HUT TNI ke-78, Antam Konawe Utara Bagikan Ratusan Paket Sembako
Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Sabtu, 07 Oktober 2023
0 dilihat
200 paket sembako dibagikan dalam kegiatan bazar murah dalam rangkat HUT TNI ke-78. Foto: Ist.
" Dalam kegiatan bazar murah, Antam menyiapkan paket sembako sebanyak 200 paket berisi 5 kilogram beras, 1 kilogram gula pasir dan 1 liter minyak goreng "
KENDARI, TELISIK.ID - HUT TNI diperingati setiap 5 Oktober. Tak hanya kalangan TNI saja yang memeriahkan hari jadi patriot Indonesia tersebut. Beberapa pihak ikut meriahkan dengan mengadakan berbagai kegiatan.
Seperti halnya Antam UBPN Konawe Utara berpartisipasi dalam kegiatan bazar murah di Mako Pangkalan Angkatan Laut Kendari. Kegiatan bazar murah kali ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati HUT TNI ke-78.
Dalam kegiatan bazar murah kali ini, Antam menyiapkan paket sembako sebanyak 200 paket, dalam setiap paket berisi 5 kilogram beras, 1 kilogram gula pasir dan 1 liter minyak goreng.
Dalam kegiatan bazar murah yang dilaksanakan di Mako Pangkalan Angkatan laut, Vice President CSR & ER North Konawe Region Agustinus, Toko Susetio yang didampingi CSR & ER Manager, Fachrul Mujahid, menyerahkan bantuan paket sembako sebanyak 200 paket kepada Komandan Pangkalan Angkatan Laut, Letkol Laut (P) Abdul Kadir Mulku Zahari.
Pada sambutan pembukaan bazar murah tersebut, ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, baik BUMN maupun swasta sehingga paket sembako yang terkumpul sebanyak 800 paket, dari rencana awal hanya 300 paket.
Tentunya ini merupakan cerminan yang baik dan patut dicontoh atas respon yang cepat serta kepedulian dunia usaha dalam membatu masyarakat yang kurang mampu. VP CSR & ER North Konawe Region, Agustinus Toko Susetio, menyampaikan bahwa ini adalah wujud kecintaan kepada TNI dan masyarakat karena Antam sebagai BUMN memang memiliki tugas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Baca Juga: HUT TNI ke-76, Kodim 1407 Bone Diserbu Personil Brimob
Antam selalu berupaya untuk bersinergi dengan semua stakeholder dalam melaksanakan program CSR di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, pengembangan ekonomi lokal, sosial budaya, dan peningkatan kapasitas kelembagaan, Antam selalu berupaya memberikan kontribusi terbaik untuk masyarakat.
Prioritas utama program CSR Antam adalah masyarakat lingkar tambang yang terdampak langsung kegiatan pertambangan, tapi tidak menutup kemungkinan juga Antam berkontribusi untuk masyarakat di luar wilayah lingkar tambang.
Di wilayah lingkar tambang UBPN Konawe Utara, khususnya di beberapa desa di Kecamatan Molawe dan Lasolo Kepulauan, Antam secara kontinyu menjalankan program CSR antara lain pemberian beasiswa dan bantuan pendidikan, penanganan dan pencegahan stunting, bantuan sarana dan prasarana desa, pengembangan usaha mikro dan kecil, bantuan akses fasilitas kesehatan, kegiatan sosial budaya, keagamaan dan lingkungan hidup, serta program-program lainnya yang dilaksanakan bersinergi dengan pemda dan stakeholder lainnya di Kabupaten Konawe Utara.
Melalui program CSR diharapkan Antam mampu memberikan kontribusi terhadap meningkatnya kesejahteraan dan tumbuhnya kemandirian dan keberlanjutan masyarakat melalui pemanfaatan seluruh sumberdaya yang dimiliki oleh masyarakat sehingga kelak saat sumberdaya mineral sudah tidak ada lagi, masyarakat tetap dapat hidup sejahtera dan berkelanjutan.
Dikutip dari Detik.com, sejarah lahirnya satuan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang diperingati setiap tanggal 5 Oktober diawali dari pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 5 Oktober tahun 1945.
Sebelum ada TKR, kelompok tersebut bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dibentuk pada 23 Agustus 1945. Namun, nama Tentara Keamanan Rakyat (TKR) tak lama diubah menjadi Tentara Rakyat Indonesia (TRI).
Baca Juga: Jokowi Minta Belanja Alutsista Harus Bijak dan Berdasarkan Prioritas
Perubahan nama itu menimbang karena adanya perubahan susunan struktur yang sesuai dengan dasar militer internasional. Sampai pada akhirnya pada 3 Juni 1947, Presiden Soekarno meresmikan nama Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mempersatukan TRI dan badan perjuangan rakyat yang ada di Indonesia.
Meskipun nama TNI dicetuskan pada 3 Juni 1947, tetapi hari lahir TNI diperingati setiap tanggal 5 Oktober yang merupakan waktu pembentukan resmi TKR. Jenderal Besar Soedirman ditunjuk oleh Presiden Soekarno menjadi Panglima TNI yang pertama pada 28 Juni 1947 di Istana Presiden Yogyakarta.
Sesuai keputusan Konferensi Meja Bundar (KMB), pada akhir tahun 1949 dibentuk Republik Indonesia Serikat (RIS). Selain itu, dibentuk pula Angkatan Perang RIS (APRIS) yang merupakan gabungan TNI dan Koninklijke Nederlandsch-Indische Leger (KNIL) di mana TNI sebagai intinya. Namun, APRIS pun berubah nama menjadi Angkatan Perang RI (APRI) setelah dibubarkannya RIS pada tahun 1950. (A)
Penulis: Adinda Septia Putri
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS