Ingin Bisnis Laris di Tengah Pandemi? Ikuti 3 Tips dari Dewa Selling
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Jumat, 02 Oktober 2020
0 dilihat
Ilustrasi bisnis online. Foto: Repro google.com
" Memulai usaha di kondisi pandemi seperti ini jelas tidak mudah. Pemilihan produk yang tepat menjadi kunci agar usaha bisa eksis di tengah pandemi. "
KENDARI, TELISIK.ID - Pandemi COVID-19 menjadi ketakutan tersendiri bagi masyarakat, termasuk mereka yang baru ingin berbisnis.
Memulai usaha di kondisi pandemi seperti ini jelas tidak mudah. Pemilihan produk yang tepat menjadi kunci agar usaha bisa eksis di tengah pandemi.
Dilansir detik.com, ekonomi Indonesia di triwulan III-2020 (Juli-Agustus-September) bakal minus. Sejumlah menteri ekonomi maupun lembaga internasional sudah memastikan kondisi tersebut.
Sebelumnya pada triwulan II ekonomi minus 5,32 persen. Ekonomi yang minus dua kali berturut-turut membawa Indonesia masuk resesi.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pakar marketing Dewa Eka Prayoga alias Dewa Selling mengungkapkan beberapa tips dalam memilih produk yang laku saat kondisi resesi.
1. Cari produk yang memenuhi kebutuhan dasar
Di tengah kondisi seperti ini, Dewa menyebut produk yang bisa memenuhi kebutuhan dasar manusia akan laku di masyarakat.
Bagi yang mau menentukan produk, menurut Dewa, harus bisa memilah produk mana yang harus dipenuhi sebagai kebutuhan dan produk mana yang pemenuhannya hanya untuk gengsi semata.
"Bicara jenis usahanya, kita harus lihat yang paling dasar adalah kebutuhan dasar manusia. Apa saja? Makan, minum, safety. Di atasnya itu baru sifatnya gengsi, keinginan saja. Nah mana yang saat pandemi dan resesi bakal laris? Itu adalah barang yang sifatnya kebutuhan dasar," kata Dewa dalam sesi d'Mentor detikcom.
"Orang itu akan mati kalau kebutuhannya tidak terpenuhi, tapi nggak akan mati kalau keinginannya tidak terpenuhi," tegasnya.
Baca juga: Cara Mengembalikan Foto yang Terhapus di Android
2. Sesuaikan kondisi usaha
Setelah itu, Dewa mengatakan dalam menentukan produk, harus bisa menyesuaikan kondisi. Misalnya, dalam menjual makanan, membuka usaha restoran yang bisa makan di tempat jelas tidak akan laku.
Maka produk harus dijual dengan bentuk lain, misalnya makanan yang bentuknya mudah dikirim. Bisa berbentuk makanan ringan yang dibungkus, atau pun bisa juga frozen food alias makanan beku.
"Maka kita harus jualan kebutuhan hidup, kita petakan deh. Misalnya kebutuhan makanan minuman, kayak apa bentuknya? Dine in nggak bisa nih tengah pandemi, ya sudah kita main yang bisa dikirim, entah makanan ringan, frozen food dan lain-lain," ungkap Dewa.
Kemudian dia mencontohkan hal lain, melihat kondisi di tengah pandemi misalnya. Banyak orang mencari cara untuk meningkatkan daya tubuh, menjual produk minuman herbal hingga vitamin akan sangat cocok dilakukan.
"Jual vitamin, Propolis atau apa yang herbal itu juga akan cocok sekali," kata Dewa.
3. Cashflow is king
Dia mengingatkan dalam memulai usaha carilah produk yang modalnya kecil namun perputaran uangnya bagus. Artinya, keuntungan bisa cepat didapatkan.
"Orientasinya cari usaha yang modalnya kecil, cari yang untungnya besar dan cashflow bagus. Dalam artian dia nggak terlalu lama untungnya, nggak lama jadi duitnya," ujar Dewa.
"Kondisi pandemi sekarang cash is king, tapi di tengah resesi cashflow is king intinya ada duit sifatnya diputer lagi," sambungnya. (C)
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Kardin