Wakatobi Zona Kuning, Klaster Hajatan Jadi Pemicu
Boy Candra Ferniawan, telisik indonesia
Senin, 05 Juli 2021
0 dilihat
Bupati Wakatobi, Haliana, saat diwawancara awak media. Foto: Boy Candra F/ Telisik
" Bupati Wakatobi Haliana mengungkapkan, kasus terkonfirmasi COVID-19 aktif di Wakatobi meningkat akibat masyarakat yang belum sadar akan protokol kesehatan, apalagi masih ada yang mengadakan perkumpulan yang mengundang orang banyak "
WAKATOBI, TELISIK.ID - Kasus positif COVID-19 di Wakatobi meningkat drastis dalam satu bulan terakhir.
Dari kenaikan kasus COVID-19 tersebut, menjadikan Kabupaten Wakatobi yang awalnya zona hijau kini berubah jadi zona kuning.
Kepala Dinas Kesehatan Wakatobi, Muliaddin mengatakan, beberapa hari terakhir terjadi penambahan kasus yang mengakibatkan jumlah kecamatan yang zona kuning kembali bertambah, padahal sebelumnya darah ini pernah zero atau nol kasus positif.
"Hingga siang ini terkonfirmai pada bulan Juli bertambah 44 terkonfirmasi positif. Alhamdulillah siang ini 5 orang telah dinyatakan sembuh sementara 2 lainnya masih dalam perawatan di rumah sakit Palagimata Baubau dan Rumah Sakit Bahteramas," ujar Kadis Kesehatan Wakatobi Muliaddin Senin (5/7/2021).
Baca Juga: Buntut dari Pembakaran Rumah Warga, Kapolres Konawe Kejar Pelaku
Sementara itu, Bupati Wakatobi Haliana mengungkapkan, kasus terkonfirmasi COVID-19 aktif di Wakatobi meningkat akibat masyarakat yang belum sadar akan protokol kesehatan, apalagi masih ada yang mengadakan perkumpulan yang mengundang orang banyak.
Olehnya itu, kata dia, kewaspadaan harus lebih ditingkatkan karena kondisi masyarakat yang berdampak pada transmisi COVID-19 meningkat.
"Kondisi masyarakat kita saat ini belum sadar, mengangggap Covid adalah hal biasa. Sehingga kewaspadaan dan sikap kolaboarasi saat ini perlu kita lakukan karena kita tidak tahu sampai kapan pandemi ini akan selesai," kata Bupati Haliana.
Sikap optimis perlu terbangun namun jangan lengah dan tetap menjaga diri dengan menjaga jarak dan memakai masker harus diperkuat agar tidak terkena virus.
"Kita pertahankan tetap di zona kuning bila perlu kita turunkan hingga zona hijau, sehingga tidak ada Covid di Wakatobi," katanya.
Sementara itu, Kapolres Wakatobi AKBP Suharman Sanusi mengatakan, seiring dengan eskalasi peningkatan kasus COVID-19 ini pihaknya juga akan memperketat pelaksanaan kegiatan masyarakat, termasuk hajatan yang diselenggarakan oleh warga masyarakat Wakatobi.
Baca Juga: Belum Keluar, DPA OPD di Muna Terkendala Penyesuaian Kegiatan
“Satgas COVID-19 Wakatobi akan memberikan asistensi di tingkat desa terkait pelaksanaan kegiatan masyarakat, termasuk hajatan. Pada bulan Juli lonjakan hingga 40an lebih orang terkonfirmasi postif,” tegasnya.
Lebih lanjut, untuk saat ini ada tiga kecamatan di Wakatobi masuk dalam zona kuning yaitu Kecamatan Wangi-wangi, Wangi-Wangi Selatan, dan Tomia Timur.
Sehingga, Kapolres Wakatobi sudah mengarahkan kepada kapolsek setempat untuk melakukan 3 T (testing, tracing, treatment) guna mencegah penyebaran COVID-19.
"Kedepan perlu ada peraturan bupati tentang pengumpulan massa serta harus memperhatiakn kebutuhan pasien positif. Apalagi mereka yang mengisolasi selama 13 hari tentulah tidak akan keluar rumah, sehingga kebutuhan harus disediakan. Untuk itu sudah diarahkan untuk membangun posko PPKM mikro di tiga kecamatan tersebut,” pungkasnya. (A)
Reporter: Boy Candra Ferniawan
Editor: Fitrah Nugraha