Hinole Makanan Tradisional Khas Masyarakat Tolaki Kolaka Utara

Muh. Risal H, telisik indonesia
Senin, 25 Juli 2022
0 dilihat
Hinole Makanan Tradisional Khas Masyarakat Tolaki Kolaka Utara
Bentuk kuliner hinole makanan tradisional khas etnis Tolaki Kolaka Utara. Foto: Ist

" Mayoritas masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) khususnya etnis Tolaki menjadikan olahan sagu (taw'aro) sebagai makanan pokok "

KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Mayoritas masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) khususnya etnis Tolaki menjadikan olahan sagu (taw'aro) sebagai makanan pokok. Tidak terkecuali masyarakat Kolaka Utara.

Di Kolaka Utara tanaman sagu masih dapat dijumpai di beberapa wilayah  dataran rendah berawa, seperti di Desa Mosiku, Kecamatan Batu Putih, Kecamatan Lambai, Kecamatan Ranteangin dan beberapa daerah lainnya.

Tanaman sagu yang ada saat ini merupakan warisan nenek moyang masyarakat Tolaki, bahkan di Desa Mosiku, masih dikenal dengan istilah sagu Mokole atau tanaman sagu milik raja.

Meski populasinya mulai berkurang, di Kolaka Utara sari pati sagu masih mudah didapatkan di pasar tradisional dan lapak-lapak pedagang sayuran. Selain bersumber dari tanaman sagu lokal, pedagang sagu juga terkadang memasok sagu dari Konawe dan beberapa daerah lainnya.

Di bumi para Mokole, Kolaka Utara ini, mayoritas masyarakatnya khususnya etnis Tolaki, Toraja, dan Luwu masih menjadikan sagu sebagai makanan pokok di samping beras.

Bagi masyarakat Tolaki yang mendiami Lipu Patowonua, sari pati sagu, selain diolah jadi sinonggi atau siniwu, sagu juga diolah menjadi hinole.

Hinole berbahan pati sagu basah dan kelapa. Cara membuatnya cukup mudah yaitu mula-mula panaskan wajan di atas perapian. Setelah wajan panas, masukan pati sagu basah.

Selanjutnya, sagu basah disangrai sambil masukan parutan kelapa ke dalam wajan. Sagu dan kelapa diaduk menggunakan o sode (sutil) sambil menekan-menekan sari pati sagu menggunakan serpihan tempurung kelapa agar hinole yang dihasilkan tidak menggumpal dan tingkat kematangannya merata.

Setelah masak, hinole yang berbentuk bulir-bulir kasar dengan warnah putih kecoklatan diangkat dan siap disantap. Hinole memiliki rasa perpaduan hambar, gurih, dan manis.

Paling nikmat menyantap hinole dalam keadaan panas atau hangat dengan  ikan bakar atau disantap dengan ikan masak kuah kuning alias parede.

Menurut Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Adat Tolaki (LAT) Kolaka Utara, Mukhdar Landumaka, S.Pd, ada banyak daerah di Indonesia yang memposisikan sagu sebagai makanan pokok di samping beras.

"Secara umum masyarakat di Sulawesi Tenggara, khususnya masyarakat Tolaki telah mengolah tanaman sagu menjadi makanan pokok sejak ratusan tahun yang lalu," terangnya, Senin (25/7/2022).

Baca Juga: 5 Resep Olahan Daging Sapi Ala Jepang

Masyarakat Tolaki sendiri, lanjutnya, telah mengolah sari pati sagu menjadi makanan pokok utama berupa sinonggi dan nibaku atau hinole sejak ratusan tahun yang lalu.

"Dan dapat disimpulkan jika makanan yang terbuat dari sagu, yakni sinonggi dan hinole memang makanan khas orang Tolaki yang masih dikonsumsi hingga saat ini," katanya.

Kata dia, ada dua jenis kuliner hinole. Pertama, hinole yang dibuat dengan campuran kelapa parut dan tidak menggunakan kelapa parut.

Baca Juga: Resep dan Cara Bikin Toast Boba

"Hinole yang menggunakan kelapa parut tidak bisa bertahan lama, sementara yang tidak menggunakan kepala bisa bertahan sampai sebulan," tukasnya.  

Diketahui, selain di Kolaka Utara, kuliner hinole juga dikenal di daerah lain seperti Papua, Maluku, Toraja dan Luwu. (B)

Penulis: Muh Risal H

Editor: Musdar

Artikel Terkait
Baca Juga