Harapan Penjual Bunga pada Peziarah Jelang Ramadan 1444 H
Reza Fahlefy, telisik indonesia
Senin, 20 Maret 2023
0 dilihat
Ibu Misnawati penjual bunga di pemakaman di Jalan Lintas Sumatera Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Foto: Reza Fahlefy/Telisik
" Pedagang bunga di pemakaman umum di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Tanjung Morawa-Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara mengeluhkan harga bunga yang mahal "
MEDAN, TELISIK.ID - Pedagang bunga di pemakaman umum di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Tanjung Morawa-Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara mengeluhkan harga bunga yang mahal.
Sebab, itu akan mengurangi penghasilan selama musim ziarah kubur yang sedang ramai menjelang bulan suci Ramadhan 1444 Hijiriah yang diperkirakan dimulai Kamis 23 Maret 2023 mendatang.
Seorang pedagang bunga, Misnawati mengatakan itu ketika ditemui di pinggir jalan saat menjual bunga atau kembang dagangannya kepada peziarah di lokasi pemakaman.
Baca Juga: Polisi Diminta Periksa Oknum Anggota DPRD Medan Diduga Salah Gunakan SKPI
"Iya, harga kembang mahal. Jadi mau jual harga mahal, takutnya orang gak ada yang beli. Terpaksalah jual dengan harga yang lama, untung-untung tipislah," kata wanita berusia 53 tahun itu, Senin (20/3/2023).
Wanita itu mencontohkan harga bunga pacar air yang mencapai Rp 80 ribu per kilo gram (Kg). Bunga itu menjadi pelengkap yang wajib ada.
"Bunga pacar air ini sudah langka sekarang, makanya mahal. Kalau menjelang bulan ramadan, pasti harganya bisa lebih mahal lagi," tuturnya.
Sedangkan bunga pandan dan Kamboja, wanita yang memiliki 3 orang cucu itu mengaku mencari di seputaran pemakaman.
"Untuk bunga Kamboja cari di sini (pemakaman) ada banyak, kalau bunga pandan itu harganya murah. Yang mahal bunga pacar air ini, itupun belinya harus ke Kota Medan," ucapnya.
Orang tua yang memiliki tiga orang anak itu mengaku, peziarah banyak yang datang menjelaskan bulan suci ramadan. Akan tetapi, datangnya di atas pukul 14:00 WIB.
"Kalau di atas jam 2 siang, mudah-mudahan peziarah ramai yang datang untuk berziarah ketempat keluarganya. Biasanya, bisa habis 40 bungkus, kalau Minggu bisa mencapai 80 bungkus," ungkapnya.
Selain menjual bunga, Misnawati seorang penjual air untuk peziarah dengan harga berfariasi, yakni Rp 2 ribu dan Rp 3 ribu.
Baca Juga: Jaksa Diminta Periksa Kadis Kominfo Medan Soal Dugaan Korupsi
"Tapi biasanya banyak peziarah datang membawa air, jadi untuk air ini, banyak peziarah yang hanya membeli kembang saja. Harapan kami agar peziarah datang dan membeli bunga. Agar keuntungan bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari kami di rumah," terangnya.
Terpisah, salah satu peziarah, Dedek mengaku datang berziarah untuk mendoakan kakak dan orang tuanya yang sudah meninggal dunia.
"Iya, biasanya sebelum bulan suci ramadan kami selalu berziarah bersama keluarga," ungkapnya. (A)
Penulis: Reza Fahlefy
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS