Gempa Kembali Guncang Cianjur, Ini Lokasi Paling Bahaya

Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Rabu, 25 Januari 2023
0 dilihat
Gempa Kembali Guncang Cianjur, Ini Lokasi Paling Bahaya
Wilayah Cianjur, Jawa Barat, kembali diguncang gempa dengan kekuatan magnitudo 4,3 SR. Foto: Repro Tempo.co

" Gempa ini terjadi pukul 02.45 WIB. BMKG menyampaikan, gempa ini sempat dirasakan di Cikalongkulon, Cipanas, Sukabumi, dan juga dirasakan di Purwakarta "

CIANJUR, TELISIK.ID - Gempa kembali mengguncang wilayah Cianjur, Jawa Barat. Berkekuatan magnitudo 4,3 Skala Ritcher (SR), gempa sempat dirasakan di Jakarta hingga Depok.

Dilansir dari Detik.com, gempa ini terjadi pukul 02.45 WIB dengan kedalaman gempa 10 km. BMKG menyampaikan, gempa ini sempat dirasakan di Cikalongkulon, Cipanas, Sukabumi, dan juga dirasakan di Purwakarta dengan skala MMI III. Dia mengatakan, getaran gempa juga dirasakan di Jakarta Selatan, Tangerang Selatan, Bekasi, dan Depok dengan skala MMI II.

BMKG mencatat sejak 21 November hingga hari ini per pukul 03.15 WIB, telah terjadi gempa susulan sebanyak 487 kali di Cianjur.

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ucap Hartanto, Kepala BMKG Wilayah II Tangerang.

Dikutip dari Cnbcindonesia.com, pasca gempa itu, sudah ada pemetaan lokasi rawan gempa yang berbahaya untuk jadi pemukiman atau bangunan. Hal ini dilakukan setelah ada temuan baru dan pertama kali soal Patahan Cugenang.

Baca Juga: Korban Gempa Cianjur Kebagian Bantuan Polda dan Pemprov Jawa Timur

BMKG sempat menyampaikan verifikasi lapangan di daerah Kampung Rawacina, Desa Nagrak lalu ke Kampung Cisarua, Desa Sarampad. Setelah itu verifikasi lapangan juga dilanjutan ke Desa Cijedil, Desa Ciputri hingga Desa Ciherang.

"Dari hasil verifikasi, dihasilkan 3 zona bahaya gempa bumi yakni Zona Terlarang (Merah), Zona Terbatas (Orange) dan Zona Bersyarat (Kuning). Zona Terlarang (Merah) memiliki kriteria Zona dengan "sempadan" Patahan Aktif Cugenang 0 - 10 meter ke kanan dan ke kiri tegak lurus jurus patahan, yang merupakan zona kerentanan sangat tinggi akibat deformasi dan getaran gempa, dan/atau merupakan zona kerentanan tinggi gerakan tanah (longsor)," jelas BMKG.

Adapun rekomendasi yang BMKG berikan terhadap Zona Terlarang ini yakni zona harus dikosongkan/bangunan yang ada direlokasi, dilarang pembangunan kembali dan pembangunan baru. Diprioritaskan juga pada Zona Terlarang ini untuk pemanfaatan ruang sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH), Monumen atau Kawasan Lindung.

"Zona Terlarang ini memiliki luas 2,63 km2 yang meliputi 4 kecamatan dan 12 desa, yaitu sebagian wilayah dari Kecamatan Cilaku khususnya di sebagian wilayah Desa Rancagoong; Kecamatan Cianjur yakni sebagian dari Desa Nagrak; Kecamatan Cugenang yakni sebagian dari Desa Cibulakan, Benjot, Sarampad, Gasol, Mangunkarta, Cijedil, Nyalindung dan Cibeureum; Kecamatan Pacet yakni sebagian dari Desa Ciputri dan Ciherang," jelas BMKG.

Untuk Zona Terbatas (Orange), zona ini memiliki kriteria dengan sempadan Patahan Aktif Cugenang 10 meter hingga 1 kilometer ke kanan dan ke kiri tegak lurus jurus patahan, merupakan zona kerentanan tinggi akibat deformasi dan getaran gempa, dan/atau merupakan zona kerentanan menengah gerakan tanah (longsor).

Adapun rekomendasi yang BMKG berikan terhadap Zona Terbatas tersebut yakni dapat dibangun konstruksi dengan penerapan persyaratan yang sangat ketat untuk standar bangunan tahan gempa dan/atau tahan gerakan tanah. Pada zona ini juga dilarang pembangunan fasilitas sangat penting dan berisiko tinggi, misalnya rumah sakit dan sekolah bertingkat, fasilitas energi (kilang minyak), dan fasilitas sejenisnya.

Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Kabupaten Kolaka

Untuk Zona Bersyarat (Kuning) memiliki kriteria dengan sempadan Patahan Aktif Cugenang lebih dari 1 kilometer ke kanan dan ke kiri tegak lurus jurus patahan, yang merupakan zona kerentanan menengah hingga rendah akibat deformasi dan getaran gempa, dan/atau merupakan zona kerentanan rendah hingga sangat rendah (aman) gerakan tanah (longsor).

Adapun rekomendasi yang BMKG terhadap Zona Bersyarat yakni dapat dibangun dengan konstruksi tahan gempa dan/atau tahan gerakan tanah/longsor.

"Peta ini dapat segera dimanfaatkan secara maksimal dalam tahap rekonstruksi dan rehabilitasi yang sudah dimulai di Kabupaten Cianjur. Bahkan, peta ini sangat penting sebagai salah satu acuan dalam penyempurnaan peta tata ruang wilayah Kecamatan Cugenang, demi mencegah atau mengurangi risiko kerusakan bangunan, lahan/lingkungan ataupun korban jiwa dan kematian apabila gempa bumi yang dipicu oleh Patahan Cugenang ini terjadi lagi di masa yang akan datang," jelas BMKG. (C)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga