Ganjar Pranowo Diendorse, Ganjar Dihujat
Efriza, telisik indonesia
Sabtu, 03 Desember 2022
0 dilihat
Efriza, Dosen Ilmu Politik Beberapa Kampus dan Owner Penerbitan. Foto: Ist.
" Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampak mengendorse atau memberikan dukungan kepada sosok Ganjar "
Oleh: Efriza
Dosen Ilmu Politik Beberapa Kampus dan Owner Penerbitan
GANJAR Pranowo mendadak ramai diperbincangkan, ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampak mengendorse atau memberikan dukungan kepada sosok Ganjar. Jokowi kala itu menjelaskan ciri-ciri fisik pemimpin yang memikirkan rakyat, bahwa ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua.
Dukungan dalam komunikasi politik Jokowi ini tentunya mengarah kepada sosok Ganjar Pranowo. Sebab, Ganjar Pranowo dan Jokowi memang memiliki hubungan yang harmonis. Mereka sama-sama berasal dari kepemimpinan di Jawa Tengah, yang mana Jawa Tengah juga daerah pemilihan (dapil) dari lumbung suara dan kekuatan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Hubungan yang harmonis dan sesame anggota PDIP yang ditenggarai sehingga Presiden Jokowi lebih nyaman jika kepemimpinan pasca dirinya diharapkan dapat dilanjutkan oleh Ganjar Pranowo.
Ganjar Diendorse dan Dihujat
Setelah Jokowi memberikan dukungan kepada Ganjar Pranowo. Tampaknya, Ganjar mengalami “gede rasa,” tetapi sekaligus ia khawatir dengan reaksi yang akan terjadi di PDIP. Sehingga, berikutnya ramai-ramai masyarakat merasa kecewa dan turut menghujat Ganjar.
Ketika Ganjar mengunggah fotonya berambut hitam usai Presiden Jokowi menyinggung bahwa pemimpin yang bekerja untuk rakyat adalah berambut putih. Presiden Jokowi juga setali tiga uang. Ia juga kemudian mengkonfirmasi tentang pemimpin rambut putih.
Jokowi mempersilakan siapa pun untuk menafsirkan pernyataannya tentang pemimpin rambut putih. Jokowi mulai menyebutkan nama tidak lagi dengan klue, tetapi nama-nama lain banyak disebutkan seperti Hatta Rajasa, Ganjar Pranowo termasuk Prabowo Subianto yang rambutnya juga agak putih.
Presiden Jokowi setelah memberikan klue, tentu saja turut menghadirkan kesan bahwa PDIP terjadi ketidakharmonisan di internalnya. Presiden Jokowi kemudian meralat, juga memiliki maksud dan tujuan yang terhubung dengan PDIP. Ganjar Pranowo juga langsung mengunggah fotonya berambut hitam, disinyalir juga ada hubungannya dengan PDIP.
Baca Juga: Koalisi Gerindra dan PKB Belum Kompak
Kedua sosok ini adalah kader internal partai yang sangat loyal, acapkali keduanya disebut sebagai “petugas partai.” Sehingga, komunikasi verbal dan non-verbal yang keduanya lakukan sebagai bentuk menghormati partainya PDIP.
Petugas Partai
Ganjar Pranowo melakukan upaya mengunggah fotonya ditenggarai karena dirinya menghormati Puan Maharani. Ganjar menyadari saat ini, dirinya dan Puan Maharani masih sama-sama memiliki kans dan dipersilakan berjuang untuk menaikkan elektabilitas masing-masing. Keduanya dipersilakan berlomba-lomba untuk dipilih sebagai calon presiden (capres) dari PDIP.
Ganjar juga mengerti keputusan PDIP adalah berada di tangan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum. Dalam Kongres PDIP telah disepakati oleh semua kadernya untuk menyerahkan urusan pasangan capres/calon wakil presiden (cawapres) kepada Megawati selaku Ketua Umum. PDIP secara bulat mengakui dan menganut sistem demokrasi terpimpin, yang dipimpin oleh Ketua Umum PDIP.
Sedangkan, Presiden Jokowi ditenggarai mengendorse Ganjar Pranowo dengan berkomunikasi politik melalui klue-klue yang ia sampaikan, karena kepentingan “perahu besar” relawan Jokowi. Sebelumnya, Presiden Jokowi telah melakukan tindakan yang malah sedikit membuat riuh-rendah relawan-relawannya sehingga ada yang disinyalir melabuhkan dukungannya kepada Prabowo Subianto.
Ini terjadi karena Presiden Jokowi ketika menghadiri acara ulang tahun dari Partai Perindo, saat itu Jokowi menyatakan, kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo.
Jokowi ditenggarai tentunya lebih memilih kawannya dari kader PDIP dibandingkan mengusung sosok lain dari partai lain. Jokowi diyakini pernyataannya hanya sekadar rasa hormat dan menghargai Prabowo Subianto yang merupakan pembantunya di kementerian negara sebagai Menteri Pertahanan.
Jokowi menyadari tidak mungkin ia akan membiarkan partai lain lebih tinggi perolehan suara ke depannya dibandingkan partainya sendiri yakni PDIP. Sehingga, dalam rangka merekatkan kembali para relawan-relawan Jokowi, maka klue-klue disebutkan yang memang mengarah kepada Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Menelisik Makna Pertemuan Anies dan Gibran
Ganjar memang orang yang ditenggarai sejak lama adalah sosok yang diendorse oleh Presiden Jokowi. Hanya saja kemudian, Jokowi menyadari dirinya sebagai “petugas partai” maka ia terkesan meralat dukungannya.
Kemudian menyebutkan beberapa nama tokoh-tokoh nasional termasuk Prabowo Subianto sebagai sosok yang juga memiliki uban, seperti definisi pemimpin bekerja untuk rakyat dalam versi Jokowi.
Dari komunikasi politik Ganjar Pranowo dan Presiden Jokowi dapat ditarik kesimpulan bahwa keduanya memang sosok-sosok “petugas partai” dari PDIP. Keduanya sangat memahami mekanisme partai dan tetap dalam koridor menghormati Megawati Soekarnoputri selaku ketua umumnya.
Meskipun ada offside dilakukan oleh Presiden Jokowi terkesan mendahului Ketua Umum Megawati Soekarnputri dalam memberikan klue-klue, tetapi disinyalir itu adalah cara Jokowi merekatkan kembali kepada para relawan-relawannya agar tidak terpecah-pecah untuk kembali naik kepada “perahu besar” relawan Jokowi. Sekaligus, menegaskan bahwa Jokowi memang mendukung Ganjar Pranowo, tetapi juga menghormati Prabowo Subianto. (*)
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS