Hari Pertama Berkantor, Bupati Wakatobi Haliana Didemo
Boy Candra Ferniawan, telisik indonesia
Senin, 05 Juli 2021
0 dilihat
Koalisi parlemen jalan yang diwakili oleh Ardianta saat demo di kantor Bupati Wakatobi. Foto: Boy Candra F/Telisik
" Demonstrasi pertama dilakukan oleh Kelompok Masyarakat Liya yang diwakili oleh Kantor Advokat dan Patner Jayadin La Ode (JLO) yang menuntut ganti rugi tanah "
WAKATOBI, TELISIK.ID - Hari pertama berkantor, Bupati Wakatobi Haliana harus menghadapi unjuk rasa yang digelar Kelompok Masyarkat Liya dan Koalisi Parleman Jalan (KPJ).
Demonstrasi pertama dilakukan oleh Kelompok Masyarakat Liya yang diwakili oleh Kantor Advokat dan Patner Jayadin La Ode (JLO) yang menuntut ganti rugi tanah.
Sementara aksi kedua dari Ardianta menuntut keberlanjutan program 100 hari kerja yang dicenangkan Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi terpilih.
Dalam aduannya, Jayadin La Ode mengatakan, telah terjadi keserobatan dalam pengambilan tanah warga dalam proyek jalan honto Liya klaster dua di Desa One Melangka tanpa rasa tanggung jawab dan ganti rugi.
Dimana, kata dia, tanah tersebut diambil semena-mena dan tidak diberikan uang sebagai ganti rugi. Apalagi proyek tersebut tanpa melalui proses pengadaan tanah sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Perundang-Undangan yang dimana dijelaskan pengadaan tanah itu meliputi adanya pengembalian kerugian seperti uang atau tanah kepada warga yang dirugikan,” tegasnya kepada awak media.
Sementara itu, di bawah awasan kepolisian, Ardianta mengemukakan argumennya kepada Bupati Wakatobi tentang pengawasan program 100 hari kerjanya, khusunya di bidang kesehatan.
Baca Juga: Izin PT Tiran Mineral Lengkap dan Sudah Tandatangan Kontrak Smelter dengan Tonghua
Baca Juga: Masuk Triwulan Ketiga, Insentif Guru GTT Mubar Belum Cair
“Saya berdiri saat ini untuk selalu mengingatkan kepada bupati dan wakil bupati Wakatobi yang baru saja dilantik mengenai program 100 harinya, terlebih di bidang kesahatan yang sangat memprihatinkan," katanya.
"Selain itu bupati dan wakil bupati juga harus memerhatikan berbagai aspek seperti pendidikan, ekonomi, pembangunan infrastruktur, dan pelayanan di masing-masing instansi," sambungnya.
Dalam unjuk rasa tersebut, massa aksi diterima Asisten II Sekretariat Daerah dan disampaikan ke Bupati Wakatobi.
Bupati Wakatobi, Haliana, menemui Ardianta dan mengajaknya berdialog hingga berselang beberapa saat massa aksi pun membubarkan diri. (B)
Reporter: Boy Candra Ferniawan
Editor: Fitrah Nugraha