Ini 5 Negara Produsen Bahan Utama Baterai Kendaraan Listrik Terbesar di Dunia
Nurdian Pratiwi, telisik indonesia
Kamis, 05 Januari 2023
0 dilihat
Mengikuti perkembangan industri, produksi lithium diprediksi akan melonjak akibat permintaan produk kendaaan listrik (EV). Foto Repro Bisnis.com
" Produksi lithium juga diprediksi melonjak akibat permintaan produk kendaaan listrik (electric vehicle/EV) "
JAKARTA, TELISIK.ID - Lithium merupakan bahan baku pembuat baterai dan sangat penting bagi industri energi. Produksi lithium juga diprediksi melonjak akibat permintaan produk kendaaan listrik (electric vehicle/EV).
Mengutip dari Sindonews.com, Menurut The Review, produksi lithium global turun 19,2% pada 2019 menjadi 77.000 metrik ton, tetapi itu masih hampir empat kali lipat dari tingkat produksi dari satu dekade lalu.
Penurunan produksi tahun 2019 disebabkan oleh kelebihan pasokan yang membuat harga jatuh. Namun, selama lima tahun ke depan produksi lithium diproyeksikan hampir tiga kali lipat karena pembelian kendaraan listrik (EV) terus melonjak.
Australia dan Chili telah bertukar posisi sebagai negara penghasil lithium terbesar di dunia selama beberapa dekade terakhir. Tetapi Australia telah secara agresif mengembangkan cadangan lithium-nya, dan produksinya melonjak hampir 170% pada tahun 2018 untuk menempatkan Australia di tempat pertama secara global.
Sementara menurut data survei geologis Amerika Serikat (AS) atau US Geological Survey, total produksi lithium di seluruh dunia mencapai 100 ribu metrik ton pada 2021. Jumlah ini meningkat 21,2?ri produksi tahun sebelumnya yang berjumlah 82,5 ribu metrik ton.
Lantas negara mana saja yang menyumbang produksi lithium terbanyak dan terbesar di dunia pada tahun 2021. Berikut ulasannya seperti dikutip dari Idxchannel.com:
1. Australia: 55.000 Metrik Ton
Menurut narasi ivestingnews.com, Australia adalah negara terbesar penghasill lithium dengan total produksi sebesar 55.000 metrik ton di tahun 2021. Pada tahun sebelumnya, jumlah produksi hanya mencapai 39.000 metrik ton yang dipengaruhi oleh kebijakan lockdown Covid-19.
Diprediksi oleh GlobalData, Australia akan memproduksi lithium lebih banyak di tahun 2022 meningkat sebesar 24,5%. Negara ini memegang aset lithium Greenbushes yang dijanlankan oleh Talison Lithium.
Baca Juga: Ini 5 Negara Terbesar di Dunia
Diketuai, Greenbushes adalah area pertambangan terlama yang ada di Australia Barat beroperasi lebih dari 25 tahun.
Sebanyak 3,8 juta metrik ton cadangan lithium dipegang oleh Australia. Sebagian besar pasokan lithium Australia diekspor ke negara China.
2. Chili: 26.000 Metrik Ton
Produksi lithium Chili di tahun 2021 mencapai 26.000 metrik ton, jumlah produksi ini naik dibandingkan tahun 2020 yang hanya menghasilkan 21.500 metrik ton.
Menariknya, lithium Chili ditemukan dalan endapan air garam lithium. Dataran garam Salar de Atacama di Chile merupakan salah satu kawasan terbesar penghasil lithium.
3. China: 14.000 Metrik Ton
Negara Asia ini menjadi penghasil lithium terbesar selanjutnya, dengan angka produksi di tahun 2021 mencapai 14.000 metrik ton, sementara di tahun sebelumnya menghasilkan 13.300 metrik ton.
Selain menjadi produsen lithium, China juga merupakan konsumen lithium terbesar karena industri elektronik dan kendaraan listrik mereka.
Dimana China juga memproduksi lebih dari tiga perempat baterai lithium-ion dunia dan memegang sebagia besar fasilitas pengolahan lithium dunia.
4. Argentina: 6.200 Metri Ton
Pada tahun 2020 Argentina mampu memproduksi lithium mencapai 300 metrik ton, kemudian produksinya naik sebesar 6.200 metrik ton di tahun 2021.
Baca Juga: Wanita Ini Punya Titik G-Spot di Tenggorokan: Bisa Klimaks Hanya dengan Isap Jari
Dikenal dengan segitiga lithium 3 negara penyokong lithium tersebut iala Bolivia, Argentina, dan Chili. Dimana Salar del Hombre Muerto di Argentina menjadi tuan rumah air asin lithium yang besar dengan cadangan yang cukup untuk 75 tahun ke depan.
Dua operasi air garam saat ini terus menjalankan produksinya dan 13 proyek sedang dalam pengembangan, dan beberapa lainnya melalui pipa.
5. Brazil: 1.500 Metrik Ton
Terakhir adalany Brazil yang jumlah produksi lithiumnya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Seperti di tahun 2019 saja, Brazil mampu memproduksi sebesar 2.400 metrik ton. Namun produksinya sempat terganggu akibat pandemi Covid-19.
Pemerintah Brazil berencana menginvestasikan lebih dari USD2,1 miliar pada tahun 2030 untuk memperluas produksi lithium negara itu. Produksi baru diharapkan datang dari dua perusahaan seperti Sigma Resources dan AMG Critical Materials Norwegia. (C)
Penulis: Nurdian Pratiwi
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS