Hadapi Isu Krisis Pangan, Bulog Sulawesi Tenggara Jaga Stok Beras

Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Selasa, 08 November 2022
0 dilihat
Hadapi Isu Krisis Pangan, Bulog Sulawesi Tenggara Jaga Stok Beras
Kepala Perum Bulog Sulawesi Tenggara, Siti Mardati Saing dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Kendari, Hasria melakukan pemantauan Bazar Pangan Murah di Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Selasa (8/10/2022). Foto: Adinda Septia Putri/Telisik

" Bulog Sulawesi Tenggara melakukan antisipasi isu krisis yang ada dengan menjaga stok ketersediaan beras sebagai fokus pangan utama "

KENDARI, TELISIK.ID - Bayang-bayang resesi ekonomi yang banyak diprediksi para ekonom dunia, akan berdampak serius terhadap stok pangan di berbagai negara.

Menghadapi ancaman tersebut, pemerintah pusat berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup di tengah badai resesi nanti.

Untuk itu, Pemerintah Kota Kendari turut andil dalam membantu mencegah krisis pangan di wilayahnya dengan mensubsidi pangan pokok dalam bazar pangan murah.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Kendari, Hasria mengatakan, pihaknya melakukan koordinasi bersama Bulog maupun Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Kendari dalam menjaga pasokan pangan yang didistribusikan kepada masyarakat.

Kepala Perum Bulog Provinsi Sulawesi Tenggara, Siti Mardati Saing mengatakan, pihaknya melakukan antisipasi isu krisis yang ada dengan menjaga stok ketersediaan beras sebagai fokus pangan utama.

Baca Juga: Optimalkan Kinerja, BKKBN Sulawesi Tenggara Perkuat Akurasi Data Keluarga Berisiko Stunting

Bulog Sulawesi Tenggara menarget stok beras yang harus tersedia per bulannya minimal 6.000 ton, sedangkan rata-rata penyaluran beras subsidi oleh pemerintah bisa menelan 2.000 ton per bulannya.

Ia melaporkan, saat ini stok beras yang ada sebanyak 11.000 ton. Dengan begitu, Mardati mengklaim stok beras akan aman sampai musim panen tahun depan di bulan Maret atau April 2023.

Sejak Januari 2022, Bulog Sulawesi Tenggara sudah menyerap 21.000 ton beras sampai semester awal 2022. Masuk di Semester kedua, Bulog menargetkan mampu menyerap 25.000 ton beras dari petani.

Mardati berharap, dengan usahanya menjaga stok pangan, pemerintah daerah dapat melakukan kebijakan pengendalian agar petani dan pengecer tidak mendistribusikan berasnya ke luar daerah.

Selain beras, dua komoditas lain yang menjadi fokus Bulog untuk dijaga ketersediaannya adalah telur dan minyak goreng.

Baca Juga: Tenaga Kerja Bongkar Muat Demo Lagi, DPRD Sulawesi Tenggara Terima Tuntutan

Bulog sendiri menyiapkan 10.000 rak telur dan 10.000 liter minyak goreng dalam bazar pangan murah yang diadakan oleh Pemerintah Kota Kendari.

Sementara itu, seorang warga Kota Kendari, Erlina mengaku "babak belur" dengan harga pangan saat ini sejak kenaikan BBM awal September lalu.

Ia berharap pemerintah dapat terus melakukan program pengendalian harga dan stok pangan. Agar pengeluarannya sebagai ibu rumah tangga dapat diminimalisir. (A)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga