Heboh Ustaz Setubuhi 13 Santriwati, Korban Lapor Usai Terinspirasi dari Film Walid Bidaah

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Jumat, 25 April 2025
0 dilihat
Heboh Ustaz Setubuhi 13 Santriwati, Korban Lapor Usai Terinspirasi dari Film Walid Bidaah
Santriwati lapor ustaz usai nonton film Walid Bidaah. Foto: Repro VIU.

" Mereka akhirnya memberanikan diri melapor kasus pelecehan seksual yang dilakukan ustaz mereka sendiri "

MATARAM, TELISIK.ID - Sebuah pengakuan mengejutkan datang dari para santriwati di sebuah pondok pesantren di Kabupaten Lombok Barat. Mereka akhirnya memberanikan diri melapor kasus pelecehan seksual yang dilakukan ustaz mereka sendiri.

Keberanian itu muncul setelah menonton film Walid Bidaah yang membuka mata mereka akan pentingnya perlawanan terhadap kekerasan seksual.

Kepolisian Resor Kota (Polresta) Mataram resmi menetapkan seorang ustaz berinisial AF sebagai tersangka kasus pelecehan seksual. Ia diduga melakukan perbuatan tidak senonoh terhadap sejumlah santriwati di salah satu pondok pesantren yang berada di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.

"Yang bersangkutan kami tetapkan sebagai tersangka atas perbuatan pencabulan dan persetubuhan terhadap santriwati," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Mataram, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Regi Halili, di Mataram, seperti dikutip dari CNN Indonesia, Jumat (25/4/2025).

Penetapan AF sebagai tersangka dilakukan setelah penyidik menggelar perkara pada tahap penyidikan yang berlangsung pada Rabu malam, 23 April 2025. Setelah ditetapkan sebagai tersangka, AF langsung ditahan di ruang tahanan Polresta Mataram untuk proses hukum lebih lanjut.

Baca Juga: Sosok Anggrek Anggarayani, Guru SMP Viral Gegara Gunting Seragam Siswa

AKP Regi menjelaskan bahwa AF bersikap kooperatif selama proses pemeriksaan dan telah mengakui seluruh perbuatannya. Hal ini, menurutnya, turut mempercepat proses penyelidikan sejak korban pertama melapor pada Rabu, 16 April 2025.

“Yang bersangkutan mengakui semua perbuatannya, dan ini mempercepat penanganan kasus,” ungkap Regi kepada awak media.

 

Dalam kasus ini, polisi menerima dua kategori laporan, yakni dugaan persetubuhan dan pencabulan terhadap para korban. Total korban yang melapor dan memberikan keterangan hingga saat ini tercatat sebanyak 13 orang.

“Persetubuhan korbannya lima orang, pencabulan sebenarnya ada empat orang, tapi bertambah jadi lima orang karena satu korban mengalami keduanya, yaitu pencabulan dan persetubuhan,” kata Regi menambahkan.

Jumlah korban disebutkan masih berpotensi bertambah karena beberapa korban baru mulai berani berbicara. Menurut polisi, perkembangan ini terjadi berkat adanya keberanian dari para santriwati yang merasa tersentuh dan tersadar setelah menonton film Walid Bidaah.

Film yang menceritakan tentang keberanian seorang santri melawan kekerasan seksual di lingkungan pesantren ini menjadi titik balik bagi para korban untuk melaporkan perbuatan AF kepada pihak berwajib.

Baca Juga: Puskesmas Wakorsel Muna Viral Gegara Ambulance

“Jadi ada tiga korban lagi datang. Awalnya 10 orang kan, karena ada tiga lagi, totalnya menjadi 13 korban,” kata Regi.

Dukungan terhadap para korban juga datang dari Koalisi Stop Kekerasan Seksual (KSKS) Nusa Tenggara Barat. Ketua KSKS NTB, Joko Jumadi, mengatakan bahwa lembaganya telah memberikan pendampingan hukum kepada para korban selama proses pelaporan di Polresta Mataram.

Joko menyebut bahwa laporan yang masuk ke pihaknya menunjukkan ada dugaan puluhan santriwati yang telah menjadi korban dari perilaku AF. Menurutnya, film Walid Bidaah berperan besar dalam mendorong keberanian santriwati untuk angkat suara. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga