaan, tidak akan ada lagi waktu untuk memikirkan hal-hal yang menimbulkan perasan galau.

4. Berdoa

Hati kita adalah milik Allah. Ia adalah satu-satunya yang berkuasa membolak balikkan hati. Maka, mintalah dengan segala kerendahan diri kepada-Nya agar dihilangkan semua perasaan-perasaan negatif di dalam hati, termasuk perasaan galau.

5. Tidak berangan-angan berlebihan

Perasaan galau dapat muncul salah satunya karena terlalu tinggi angan-angan. Ekspektasi atau keinginan yang berlebihan, tetapi kenyataannya tidak seperti harapan.

Namun bukan berarti tidak boleh berharap tinggi. Berharaplah yang tinggi, namun serahkan harapan itu pada Allah. Agar ketika sesuatu tidak berjalan sesuai keinginan, yakinlah bahwa itu lah yang terbaik yang diputuskan oleh Allah.

6. Tetap berbaik sangka kepada Allah

Jangan pernah berpikir Allah tidak sayang pada hamba-Nya hanya karena apa yang diharapkan ternyata tidak sesuai dengan kenyataan. Ingatlah bahwa Allah lebih mengetahui yang terbaik untuk hamba-Nya. Segala yang terjadi, sudah pasti atas seizin Allah dan merupakan jalan yang dipilihkan oleh-Nya.

“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Qs Al-Insyirah 5-6).

Allah memberikan kemudahan di balik kesulitan. Satu hal yang pasti, Allah tidak pernah menzalimi hamba-hamba-Nya.

Baca Juga: Inilah 7 Dosa Besar yang Membinasakan

7. Berpikir positif

Pikiran positif akan membuat kita mudah untuk memikirkan keputusan yang akan kita ambil, memikirkan segala sebab dan akibat dari perbuatan kita, termasuk memaknai apa yang telah terjadi dan membuang jauh-jauh segala keresahan.

8. Salat istikharah

Salat yang terdiri dari dua rakaat ini bertujuan untuk meminta petunjuk kepada Allah manakah jalan terbaik yang harus dipilih.

Galau biasanya mudah datang jika kita diperhadapkan dengan berbagai pilihan yang semuanya terlihat baik  sehingga kita bingung mana yang paling baik. Maka dari itu, kembalikan semua keputusan kepada Allah.

Baca Juga: Ternyata Kesalehan Orang Tua Berpengaruh Terhadap Anak

“Hanya kepada-Mu lah kami menyembah, dan hanya kepada-Mu lah kami meminta pertolongan” (QS. Al Fatihah 5).

Jangan pernah perasaan galau menguasai diri, bahkan sampai menuntun kepada hal-hal kemaksiatan. (C)

Reporter: Haerani Hambali 

Artikel Terkait
Baca Juga