Hati-Hati Pelayaran Kapal Ferry, Gelombang Tinggi 4 Meter Berpotensi Landa Nusa Tenggara Timur
Berto Davids, telisik indonesia
Jumat, 07 Juli 2023
0 dilihat
Laut Sawu di Nusa Tenggara Timur berpotensi dilanda gelombang tinggi 4 meter. Foto: Ist.
" Gelombang laut setinggi 4 meter, berpotensi melanda lima titik wilayah laut di Nusa Tenggara Timur selama beberapa hari ke depan dari 8-10 Juli 2023 "
KUPANG, TELISIK.ID - Gelombang laut setinggi 4 meter, berpotensi melanda lima titik wilayah laut di Nusa Tenggara Timur selama beberapa hari ke depan dari 8-10 Juli 2023.
Potensi gelombang laut dengan ketinggian 2,5-4 meter itu memang patut diwaspadai, karena berisiko tinggi terhadap pelayaran terutama kapal ferry.
Pelaksana Tugas Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang BMKG, Agung Sudiono Abadi di Kupang mengatakan, lima titik wilayah laut yang berpeluang dilanda gelombang hingga 4 meter yaitu Laut Sawu bagian selatan, Laut Sawu bagian utara, Samudera Hindia Selatan Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu, perairan selatan Kupang-Rote, dan Samudera Hindia selatan Kupang-Rote.
Baca Juga: Tahun Ini Puluhan SMP di Manggarai Dapat Ruang Kelas Baru dan Ruang Guru
Potensi gelombang laut dengan kategori tinggi itu, kata dia, patut diwaspadai operator kapal ferry yang memiliki rute perlintasan di titik-titik wilayah laut tersebut.
"Potensi gelombang yang ada berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal ferry sehingga perlu diantisipasi," katanya.
Menyinggung terkait kondisi sinoptik, Agung menjelaskan umumnya angin bertiup dari arah timur ke tenggara dengan kecepatan 1-6 Skala Beaufort.
Baca Juga: Dua Bacaleg di Nusa Tenggara Timur Diduga Palsukan Dokumen, Ngaku Tak Pernah jadi Napi
Agung mengingatkan, baik pihak operator kapal maupun para nelayan di Nusa Tenggara Timur agar terus mengikuti perkembangan terkini cuaca maritim yang dipublikasikan BMKG, sebagai referensi untuk menentukan kegiatan pelayaran.
Sementara itu seorang pelaut, Kamsudin mengatakan, potensi gelombang laut setinggi 4 meter itu merupakan fenomena langka jika itu terjadi di Nusa Tenggara Timur. Untuk itu, ia tetap menyiapkan diri agar selalu waspada terhadap segala situasi.
"Bukan hanya pelayaran kapal ferry tetapi kami sebagai pelaut juga harus waspada," katanya. (B)
Penulis: Berto Davids
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS