Imbas Video Viral, Kadis Dikbud Sulawesi Tenggara Bakal Polisikan Kades di Kolaka Jika Tak Minta Maaf ke Publik

Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Senin, 02 Oktober 2023
0 dilihat
Imbas Video Viral, Kadis Dikbud Sulawesi Tenggara Bakal Polisikan Kades di Kolaka Jika Tak Minta Maaf ke Publik
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Yusmin (tengah) saat meminta guru dan siswa menjelaskan kronologi kejadian dari video viral yang terjadi di Kolaka pada beberapa waktu lalu. Foto: Nur Khumairah/Telisik

" Imbas kasus video viral terkait aksi blokade jalan yang dilakukan siswa di depan SMKN 9 Kolaka, membuat Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara, Yusmin angkat bicara "

KENDARI, TELISIK.ID - Imbas kasus video viral terkait aksi blokade jalan yang dilakukan siswa di depan SMKN 9 Kolaka, membuat Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara, Yusmin angkat bicara.

Yusmin bakal mengambil langkah tegas untuk melaporkan tindakan tak terpuji yang dilakukan oleh Kepala Desa di Pomalaa, Kabupaten Kolaka.

Sebelumnya, video viral berdurasi 1,44 detik, tampak terlihat puluhan pelajar berdiri tepat di tengah jalan sembari memarkirkan motor mereka. Kejadian itu terjadi di Jalan Poros Desa Pesouha, Kecamatan Pomalaa pada Senin (25/9/2023) lalu yang dilakukan oleh siswa dan guru SMKN 9 Kolaka.

Siswa dan guru SMKN 9 Kolaka melakukan pemblokiran jalan, merupakan bentuk protes mereka karena sudah tak tahan dengan debu yang ditimbulkan oleh aktivitas truk perusahaan tambang yang menggunakan jalan tersebut.

Baca Juga: Profil Muhammad Iqbal Yustika, Totalitas Berantas HIV Jalur Parlemen

“Sudah banyak guru dan siswa yang sakit karena hirup debu. Kami hanya minta sebelum melintas mohon disiram dulu jalannya,” teriak salah satu guru dalam video itu.

Dalam video, tampak terlihat seorang pria menggunakan topi hitam seragam aparatur sipil negara (ASN) mendatangi lalu membentak puluhan pelajar dan guru tersebut. Namun bentakan itu dibalas dengan sorakan oleh puluhan siswa.

“Jangan kasih begitu. Ini jalan umum. Apa gunanya ibu merekam begitu, kalian tidak mau diatur dengan pemerintah kah,” kata pria yang menggunakan seragam ASN itu dengan nada membentak sembari menunjuk ke arah pelajar.

Pria yang menggunakan seragam ASN itu adalah Yastin Sutrisno yang merupakan Kepala Desa Pesouha.

"Kita sudah mediasi, untuk sementara waktu akan dilaksanakan penyiraman untuk meminimalisir debu," katanya.

Permasalahan berawal dari kekesalan guru dan siswa terkait penimbunan jalan oleh truk, di tengah cuaca kemarau dan angin kencang membuat guru dan siswa tiap harus menghirip debu karena penimbunan tersebut tak dilakukan penyiraman air.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari seorang guru, Rayu Mekuo menyebut, jika kronologi bermula saat truk yang mengantar tanah timbunan melewati sekolah mereka.

Karena cuaca sedang musim kemarau disertai angin membuat banyak debu berterbangan, bahkan memenuhi ruangan kelas dan ketika kejadian bermula para guru dan murid akan melaksanakan kegiatan upacara bendera.

Namun belum sempat melaksanakan upacara bendera beberapa truk melewati jalanan depan sekolah sehingga membuat sekolahnya berdebu

"Karena area lapangan berdebu kami keluar sekolah dan meminta pada pihak penimbun untuk melakukan penyiraman, karena sekolah kami sangat berdebu dan kami sangat terganggu," keluhnya.

Guru dan siswa meminta truk menghentikan aktivitasnya sekitar 30 menit, namun tak berselang lama datang oknum kepala desa dengan menggunakan kendaraan sepeda motor lalu menuju ke hadapan siswa dan guru yang berada di sekitar depan sekolah.

Baca Juga: Harga BBM Naik Lagi, Begini Jawaban Pertamina Patra Niaga Sulawesi

"Kalian jangan menghalangi jalan, ini jalan umum, kalau tidak mau menghindar tabrak saja," jelas Rayu Mekuo menirukan ucapan kades tersebut.

Sementara itu, Yusmin sedang mengumpulkan dan menyiaplan bukti-bukti untuk diadukan ke pihak kepolisian.

"Saat ini kita sementara bukti-bukti untuk kita laporkan di polisi," bebernya, saat ditemui oleh awak media di ruang kerjanya, Senin (2/10/2023).

Ia juga meminta pada Bupati Kolaka untuk mengevaluasi oknum kades tersebut. Karena oknum kades telah memberi contoh yang tidak baik di depan umum. Meski guru sekolah menyebut jika oknum kades tersebut sudah meminta maaf, namun Yusmin meminta oknum kades untuk meminta maaf di depan umum karena video viralnya sudah tersebar. (A)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga