Heboh Voice Chat Grup WhatsApp Kuras Isi Rekening, Begini Penjelasan Pakar Siber
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Kamis, 05 Juni 2025
0 dilihat
Voice chat WhatsApp bikin heboh, disebut bisa kuras isi rekening. Foto: Repro Biztechacademy.
" Belakangan ini, jagat media sosial, khususnya WhatsApp, dihebohkan dengan pesan berantai yang bikin resah "

JAKARTA, TELISIK.ID - Belakangan ini, jagat media sosial, khususnya WhatsApp, dihebohkan dengan pesan berantai yang bikin resah. Narasinya menyebut fitur voice chat dalam grup WhatsApp bisa jadi jalan masuk bagi hacker untuk menguras isi rekening para anggotanya.
Isu ini berkembang cepat, membuat banyak pengguna cemas hingga ada yang membubarkan grupnya demi keamanan.
Pesan berantai itu menggambarkan seolah-olah ada tombol mencurigakan di grup WhatsApp yang bisa membahayakan pengguna. Tombol tersebut adalah fitur voice chat yang muncul di pojok kanan atas layar, dekat ikon titik tiga.
Dalam pesan tersebut disebutkan bahwa jika tombol berbentuk garis-garis dalam kotak muncul, maka grup tersebut sedang disusupi hacker.
Berikut isi lengkap dari pesan berantai yang banyak beredar:
Baca Juga: Meta AI Terbaru Bisa Buat Lukisan di WhatsApp, Begini Caranya
"Mohon perhatiannya Group HP yg di kanan atas dekat titik 3 itu ada garis² dari atas ke bawah ber bentuk kotak (dalam lingkaran) berarti di group tsb ada hecker nya Tapi kalau sebelah dekat titik 3 ada gambar gagang tilp group tsb nggak ada hecker nya. Coba periksa semua group yg njenengan punya. Jangan pernah ikut bergabung di telepon group krn bisa menguras isinya..."
Menanggapi kekhawatiran tersebut, Alfons Tanujaya, pakar keamanan siber dari Vaksincom, membantah keras informasi tersebut. Ia menegaskan bahwa kabar yang beredar itu adalah hoaks alias informasi menyesatkan.
"Voice chat itu fitur resmi WhatsApp, bukan celah untuk hacker masuk ke rekening," tegas Alfons, seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Kamis (5/6/2025).
Ia menjelaskan bahwa fitur voice chat hanya tersedia untuk grup dengan lebih dari 33 anggota. Fitur ini diperkenalkan WhatsApp sejak November 2023 sebagai sarana komunikasi interaktif tanpa harus menelepon seluruh anggota secara bersamaan. Bentuknya berupa in-chat bubble yang bisa diklik siapa saja di dalam grup.
"Kalau grupnya kecil, ya enggak muncul. Tapi kalau lebih dari 33 orang, maka voice chat tersedia," terang Alfons.
Ia juga menambahkan bahwa tidak ada jalur teknis bagi hacker untuk meretas rekening bank seseorang hanya karena mereka mengklik tombol "Gabung" di voice chat WhatsApp.
Meski begitu, Alfons mengingatkan bahwa pengguna tetap harus waspada terhadap modus penipuan. Salah satu skema yang sering terjadi adalah ketika akun WhatsApp diambil alih dan digunakan untuk meminjam uang dari kontak korban.
"Kalau ada orang yang tiba-tiba minta pinjam uang, padahal nomornya sama dengan teman kita, itu yang harus diwaspadai. Itu akun yang diambil alih, bukan karena klik audio chat," jelasnya.
Baca Juga: WhatsApp Rilis Fitur Terbaru Bisa Ganti Tema Chat dan Wallpaper, Begini Cara Pakai di Android dan iOS
Dengan demikian, masyarakat diimbau untuk tidak mudah panik apalagi sampai membubarkan grup WhatsApp hanya karena muncul fitur voice chat. Yang paling penting adalah tetap waspada, aktif mengecek informasi, dan tidak sembarangan membagikan data pribadi, terutama kepada orang yang tidak dikenal.
Alfons juga menyarankan agar pengguna WhatsApp selalu mengaktifkan verifikasi dua langkah dan mengganti password akun penting secara berkala.
Ia menekankan bahwa keamanan digital lebih bergantung pada kesadaran dan kehati-hatian pengguna, bukan hanya pada fitur yang tersedia di aplikasi. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS